Ali Muthohirin (lahir 14 September 1986) adalah Wakil Wali Kota Malang terpilih masa jabatan 2025–2030. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KNPI masa jabatan 2018–2022.
Pendidikan
Ali menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di MI Muhammadiyah Pantenan (1993–1999). Kemudian, ia pindah ke Lamongan untuk melanjutkan studinya di SMP Muhammadiyah Babat (1999–2002) dan melanjutkan pendidikan SMA nya di Pondok Pesantren YTP Kertosono (2002–2005). Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studinya di program studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang dan lulus pada tahun 2012.
Riwayat Organisasi
Ali Muthohirin memiliki segudang pengalaman dalam berorganisasi. Diawali dengan bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sejak tahun 2006. Selain di IMM, alumnus Universitas Muhammadiyah Malang itu juga aktif dalam beberapa forum ilmiah seperti Young Political Leader, Jenesys, PPUT, dan Tadarus Pemikiran Islam.[1]
Setelah itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (2016–2018), Wakil Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (2018–2022). Dan sejak akhir tahun 2023, ia bergabung ke PSI.
Karier
Komisaris Independen PT Adhi Persada Beton
Sejak tahun 2020, Ali menjabat sebagai Komisaris Independen PT Adhi Persada Beton. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi beton pracetak.[2]
Bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia
Pada 15 Desember 2023, Ali Muthohirin memutuskan bergabung dengan PSI karena dipengaruhi pemikiran almarhum Buya Syafii Maarif. Menurutnya, pemikiran Buya Syafii tentang keislaman dan keindonesiaan sejalan dengan perjuangan partai tersebut.[3] Setelah bergabung dengan partai tersebut, ia diberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua Badan Sosialisasi Nasional DPP PSI.[4]
Menjadi Calon Wakil Wali Kota Malang
Pada 29 Agustus 2024, Ali Muthohirin resmi mendaftarkan diri ikut Pilwali Kota Malang 2024. Ia mendampingi Wahyu Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Malang masa jabatan 2023–2024 dan diusung oleh Gerindra, PSI, PKS, Golkar, NasDem, serta didukung 8 partai non parlemen.[5]
Referensi