Kamadjaja

Kamadjaja
Kamadjaja pada 1950
LahirKarkono Partokusumo
(1915-11-23)23 November 1915
Sragen, Surakarta Hadiningrat, Keresidenan Surakarta, Hindia Belanda
Meninggal5 Juli 2003(2003-07-05) (umur 87)
Yogyakarta, Indonesia
PekerjaanJurnalis, Penulis
Tahun aktif1934–1995

Karkono Partokusumo (23 November 1915 – 05 Juli 2003), yang lebih dikenal dengan nama pena-nya Kamadjaja (EYD: Kamajaya) adalah seorang jurnalis dan pengarang Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Konstituante RI mewakili Partai Nasional Indonesia (PNI).[1] Ia merupakan paman dari politikus PDI Perjuangan, Daryatmo Mardiyanto.[2]

Kehidupan awal dan karier

Karkono lahir di Sragen, Keresidenan Surakarta, Hindia Belanda, pada 23 November 1915. Ia meraih pendidikan pada tingkat SMP di dekat Surakarta, kemudian melanjutkan pembelajarannya di sekolah Taman Siswa untuk guru di Yogyakarta.[3][4] Meskipun ia menyelesaikan program tersebut, Karkono tidak pernah menjadi guru. Kemudian, ia mengembangkan pemahamannya dalam penulisan, mengirim beberapa karyanya ke surat kabar, majalah, dan periodikal gerakan pemuda.[5]

Karkono masuk jurnalisme pada 1934, ketika ia tercatat sebagai sutradara untuk Soeloeh Pemoeda Indonesia. Pada waktu itu, ia juga berkontribusi untuk Garuda Merapi, sebuah periodikal yang berbasis di Yogyakarta yang diterbitkan oleh Indonesia Moeda, serta Oetoesan Indonesia (di bawah pimpinan Oemar Said Tjokroaminoto) dan Sedyo Tomo yang berbasis di Surakarta (di bawah pimpinan Raden Roedjito).[5] Pada publikasi terakhirnya, ia menulis artikel tentang Noto Soeroto, seorang figur berpengaruh dalam Istana Mangkunagaran. Artikel tersebut membuat Mangkunegara VII menulis sebuah dekrit yang mempersilahkan Karkono tinggal atau bekerja di wilayah Mangkunegaran, namun dekret tersebut tidak pernah dikeluarkan. Pada 1937, Karkono menjadi kepala Perantaraan, majalah Organisasi Alumni Taman Siswa.[6] Pada waktu itu, ia mengambil nama pena Kamadjaja, yang diambil dari Dewa Cinta dalam kakawin Jawa Smaradahana.[7]

Kamadjaja berkarya di Perantaraan selama dua tahun. Pada 1939, ia menjadi redaktur majalah kebudayaan Poestaka Timoer, bekerja bersama dengan Andjar Asmara. Ia berkarya pada majalah tersebut sampai 1941, ketika ia berpindah ke ibu kota kolonial Batavia (sekarang Jakarta) dan mendirikan majalah film Pertjatoeran Doenia dan Film bersama dengan B.M. Diah dan Nasrun Angkat Sultan.[6][8] Ketika Berita Oemoem, sebuah publikasi konservatif yang dikepalai oleh Soekardjo Wirjopranoto dan Winarno Hendronoto, berpindah dari Bandung ke Batavia, Kamadjaja diangkat sebagai redaktur .[6]

Setalah peristiwa perkosaan Sum Kuning di Yogya, tahun 1970, ia menerbitkan buku Sum Kuning bersama dengan tim pembela dan wartawan Pelopor Yogya yang kini bekerja di majalah Tempo, Slamet Djabarudi.[9]

Ia meninggal pada Jumat, 4 Juli 2003 dan dimakamkan di kompleks pemakaman Taman Siswa yaitu Taman Makam Wijaya Brata di Kelurahan Celeban, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, DI Yogyakarta.[2]

Referensi

  1. ^ "Karkono Partokusumo - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2018-12-08. 
  2. ^ a b "Jenazah Ki Karkono Kamajaya Partokusumo Dimakamkan di Wijaya Brata". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-10-14. Diakses tanggal 2018-12-08. 
  3. ^ Kamadjaja 1950.
  4. ^ Heru C.N. 2003.
  5. ^ a b Soebagijo I.N. 1981, hlm. 300.
  6. ^ a b c Soebagijo I.N. 1981, hlm. 301.
  7. ^ Soebagijo I.N. 1981, hlm. 302.
  8. ^ PWI, Ensiklopedi.
  9. ^ "Apa dan Siapa - KARKONO Partokusumo alias Kamajaya". ahmad.web.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-08. Diakses tanggal 2018-12-08. 

Karya yang dikutip

  • Heru C.N. (5 July 2003). "Jenazah Ki Karkono Kamajaya Partokusumo Dimakamkan di Wijaya Brata". Tempo (dalam bahasa Indonesian). Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-25. Diakses tanggal 25 March 2016. 
  • "K dari Ensiklopedi Pers Indonesia" (dalam bahasa Indonesian). Reporters Association of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-25. Diakses tanggal 25 March 2016. 
  • Kamadjaja (1950). Solo Diwaktu Malam (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Gapura. OCLC 22260659. 
  • Mahayana, Maman S. (2007). Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: RajaGrafindo Persada. ISBN 978-979-769-115-8. 
  • Mark, Ethan (2011). "Indonesian Nationalism and Wartime Asianism: Essays from the "Culture" Column of Greater Asia, 1942". Dalam Saaler, Sven; Szpilman, Christopher W A. Pan-Asianism: A Documentary History: Volume 2: 1920–Present. Lanham: Rowman & Littlefield. hlm. 233–242. ISBN 978-1-4422-0601-4. 
  • "Perawan Desa". Filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Konfiden Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-26. Diakses tanggal 26 March 2016. 
  • Soebagijo I.N. (1981). Jagat Wartawan Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Gunung Agung. OCLC 7654542. 
  • "Solo Di Waktu Malam". Filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Konfiden Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-25. Diakses tanggal 25 March 2016. 

Bacaan tambahan

  • Apa dan Siapa H. Karkono Kamajaya Pk.: Kenangan Ulang Tahun ke-80, 23 Nopember 1915 s/d 23 Nopember 1995 (dalam bahasa Indonesian). Yogyakarta: Ikatan Penerbit Indonesia. 1995. OCLC 34973613.