Kasus Tamam Shud, atau dikenal juga sebagai Misteri Pria Somerton, adalah sebuah kasus tak terpecahkan dari seorang pria tak teridentifikasi yang ditemukan dalam keadaan meninggal pada pukul 6:30 pagi, 1 Desember 1948, di pantai Somerton, Glenelg, sebelah selatan Adelaide, Australia Selatan. Nama ini sendiri berasal frasa Persitamám shud, yang berarti "tamat" atau "selesai", kata ini tercetak di secarik kertas yang ditemukan beberapa bulan kemudian di saku celana pria tersebut. Secarik kertas tersebut dirobek dari halaman terakhir buku Rubaiyat Omar Khayyam, yang ditulis oleh penyair abad ke-12 Omar Khayyám. Tamam disalahejakan Taman Dalam banyak laporan awal dan kesalahan ini sering terulang.[note 1]
Mengikuti penyidikan publik oleh polisi, buku di mana halaman tersebut telah dirobek kemudian ditemukan. Di sampul belakang bagian dalam, detektif bisa membaca - dengan lekukan kertas bekas dari tulisan tangan - nomor telepon lokal, nomor tak dikenal lainnya dan teks yang menyerupai pesan terenkripsi. Teks tersebut belum diuraikan atau diinterpretasikan dengan cara yang memuaskan pihak berwenang dalam kasus ini.
Kasus ini, sejak tahap awal penyelidikan polisi, telah dipandang sebagai "salah satu misteri terbesar di Australia".[1] Banyak spekulasi terus bermunculan mengenai identitas korban, penyebab kematiannya, dan kejadian yang menimpanya. Kepentingan umum dalam kasus ini tetap penting karena beberapa alasan: kematian terjadi pada saat meningkatnya ketegangan internasional setelah dimulainya Perang Dingin; keterlibatan jelas dari kode rahasia; kemungkinan penggunaan racun yang tidak terdeteksi; dan ketidakmampuan pihak berwenang untuk mengidentifikasi orang mati ini.
Selain kepentingan publik yang kuat di Australia pada akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, kasus Tamam Shud juga menarik perhatian internasional. Kepolisian Australia Selatan berkonsultasi dengan rekan-rekan mereka di luar negeri dan membagikan informasi tentang kematian tersebut secara internasional, dalam upaya untuk mengidentifikasinya.[2]
Catatan
^Sedangkan kata-kata-kata terakhir dalam Rubaiyat adalah "Tamám Shud" (تمام شد), sering disebut sebagai "Taman Shud" di banyak media, mungkin karena kesalahan ejaan di liputan koran awal yang terus berlanjut.[butuh rujukan] Dalam Persia, تمامtamám adalah kata benda yang berarti "tamat" dan شدshud adalah kata kerja tambahan yang menunjukkan bentuk lampau, jadi tamam shud berarti "telah berakhir" atau "telah selesai".[butuh rujukan]