Frederica dari Baden (Frederica Dorothea Wilhelmina; 12 Maret 1781 – 25 September 1826) adalah seorang ratu permaisuri Swedia dari 1797 hingga 1809 sebagai istri Raja Gustav IV Adolf.
Di keluarganya, Frederica akrab dipanggil Frick (atau Frique). Ia menerima pendidikan yang biasa-biasa saja dari seorang pengasuh asal Swiss-Prancis di Karlsruhe. Orang-orang menggambarkannya sebagai perempuan yang cantik, tetapi tidak begitu cerdas. Sejak kecil, kecantikannya sudah menarik perhatian, meskipun dia dikenal memiliki tubuh yang lemah—bahkan dari usia dua tahun, ia sudah menderita rematik.
Karena bibi dari pihak ibunya, Natalia Alexeievna (Wilhelmina Louisa dari Hesse-Darmstadt), pernah menjadi istri pertama Putra mahkota Paul dari Rusia, Permaisuri Yekaterina yang Agung sempat mempertimbangkan Frederica atau salah satu saudarinya sebagai calon istri cucunya, Adipati Agung Alexander dari Rusia. Pada 1792, ibunya membawa Frederica dan saudarinya, Louise, mengunjungi Rusia. Secara tidak resmi, tujuan perjalanan ini adalah untuk memperkenalkan kedua gadis itu kepada permaisuri agar salah satu dari mereka dipilih menjadi calon mempelai Aleksandr. Pada akhirnya, Louise yang terpilih untuk menikah dengan Alexander, sementara Frederica kembali ke Baden pada musim gugur 1793.[1]
Pada Oktober 1797, Frederica menikah dengan Raja Gustav IV Adolf dari Swedia. Pernikahan ini diatur oleh Gustav IV Adolf sendiri. Sebelumnya, dia menolak menikah dengan Louise Charlotte dari Mecklenburg-Schwerin dan Alexandra Pavlovna dari Rusia. Gustav menolak Alexandra karena kontrak pernikahan yang diajukan memungkinkan Alexandra tetap memegang keyakinan Ortodoksnya, yang tidak disetujui oleh istana Swedia. Frederica dianggap sebagai pilihan yang tepat. Rusia tidak bisa secara resmi menolak pilihan ini karena dia adalah ipar putra mahkota Alexander, yang secara tidak langsung menjaga hubungan aliansi antara Swedia dan Rusia. Selain itu, Gustav IV Adolf memang menginginkan istri yang cantik, dan dia yakin Frederica akan memenuhi harapannya setelah sebelumnya dia terkesan dengan kecantikan Louise, kakak Frederica, saat kunjungannya ke Rusia setahun sebelumnya. Gustav pergi ke Erfurt pada Agustus 1797 untuk bertemu langsung dengan Frederica dan keluarganya. Pertunangan mereka diumumkan segera setelah pertemuan itu, dan upacara pernikahan pertama mereka digelar pada Oktober.[1]
Ratu
Pada 6 Oktober 1797, Frederica dari Baden menikah secara per procura dengan Raja Gustav IV Adolf dari Swedia di Stralsund, Swedish Pomerania. Dalam upacara ini, baron Evert Taube bertindak sebagai wakil sang raja. Setelah pernikahan simbolis ini, Frederica harus berpisah dengan ibunya dan saudarinya, Maria, yang sudah menemaninya ke Swedish Pomerania. Ia kemudian diantar oleh Baron Taube melalui perjalanan laut menuju Karlskrona di Swedia, di mana ia disambut langsung oleh sang raja. Rombongan melanjutkan perjalanan ke Istana Drottningholm, tempat Frederica diperkenalkan kepada anggota keluarga kerajaan dan para pejabat istana. Akhirnya, ia memasuki ibu kota secara resmi, dan upacara pernikahan kedua digelar di kapel kerajaan pada 31 Oktober 1797. Usianya saat itu baru enam belas tahun.[2]
Sebagai ratu, Frederica dikagumi karena kecantikannya, tetapi ia memberi kesan yang kurang baik karena sifat pemalunya. Ia sering mengisolasi diri dan enggan menjalankan tugas-tugas seremonialnya. Frederica tidak menyukai kehidupan masyarakat dan acara-acara resmi. Kepala pelayannya, Countess Hedda Piper, kabarnya malah memperburuk situasi dengan memberi informasi yang salah tentang tata krama istana. Piper mengklaim bahwa ratu dilarang berbicara kecuali sudah diperkenalkan oleh kepala pelayannya, padahal itu tidak benar. Hal ini membuat Frederica bergantung sepenuhnya pada Piper.[1]
Frederica kesulitan beradaptasi dengan protokol dan etiket istana, sehingga ia memilih mengisolasi diri bersama para pelayannya. Selain Piper, raja menunjuk para pelayan perempuan yang seumuran dengannya, seperti Aurora Wilhelmina Koskull, Fredrika von Kaulbars, dan Emilie De Geer, yang kabarnya sering bermain permainan anak-anak bersamanya. Meski begitu, ibu mertuanya, Sophia Magdalena dari Denmark, memperlakukannya dengan baik. Sophia Magdalena mengingat bagaimana dirinya dulu diperlakukan dengan buruk oleh ibu mertuanya sendiri, sehingga ia bersikap lebih lembut kepada Frederica.[3]
Hubungan antara Frederica dan Gustav IV Adolf awalnya tidak berjalan baik. Keduanya sama-sama belum berpengalaman, dan kabarnya mereka mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan intim, yang membuat sang raja frustrasi. Akibatnya, Gustav sering bersikap tidak sabar, bahkan mencurigai Frederica, yang tentu saja semakin memperburuk situasi karena sifat introvert dan pemalu sang ratu. Perhatian publik tertuju pada masalah ini saat Gustav mengasingkan pelayan favorit Frederica, Anna Charlotta von Friesendorff, dari istana dengan alasan dianggap lancang.[1]
Masalah mereka akhirnya diselesaikan melalui mediasi Adipatni Charlotte. Setelah itu, Frederica hampir terus-menerus hamil sepanjang pernikahannya. Namun, dari sudut pandang Frederica, ini bukan hal yang menguntungkan, karena mereka sebenarnya tidak cocok secara seksual. Gustav memiliki gairah yang besar, tetapi tidak menyukai hubungan di luar nikah. Kabarnya, ia sering menghabiskan waktu berjam-jam di kamar Frederica setiap pagi, hingga anggota dewan kerajaan merasa perlu memintanya untuk "mengutamakan kesehatan ratu." Frederica sendiri sering mengeluh dalam surat kepada ibunya, bahwa semua itu melelahkan dan membuatnya lemas tanpa memberikan kepuasan.[1]
Frederica juga merasa terkejut sekaligus penasaran dengan kehidupan seksual yang begitu liberal di istana Swedia. Dalam suratnya kepada ibunya, ia menulis bahwa kemungkinan dirinya adalah satu-satunya wanita di sana yang tidak memiliki tiga atau empat kekasih sekaligus, dan bahkan Charlotte kabarnya memiliki kekasih pria maupun wanita. Namun, hubungan antara Gustav dan Frederica membaik setelah kelahiran anak pertama mereka pada tahun 1799.[2] Kehadiran sang anak membawa keintiman baru dalam keluarga mereka, dan keduanya mulai akrab karena kesamaan minat terhadap anak-anak mereka. Gustav bahkan menjadi sangat protektif terhadap Frederica dan menjaga "kepolosan seksualnya." Pada tahun 1800, Gustav memecat semua pelayan muda Frederica yang dianggap terlalu ceria dan menggantinya dengan pelayan-pelayan yang lebih tua dan sudah menikah, seperti Hedvig Amalia Charlotta Klinckowström dan Charlotta Aurora De Geer. Enam tahun kemudian, ketika sebuah drama Prancis yang dianggap terlalu vulgar dipentaskan di Royal Swedish Opera dengan Frederica sebagai penontonnya, Gustav langsung mengusir rombongan teater itu dari Swedia dan bahkan menutup operanya.[4]
Ratu Frederica dimahkotai bersama suaminya di Norrköping pada 3 April 1800. Namun, pasangan kerajaan ini jarang terlihat dalam acara-acara resmi. Mereka lebih suka menjalani kehidupan keluarga yang intim di Istana Haga, tempat mereka mengasingkan diri dari kehidupan istana dengan rombongan kecil. Frederica sering menghibur Gustav dengan keahliannya bermain clavichord, dan meskipun dia terlihat ceria saat bersama lingkaran kecil temannya, ia justru lebih nyaman ketika sang raja tidak ada. Ia juga mendedikasikan waktunya untuk mendidik anak-anak mereka.[5]
Frederica tetap menjaga hubungan erat dengan keluarganya melalui surat. Pada tahun 1801, dia menyambut orang tuanya yang datang berkunjung ke Swedia setelah singgah di Rusia untuk bertemu saudara perempuannya. Namun, kunjungan itu berakhir dengan tragedi ketika ayahnya meninggal karena kecelakaan.[1] Setahun kemudian, pada 1802, Frederica menemani suaminya ke Finlandia, di mana diatur pertemuan dengan saudara perempuannya, Permaisuri Elizabeth dari Rusia dan Amalie, di Abborrfors, dekat perbatasan. Gustav IV Adolf berjanji akan mengunjungi keluarga Frederica di Baden, dan pada musim panas 1803, mereka pergi ke Karlsruhe. Namun, mereka baru kembali pada Februari 1805, yang memicu kritik di Swedia. Banyak yang menyalahkan Frederica atas lamanya ketidakhadiran raja dari tanah air.[1]
Ketika Gustav pergi ke Jerman pada November 1805 untuk berpartisipasi dalam Perang Koalisi Keempat, Frederica tidak diizinkan ikut serta, dan ia juga tidak diberi peran dalam pemerintahan selama ketidakhadiran raja. Meski begitu, selama masa ini, Frederica menjadi simbol dukungan moral bagi rakyat. Adipatni Charlotte bahkan menggambarkan momen dramatis ketika Frederica kembali ke Istana Kerajaan di Stockholm setelah mengantar kepergian suaminya:
"Para anggota pemerintahan dan istana kerajaan menyambutnya di aula istana. Sambil menangis sedih, dia berjalan naik ke apartemen anak-anak, tempat anggota keluarga kerajaan berkumpul. Hampir pingsan, dia nyaris tidak bisa bernapas dan jatuh di sofa. Di sana, dia terbaring dengan saputangan menutupi matanya, dikelilingi oleh anak-anak yang berlari mendekatinya, sementara kami yang lain, penuh perhatian, mencoba menunjukkan simpati. Frederica benar-benar terlihat seperti seorang janda, terutama karena dia berpakaian serba hitam. Aku tidak bisa menggambarkan betapa mengharukan adegan itu! Ditambah lagi usianya yang masih muda dan kecantikannya—kecantikan yang justru semakin menonjol karena kesedihan. Tidak ada yang kurang untuk membangkitkan rasa iba paling tulus bagi ratu muda ini."[1]
Selama sisa ketidakhadiran raja, Frederica menarik simpati publik dengan mengisolasi dirinya sepenuhnya sebagai bentuk kesedihan dan kerinduan terhadap Gustav. Pada musim dingin 1806–1807, Frederica bergabung kembali dengan suaminya di Malmö, di mana dia menjamu saudara perempuannya, Putri Marie dari Baden, yang menjadi pengungsi setelah melarikan diri dari penaklukan Napoleon Bonaparte atas Kadipaten Brunswick.[6]
Frederica sebenarnya tidak punya pengaruh langsung dalam urusan pemerintahan, dan sepertinya juga tidak terlalu tertarik kecuali kalau itu menyangkut lingkaran kecil keluarga dan teman-temannya. Tapi, secara tidak langsung, dia tetap terlibat dalam politik melalui keluarganya, terutama ibunya, yang katanya berhasil memengaruhi suaminya untuk menentang Kaisar Napoleon. Pada tahun 1807, saat berlangsungnya Perang Koalisi Keempat, Frederica sempat turun tangan dalam politik.[1] Saudarinya, Permaisuri Rusia, mengirim surat lewat ibu mereka, meminta Frederica untuk membujuk sang raja agar berdamai dengan Prancis, karena menurutnya, mengambil langkah lain adalah kesalahan besar. Frederica mencoba menuruti permintaan itu dan memberi saran kepada Gustav, tapi suaminya justru menganggap hal ini sebagai upaya untuk memengaruhinya agar berpihak pada Napoleon. Campur tangan Frederica dalam masalah ini malah memicu konflik antara keduanya.[6]
Namun, ada satu hal politik yang benar-benar menarik perhatian Frederica selama pernikahannya, dan dia berhasil memperjuangkan pendapatnya—meskipun alasannya tidak ada hubungannya dengan politik. Sejak awal pernikahan mereka, Gustav sering membicarakan keinginannya untuk turun takhta dan menjalani hidup sederhana sebagai orang biasa di luar negeri. Tapi Frederica selalu menentang ide itu, bahkan tak segan-segan menyuarakan pendapatnya meskipun itu memicu pertengkaran. Frederica tidak dapat menerima jika mereka harus meninggalkan putra mereka, yang nantinya akan menggantikan ayahnya sebagai raja.[7]
Kudeta
Pada 12 Maret 1809, Raja Gustav IV Adolf meninggalkan Frederica dan anak-anak mereka di Istana Haga untuk menangani pemberontakan Georg Adlersparre. Tapi, keesokan harinya, Gustav ditangkap di istana kerajaan Stockholm dalam aksi kudeta tahun 1809, dipenjara di Kastil Gripsholm, dan akhirnya diturunkan takhta pada 10 Mei. Tahta itu kemudian diberikan kepada pamannya, yang menjadi Raja Charles XIII dari Swedia pada 6 Juni. Berdasarkan perjanjian deposisi pada 10 Mei, Frederica tetap diperbolehkan menggunakan gelar ratu meski suaminya sudah tidak lagi menjadi raja.[1]
Sementara itu, Frederica dan anak-anaknya ditempatkan di bawah pengawasan ketat di Istana Haga. Awalnya, Frederica dipisahkan dari suaminya karena para pemimpin kudeta mencurigainya berencana melakukan kudeta balik. Tapi, selama masa tahanan rumah ini, perilakunya yang anggun justru membuat orang-orang lebih bersimpati kepada Frederica, sesuatu yang jarang ia dapatkan selama menjadi ratu. Ratu Charlotte, penerusnya, bahkan sering mengunjungi Frederica karena merasa simpati. Charlotte, yang mendukung faksi Gustavian, ingin mempertahankan hak tahta untuk putra Frederica, Gustav. Ketika Frederica ditawari kesempatan untuk berpisah dari putranya demi kelangsungan garis keturunan kerajaan, dan Frederica setuju. Tapi dia juga meminta untuk dipersatukan kembali dengan suaminya. Berkat campur tangan Ratu Charlotte, permintaan itu dikabulkan, dan Frederica serta anak-anaknya akhirnya dipindahkan ke Kastil Gripsholm untuk bergabung dengan Gustav Adolf setelah penobatan raja baru pada 6 Juni.[8]
Selama masa tahanannya di Kastil Gripsholm, hak putranya sebagai putra mahkota masih diperdebatkan. Ada rencana dari kelompok militer Gustavian yang dipimpin oleh Jenderal Eberhard von Vegesack untuk membebaskan Frederica dan anak-anaknya dari tahanan, mengangkat putranya sebagai raja, dan menjadikan Frederica sebagai wali penguasa Swedia selama masa kecil putranya. Ide ini bahkan langsung disampaikan kepadanya. Tapi Frederica dengan tegas menolak.[9]
"Sang ratu menunjukkan kebesaran hati yang membuatnya pantas mengenakan mahkota kehormatan, lebih dari sekadar mahkota duniawi yang fana. Dia [Charlotte] tidak mendengarkan proposal rahasia yang disampaikan oleh kelompok yang ingin mempertahankan suksesi untuk putra mahkota, atau yang berharap dia tetap tinggal di Swedia untuk menjadi wali penguasa. Dengan ketegasan, Frederica menjelaskan bahwa tugasnya sebagai istri dan ibu adalah berbagi pengasingan bersama suami dan anak-anaknya."
Meski begitu, dia tetap menganggap penghapusan hak putranya dari garis suksesi sebagai tindakan yang salah secara hukum.[10]
Pada 6 Desember 1809, keluarga Gustav meninggalkan Swedia dalam tiga kereta terpisah. Gustav Adolf dan Frederica naik kereta pertama, ditemani Jenderal Skjöldebrand; putra mereka, Gustav, naik kereta kedua bersama Kolonel Baron Posse; sementara putri-putri mereka dan pengasuhnya, Nyonya von Panhuys, naik kereta ketiga yang dikawal Kolonel von Otter. Frederica sempat ditawari untuk bepergian sendiri dengan segala penghormatan sebagai anggota keluarga Baden, tapi Frederica menolak. Ia hanya membawa seorang pelayan kamar asal Jerman, Elisabeth Freidlein. Mereka semua berangkat ke Jerman dengan kapal dari Karlskrona pada 6 Desember.[1]
Pengasingan
Setelah permohonannya untuk bepergian ke Inggris ditolak, Gustav dan Frederica akhirnya menetap di Kadipaten Baden. Mereka tiba di sana pada 10 Februari 1810. Begitu mereka menjadi warga biasa, perbedaan besar antara Frederica dan Gustav Adolf mulai terlihat, terutama soal bagaimana mereka ingin menjalani hidup. Gustav Adolf ingin hidup sederhana bersama keluarga di komunitas gereja Moravia di Christiansfeld, Slesvig, atau di Swiss. Sementara itu, Frederica lebih memilih menetap di Istana Meersburg di Bodensee, yang diberikan keluarganya.[1]
Masalah ini semakin rumit ketika perbedaan pandangan soal hubungan mereka mencuat. Frederica menolak hubungan intim karena tidak ingin melahirkan anak-anak yang hidup dalam pengasingan. Perbedaan ini akhirnya membuat Gustav Adolf pergi sendirian ke Basel, Swiss, pada April 1810. Dari sana, Gustav mengeluhkan ketidakcocokan mereka dan meminta cerai.[1]
Mereka mencoba dua kali untuk berdamai. Pertama di Swiss pada Juli, dan kedua di Altenburg, Thüringen, pada September. Tapi usaha ini gagal. Pada 1811, Gustav Adolf memulai negosiasi perceraian dengan ibu Frederica, menyatakan keinginannya untuk menikah lagi. Frederica menolak bercerai, dan ibunya menyarankan agar Gustav Adolf menjalani pernikahan morganatik secara rahasia untuk menghindari skandal. Gustav Adolf setuju, tapi karena mereka tidak menemukan cara yang tepat, perceraian resmi akhirnya terjadi pada Februari 1812.[1]
Dalam kesepakatan cerai, Gustav Adolf menyerahkan semua asetnya di Swedia dan luar negeri, termasuk hak warisnya, kepada anak-anak mereka. Gustav juga melepaskan hak asuh dan pengawasan terhadap anak-anaknya. Dua tahun kemudian, Frederica menyerahkan anak-anaknya di bawah pengawasan saudara iparnya, Tsar Aleksandr I dari Rusia.[1]
Frederica tetap berkomunikasi lewat surat dengan Ratu Charlotte dari Swedia, mempercayakan urusan ekonominya di Swedia kepadanya, serta dengan mantan ibu mertuanya. Meski Frederica tidak menghubungi Gustav Adolf secara langsung, dia tetap memantau kabarnya dan sering membantu keuangan mantan suaminya secara diam-diam. Frederica menetap di Kastil Bruchsal di Baden, tapi juga memiliki beberapa tempat tinggal lain di Baden serta sebuah vila bernama Villamont di luar Lausanne, Swiss. Namun, sejak 1814, dia lebih banyak menghabiskan waktu di istana Karlsruhe, sambil sering bepergian ke Jerman, Swiss, dan Italia. Frederica menggunakan nama Countess Itterburg, diambil dari reruntuhan kastil di Hesse yang dia beli.[1]
Sesuai dengan perjanjian abdikasi, dia tetap memegang gelar ratu dan memiliki pengadilan kecilnya sendiri, yang dipimpin oleh Baron O. M. Munck af Fulkila dari Swedia. Frederica tetap dekat dengan keluarga besarnya di Jerman dan bahkan menolak lamaran dari mantan saudara iparnya, Frederick William dari Braunschweig-Oels, serta Friedrich Wilhelm III dari Prusia. Ada rumor bahwa Frederica diam-diam menikah dengan tutor putranya, J.N.G. de Polier-Vernland, pada 1823. Pada 1819, putrinya, Sophia, menikah dengan pewaris tahta Baden, yang juga setengah paman Frederica, Leopold I dari Baden.[1]
Akhir hayat
Tahun-tahun terakhir hidup Frederica diwarnai dengan kesehatan yang semakin memburuk. Frederica meninggal di Lausanne akibat penyakit jantung dan dimakamkan di Schloss dan Gereja Stiftskirche di Pforzheim, Jerman.[1]
Indian politician This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article may require copy editing for grammar, style, cohesion, tone, or spelling. You can assist by editing it. (January 2024) (Learn how and when to remove this template message) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material ...
MontrealKotaVille de Montréal BenderaLambang kebesaran[[Montreal|]]Motto: Concordia Salus(Keselamatan melalui kerukunan)Kota Montreal dan kota kantongNegara KanadaProvinsi QuebecRegional CountyMontreal (06)Ditemukan1642Didirikan1832Boroughs Daftar Ahuntsic-CartiervilleAnjouCôte-des-Neiges–Notre-Dame-de-GrâceL'Île-Bizard–Sainte-GenevièveLaSalleLachineLe Plateau-Mont-RoyalLe Sud-OuestMercier–Hochelaga-MaisonneuveMontréal-NordOutremontPierrefonds-RoxboroRivière-des-Pr...
Bafétimbi Gomis Gomis bermain untuk Swansea City pada 2015Informasi pribadiNama lengkap Bafétimbi Gomis[1]Tanggal lahir 6 Agustus 1985 (umur 38)[2]Tempat lahir La Seyne-sur-Mer, PrancisTinggi 1,86 m (6 ft 1 in)[3]Posisi bermain PenyerangInformasi klubKlub saat ini Kawasaki FrontaleNomor 18Karier junior1994–2000 Toulon Var2000–2004 Saint-ÉtienneKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2004–2009 Saint-Étienne 142 (40)2005 → Troyes (pinjaman) 1...
Bukit She Bukit She, Observatorium Sheshan (kiri) dan Basilika Sheshan (tengah) Hanzi: 佘山 Makna harfiah: Bukit She (nama marga) Alih aksara Mandarin - Hanyu Pinyin: Shéshān - Wade-Giles: She Shan Wu - Romanisasi: Zosai Bukit She (佘山, Shéshān) atau dalam dialek Shanghai disebut Zosai, adalah sepasang bukit di Distrik Songjiang, Shanghai, Tiongkok. Sepasang bukit ini terdiri dari Bukit Barat (97,2 mdpl) dan Bukit Timur (72,4 mdpl).[1] Karena Bukit Barat dianggap lebih penti...
CikondangDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa BaratKabupatenCianjurKecamatanCibeberKode Kemendagri32.03.03.2008 Luas264.155 HaJumlah penduduk5582Kepadatan- Air terjun Cikondang Cikondang adalah desa di kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Pranala luar (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021 (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 20...
العلاقات المالديفية الكوبية كوبا المالديف كوبا تعديل مصدري - تعديل العلاقات المالديفية الكوبية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين المالديف وكوبا.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه المقارنة [[تصنيف:صفح�...
NacionalNama lengkapClube Desportivo NacionalJulukanOs Alvinegros (Putih dan Hitam)Berdiri1910StadionEstádio da Madeira,Funchal, Madeira(Kapasitas: 5,132)Ketua Rui AlvesManajer Manuel MachadoLigaPrimeira Liga2012–13Primeira Liga, 8th Kostum kandang Kostum tandang Kostum ketiga Clube Desportivo Nacional, biasa dipanggil Nacional atau juga Nacional da Madeira (pengucapan bahasa Portugis: [nɐsiuˈnaɫ dɐ mɐˈdɐjɾɐ]), merupakan sebuah tim sepak bola Portugal yang bermain di divisi u...
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Politeknik Keuangan Negara STAN – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi NegaraJenisPerguruan Tinggi KedinasanDidirikan1952Lembaga indukKeme...
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Desember 2023. Zé Eduardo Informasi pribadiNama lengkap José Eduardo Bischofe de AlmeidaTanggal lahir 29 Oktober 1987 (umur 36)Tempat lahir Promissão, BrasilTinggi 1,79 m (5 ft 10+1⁄2 in)Posisi bermain PenyerangInformasi klubKlub saat in...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يناير 2024) يمثل الترخيص الجماعي ضمن ما يسمى رخصة البرمجيات، عملية بيع ترخيص استخدام برنامج حاسوبي واحد على عدد كبير من أجهزة الحاسب الآلي أو الترخيص للإستخدام من قبل ع�...
Pour les articles homonymes, voir B28. Une bombe B28. La bombe B28 est une bombe H américaine dérivée de l'ogive W28. Production et variantes Cette section est vide, insuffisamment détaillée ou incomplète. Votre aide est la bienvenue ! Comment faire ? Elle est produite de 1957[1] à 1966[réf. souhaitée]. Cinq modèles sont développés : la B28EX, bombe gravitaire pour emport externe et la B28IN pour emport en soute, la B28FI, bombe emportée en soute et pouvant �...
Cistercian monastery in Cumbria, UK Holme Cultram AbbeyHolmcultram Abbey 2017Monastery informationFull nameHolmcultram AbbeyOrderCistercianEstablished1150Disestablished1538Diocese CarlisleSiteLocationAbbeytown, CumbriaVisible remainsNave; now a parish churchPublic accessYes Holmcultram Abbey (alternatively Holm Cultram Abbey or Holme Cultram Abbey) was a Cistercian monastery in what is now the village of Abbeytown in Cumbria, United Kingdom. Founded in 1150, the abbey was suppressed in 1538 d...
English professional rugby league club Featherstone RoversClub informationFull nameFeatherstone Rovers Rugby League Football ClubNickname(s)The Colliers[1]The Flat Cappers[2]Short nameFevColours Navy blue and WhiteFounded1902; 122 years ago (1902)Websitefeatherstonerovers.co.ukCurrent detailsGround(s)Post Office Road (9,850)ChairmanMark CampbellCoachJames FordCaptainBen Reynolds[3]CompetitionChampionship2023 season1st Current seasonUniforms Home colou...
Lapangan Marjehساحة المرجة Lapangan Martirساحة الشهداء Lapangan Marjeh pada 2008 Lapangan Marjeh pada 2008Koordinat 33°30′46″N 36°17′53″E / 33.5128°N 36.2980°E / 33.5128; 36.2980Koordinat: 33°30′46″N 36°17′53″E / 33.5128°N 36.2980°E / 33.5128; 36.2980PembangunanRampung akhir abad kesembilan belas Lapangan Marjeh (bahasa Arab: ساحة المرجة / ALA-LC: sāḥat al-Marjah), juga dikenal sebaga...
2008 video game 2008 video gameHistory Civil War: Secret MissionsXbox 360 cover artDeveloper(s)Cauldron LtdPublisher(s)Activision ValueComposer(s)Juraj KarkušEngineCloakNT3 with Havok PhysicsPlatform(s)Microsoft Windows, PlayStation 2, PlayStation 3, Xbox 360ReleaseNA: November 4, 2008Genre(s)First-person shooter, StealthMode(s)Single-player History Civil War: Secret Missions is a historical first-person shooter video game developed by Cauldron Ltd, and released on 4 November 2008 by Activis...
Эта статья — о районе Республики Абхазия. О муниципалитете Грузии см. Очамчирский муниципалитет. Эту страницу предлагается переименовать в «Очамчирский район».Пояснение причин и обсуждение — на странице Википедия:К переименованию/28 апреля 2017. Пожалуйста, ...
Mira NairNair di Pertemuan Sutradara Kelas Master IIFW 2008Lahir15 Oktober 1957 (umur 66)Rourkela, Odisha, IndiaTempat tinggalNew York City, New York, A.S.PekerjaanSutradara film, produser filmTahun aktif1986–sekarangSuami/istriMitch Epstein (bercerai)Mahmood Mamdani (1991–sekarang) Mira Nair (kelahiran 15 Oktober 1957) adalah seorang pembuat film dan aktris India yang berbasis di New York.[1] Perusahaan produksinya, Mirabai Films, mengkhususkan diri dalam film-film unt...
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Final Piala Winners Eropa 1972 – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Final Piala Winners Eropa 1972TurnamenPiala Winners Eropa 1971–1972 Rangers Dynamo Moscow 3 2 Tanggal24 Mei 1972Stadio...