Kelurahan Dampit adalah salah satu kelurahan di wilayah kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Dampit memiliki luas wilayah sekitar 13.000 Ha yang terbagi ke dalam 5 lingkungan, yaitu Dampit Barat, Dampit Timur, Sumberkembar dan Polaman DENGAN 132 RT DAN 14 RW
Dampit mempunyai jumlah penduduk keseluruhan 25.985 jiwa dengan 7.389 KK. Kelurahan ini mempunyai slogan Hidup Rukun Agawe Santoso (Terwujudnya Masyarakat Kelurahan Dampit) MADEP MANTEB MANETEP.
Sejarah
Sejarah berdirinya Desa Dampit yang sekarang menjadi Kelurahan Dampit berawal dari dua orang pengikut dari Pangeran Diponegoro yang bernama Ki Tompokarso yang oleh warga sekitar dikenal dengan nama Mbah Tugu dan Ki Joko Bodo yang dikenal dengan nama Mbah Koplo. Pada saat Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda kedua orang tersebut berlari ke arah timur, tepatnya ke wilayah Kelurahan Dampit saat ini dan yang pertama kali membuka hutan (Babat Alas) untuk dijadikan pemukiman. Seiring waktu jumlah penduduk di daerah tersebut semakin berkembang dan oleh tokoh-tokoh tersebut daerah itu dinamakan Dampit.
Konon nama tersebut diambil karena di pusat kota terdapat dua pohon aren yang dampit (gandeng) yang sering dipakai kedua tokoh tersebut untuk berteduh dan bertemu. Ringkas cerita bahwa dengan berkembangnya jumlah penduduk pendatang berniaga di Dampit, perekonomian di tempat ini semakin ramai. Pada saat masih dalam penguasaan Pemerintah Hindia Belanda tepatnya pada tahun 1915, Dampit menjadi Kelurahan Dampit sebagai ibu kota Kecamatan Dampit.
Potensi wilayah
Kelurahan Dampit dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya dari Pertanian, Perkebunan Tanaman Kopi, Tanaman obat Keluarga , dan lain sebagainya.
Pada dengan didukung 132 RT dan 14 RW yang terdiri dari ( 5 lingkungan ) Dampit Barat, Dampit Timur, Sumberkembar, Ngelak, dan Polaman. dengan jumlah Penduduk keseluruhan 25.985 Jiwa dengan KK : 7.389
Lihat juga
Referensi
"Portal Pemerintah Kabupaten Malang". Profil Kelurahan Dampit. Diakses tanggal 2019-06-27.