Ide penyatuan dan pembentukan organisasi ini diprakarsai oleh organisasi Jong Java yang mengundang beberapa wakil perkumpulan pemuda untuk rapat di Jl. Kramat No. 106 Batavia (sekarang Gedung Sumpah Pemuda, Jakarta) tanggal 23 April 1929. Keputusan pertemuan adalah mengadakan Kongres Pemuda di Solo antara tanggal 28 Desember 1930 dan 2 Januari 1931. Organisasi ini bertujuan memperkuat rasa persatuan di kalangan pemuda dan pelajar di Hindia Belanda kala itu; sekaligus sebagai sebuah gerakan nasionalis untuk membangun kesadaran bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia. Karena haluan nasionalistik ini, Indonesia Moeda juga kala itu secara tegas mengakui Sumpah Pemuda, dan menjunjung bahasa Indonesia dan lagu Indonesia Raya, dan bendera Merah Putih sebagai identitas organisasi ini. Walaupun organisasi ini secara resmi tidak berkiprah dalam politik, organisasi ini adalah salah satu gerakan yang mempelopori terciptanya Indonesia merdeka.[1]
Sutan Mohammad Rasjid, pejuang dan Perintis Kemerdekaan Indonesia, dalam Kabinet Darurat menjabat sebagai Menteri Keamanan/Sosial dan Menteri Perburuhan dan Sosial.