Firman merupakan pemain bulu tangkis Indonesia yang bermain dengan menggunakan tangan kiri.[1] Dia lahir di Kota Banjar, Jawa Barat pada 11 Agustus 1997 dan memulai karier juniornya tahun 2013,[2] kemudian naik ke tingkat senior tahun 2015. Pada tahun itu pula dia berhasil menyumbang medali emas di ajang kejuaraan bulu tangkis beregu putra SEA Games 2015 yang diadakan di Singapura.[3]
Firman pernah menjadi bagian dari tim bulu tangkis Indonesia dalam beberapa kejuaraan internasional beregu seperti Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, SEA Games, Piala Thomas, dan Piala Sudirman. Dalam ajang Piala Thomas yang berlangsung di Bangkok, Thailand tanggal 20–27 Mei 2018, dia dipercaya untuk tampil di babak penyisihan dan berhasil mencatat tiga kali kemenangan.
Tim Indonesia yang tergabung dalam grup B bertemu dengan Kanada di pertandingan pertama. Firman yang bermain di partai kelima berhasil mengalahkan Paul Antooine Dostie Gunidon dengan skor akhir 21-8 dan 21-11. Selanjutnya, tim Indonesia melawan tuan rumah Thailand di pertandingan kedua dan Firman bertemu dengan Pannawit Thongnuam. Dia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor akhir 21-19 dan 21-14.
Terakhir, tim Indonesia kembali lagi berjumpa dengan Korea Selatan yang dikalahkan dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Firman menang atas Ha Young-woong melalui pertandingan tiga set dengan skor akhir 20-22, 21-15, dan 21-12.[4] Kemenangan tersebut mengantarkan tim Indonesia menjadi juara grup, meskipun pada akhirnya Indonesia harus kalah dari Tiongkok di babak semifinal dengan skor 3-1.[2][3][5][6]
Pertandingan terbaik
Performa Firman di lapangan memang tidak sebaik dua tunggal putra Indonesia lainnya, yaitu Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.[1] Namun, dia pernah menampilkan permainan terbaik saat bertanding di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018 cabang beregu, yang berlangsung di Stadion Sultan Abdul Hamid, Alor Setar, Kedah, Malaysia tanggal 10 Februari 2018. Firman berhasil mengalahkan wakil dari Korea Selatan bernama Lee Dong-keun melalui pertandingan tiga set dengan skor akhir 22-20, 11-21, dan 22-20 selama 84 menit.[7][8]
Saat itu, Firman turun sebagai tunggal ketiga dan bermain di partai kelima atau penentu. Dalam pertandingan sebelumnya, Jonatan yang menjadi tunggal pertama berhasil mengalahkan Son Wan-ho dengan skor 21-18 dan 21-14 serta Mohammad Ahsan yang berpasangan dengan Angga Pratama dan menjadi ganda pertama yang dimainkan juga berhasil menang dua set langsung dari Chung Eui-seok/Seo Seung-jae dengan skor 21-8 dan 21-10. Namun, dua pertandingan selanjutnya tim Indonesia mengalami kekalahan, yaitu Ihsan Maulana Mustofa yang kalah dari Jeon Hyeok-jin dengan skor 17-21 dan 16-21 serta Rian Agung Saputro/Hendra Setiawan yang kalah dari Choi Sol-gyu/Kim Duk-young dengan skor 21-11, 18-21, dan 19-21. Hal inilah yang menyebabkan partai antara Firman melawan Lee harus dimainkan.[9]
Firman sempat tertinggal jauh 14-20 di set ketiga, tetapi mampu membalikkan keadaan dengan memaksa deuce hingga meraih kemenangan 22-20. Dia akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia di semifinal atas Korea Selatan dengan skor akhir 3-2. Indonesia akhirnya bertemu Tiongkok di partai final. Dalam partai itu, Firman sebenarnya kembali dipasang menjadi tunggal ketiga. Namun, dia tidak dimainkan karena tim Indonesia saat itu sudah menang 3-1 dan mempertahankan gelar yang diraih dua tahun silam di Hyderabad, India.[2][8]
^ abTirto.id (tanpa tanggal). "Firman Abdul Kholik". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-20. Diakses tanggal 17 Desember 2019.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^Tournament Software (24 Agustus 2017). "Sea Games 2017 (Team Event)". Tournament Software. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 7 April 2020.