Al-Farabi (bahasa Arab: ابونصر محمد الفارابی, translit. Abū Nashr Muḥammad Al-Fārābī; (bahasa Kazakh: Әбу Нашр Мұхаммед Әл-Фараби; Ábu Naşr Mūhammed Ál-Farabi; 259 H/872 M – Rajab 339 H/951 M) adalah seorang ilmuwan dan filsuf muslim yang berasal dari Farab, Turkistan.[2] Dalam beberapa sumber ia bernama lengkap Abū Nashr Muhammad bin Muhammad bin Uzalagh bin Tarkhan[3]Al-Fārābī, namun lebih dikenal dengan nama singkat Abū Nashr Al-Fārābī, atau hanya Al-Farabi, di mana dari nama inilah dia dikenal sebagai Alpharabius di dunia Latin (Barat).
Al-Farabi menulis karya yang beragam, mulai dari epistemologi, metafisika, logika, matematika, sains (filsafat alam), ilmu politik, tata bahasa, dan musik.[2] Namun, minat Al-Farabi yang terbesar adalah soal pendidikan.[2] Karyanya yang berjudul Ihsa Al-'Ulum (Indonesia: Klasifikasi Ilmu; Latin: De Scientiis) merupakan pemikirannya yang paling banyak dikutip dan diterjemahkan dalam bahasa asing. Al-Farabi dijuluki sebagai "Guru Kedua" (al-Mu'allim al-Tsānī) setelah Aristoteles karena dipandang sebagai komentator terbaik "Guru Pertama".[4][5]
Biografi
Dalam kitab Wafayat karya Ibnu Khallikan (wafat 1282), penulis muslim abad ke-13, dikatakan bahwa Al-Farabi lahir pada 259 H/872M dari orang tua berdarah Turkik di Farab,[6] tepatnya di dusun kecil bernama Wasij, dekat provinsi Farab, Turkistan; atau sekarang dekat Otrar, Khazakstan.[7] Penulis lain bernama Ibnu Abi Usaibah (wafat 1270) mengatakan ayah Al-Farabi merupakan keturunan Persia[8] dan seorang komandan tentara Turkik.[2][8][9][10]
Wilayah Farab, yang merupakan dataran subur di sepanjang Sungai Syr Darya, merupakan pusat kebudayaan penting di Jalur Sutra.[7] Beberapa sumber sejarah mengatakan ayah Al-Farabi merupakan komandan tentara di kastil Otrar, yang pada masanya merupakan sebuah kota besar di Asia Tengah. Meski tidak ada data sejarah yang dapat dirujuk, diperkirakan di kota inilah Al-Farabi tumbuh dan mendapatkan pendidikan di masa mudanya.[7]
Menurut cerita lisan, Al-Farabi meninggalkan Otrar dan mulai melakukan perjalanan untuk belajar di Bukhara, Samarkand, Merv, dan Balkh, dan akhirnya tiba di Baghdad pada usia lebih dari 40 tahun.[7] Di ibukota Dinasti Abbasiyah inilah Al-Farabi bertemu Yūhannā bin Haylān (wafat 328 H/941 M), seorang Nestorian, yang menjadi penerjemah dan komentator karya-karya Yunani.[7][8] Padanya Al-Farabi belajar ilmu logika, di antaranya Eisagoge karya Porphyry, serta Kategorisasi, Interpretasi, serta Prior Analitik dan Posterior Analitik dari OrganonAristoteles.[10] Saat Yūhannā bin Haylān pergi ke Harran, yang merupakan pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil,[11] dikabarkan Al-Farabi turut serta dan di sana mempelajari astronomi Persia, India, Babilonia dan Khaldea.[7] Dalam Fī Dzuḥūr Al-Falsafah (Kemunculan Filsafat), Al-Farabi mengatakan:[12]
Filsafat, sebagai subjek akademis, mulai tumbuh subur di masa raja-raja Ptolemius di Aleksandria dan berlangsung hingga masa ratu perempuan [Cleopatra]. Pengajaran filsafat tidak banyak berubah sejak kematian Aristoteles hingga raja ketiga belas Dinasti Ptolemius... hingga datangnya era Kristen. Sejak kemunculan Kristen filsafat menghilang dari Roma, namun masih diajarkan di Aleksandria hingga seorang raja Kristen mulai mengawasinya. Para uskup kemudian mengadakan konsili dan memutuskan mana saja pengajaran [filsafat] yang akan dibiarkan hidup dan akan dilarang. Mereka sepakat bahwa pengajaran logika harus diperketat dan hanya diajarkan hingga bagian akhir asertorik [Prior Analytics, 1.7] tetapi tidak yang sesudahnya, karena itu akan membahayakan ajaran Kristen. Maka sejak saat itu pengajaran [bagian akhir] logika dilakukan secara sembunyi-sembunyi; hingga datang era Islam dan pusat pengajaran filsafat berpindah dari Aleksandria ke Antioch. Selama beberapa lama pengajaran filsafat bertahan di Antioch hingga pada akhirnya hanya tersisa satu orang guru logika. Kemudian ada dua murid yang belajar padanya... satu dari Harran dan satu lagi dari Marw. Dari orang Marw kemudian diwariskan kepada Ibrahim al-Marwizi dan Yuhanna Ibnu Haylan. Al-Farabi, menurut pengakuannya, belajar logika Aristoteles kepada Yuhanna Ibnu Haylan hingga Posterior Analytics.
Sekembalinya dari Harran, Al-Farabi tinggal beberapa lama di Baghdad. Ibnu Khallikan mengatakan bahwa Al-Farabi juga belajar pada Abu Bishr Matta bin Yunus (wafat 329 H/942 M). Adapun Ibnu Abi Usaibah mengatakan dia juga belajar tata bahasa pada Ibnu al-Sarraj (wafat 316 H/929 M).[10]
Saat Dinasti Buyid menaklukan Baghdad sekitar tahun 941-942 dan menyebabkan kekacauan politik, Al-Farabi terpaksa melarikan diri ke Aleppo tahun 330 H/945 M dan diterima oleh penguasa Hamanid, Sayf al-Dawlah.[10][13] Nampaknya Al-Farabi memilih untuk tidak tinggal lama di Aleppo, karena di usia tuanya dikabarkan dia mulai menetap di Damaskus hingga wafat pada bulan Rajab 339 H (Desember 950 M).[5]
Al-Farabi menghabiskan sebagian besar hidupnya di Bahgdad zaman Dinasti Abbasiyah, sebelum pindah ke Aleppo di bawah pemerintahan Sayf al-Dawla.[5] Ia melewati periode yang paling kacau karena ketiadaan kestabilan politik Abbasiyah, yakni peralihan dari Khalifah Mu’tamid (869-892 M) dan Khalifah Al-Muthi’ (946-974 M).[14] Dalam kondisi demikian, al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran dari para ahli Filsafat Yunani seperti Plato dan Aristoteles dan mencoba mengkombinasikan ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno dengan pemikiran Islam untuk menciptakan sebuah negara pemerintahan yang ideal (Negara Utama).[11]
Pemikiran dan Pengaruh
Al-Farabi dipandang sebagai filsuf muslim pertama yang menghadirkan filsafat sebagai suatu sistem yang kohern di Dunia Islam,[9][10] melampaui warisan filsafat skolastik Neoplatonisme yang diwariskan Aleksandria dan filsafat paripatetik Aristotelian yang berkembang di Syria (Antiokhia).[12][15]
Warna Neoplatonisme pemikiran Al-Farabi terlihat pada skema emanasi yang merupakan sentral dalam kosmologinya, meskipun pandangannya jauh lebih maju daripada sistem planet yang diajukan Ptolemaeus; adapun warna Aristotelian menjadi warna umum pemikiran Al-Farabi, bukan saja terlihat dari banyaknya komentar atas berbagai karya Aristoteles, tetapi juga terlihat dari pengajaran logikanya (ilmu mantik) yang sepenuhnya berwarna Aristotelian.[12] Memang, selain berbagai karya dasar seperti Ihṣā al-'Uḷūm, Risalah fi Mā Yanbaghi an Yutaqaddam Qabla Ta'allum al-Falsafah, dan Falsafah Aristhūthālīs, penguasaan Al-Farabi atas naskah-naskah Aristoteles nampak jelas dalam komentarnya atas Organon.[16] Penguasaan Al-Farabi atas filsafat Aristoteles, khususnya logika, membuatnya mendapat julukan al-Mu'allim al-Tsānī (Guru Kedua) setelah Aristoteles yang merupakan Guru Pertama.[12][16]
Dari autobiografi Ibnu Sina, kita mengetahui bahwa Al-Farabi menulis komentar panjang atas Metafisika Aristoteles berjudul Fi Agrādhi Kitāb Mā Ba’da al-Thabi’ah (Penjelasan atas Kitab Metafisika). Dikisahkan oleh Ibnu Sina:[8]
Saya pernah membaca kitab Mā Ba’da al-Thabi’ah (Metafisika, Aristoteles) tetapi tidak mengerti sedikitpun isinya, juga tidak dapat memahami tujuan dari si penulis. Saya membacanya berulang-ulang, bahkan hingga empat puluh kali hingga saya dapat menghapal teksnya di luar kepala. Meski demikian saya tidak kunjung dapat memahaminya ataupun mengerti maksudnya. Dalam keputus-asaan itu saya berkata pada diri sendiri, “Kitab ini mustahil untuk dipahami!” Lalu pada suatu sore saya berjalan-jalan di sebuah pasar buku dan melintasi seorang penjual yang di tangannya terdapat beberapa jilid buku yang sedang ditawarkan. Dia meminta saya untuk membelinya, namun saya tolak dengan kesal karena merasa tidak membutuhkannya. Tetapi kemudian dia berkata, “Belilah, pemilik buku ini sangat membutuhkan uang dan dia menjualnya dengan harga murah. Aku akan menjualnya kepadamu seharga tiga dirham.” Maka saya pun membelinya dan sesaat kemudian baru menyadari bahwa buku itu adalah karya Abu Nashr al-Farabi berjudul Fi Agrādhi Kitāb Mā Ba’da al-Thabi’ah. Saya pun segera pulang ke rumah dan bergegas membacanya. Dikarenakan sebelumnya saya sudah hapal di luar kepala, seketika itu juga tersingkap inti ajaran Metafisika. Saya sangat bersuka-cita atas hal ini, dan oleh karena itu keesokan harinya saya bersedekah dalam jumlah yang banyak kepada orang-orang miskin sebagai tanda syukur kepada Allah Ta’ala.
Selain Aristoteles dan Ptolemaeus, dari berbagai tulisannya kita melihat beberapa pemikir lain yang berpengaruh pada Al-Farabi, di antaranya Plato, Aleksander Aphrodisias, Galen, Proclus, dan Porfirios. Adapun pengaruh Al-Farabi pada generasi kemudian dapat dilihat jejaknya pada Yahya bin Adi, Abu Sulaiman Sijistani, Abu Hasan al-Amiri, Abu Hayyan al Tawhidi, Ibnu Sina, Suhrawardi al-Maqtul, Mulla Sadra, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd; selain itu juga terlihat pada para pemikir non-muslim seperti Maimonides dan Albertus Magnus, hingga Leo Strauss.
Menurut David C. Reisman dalam The Cambridge Companion to Arabic Philosophy,[12] secara umum karya-karya Al-Farabi yang beragam dan luas dapat dikategorisasi dalam topik: (a) metafisika dan kosmologi; (b) psikologi dan kejiwaan, dan (c) logika dan filsafat, termasuk di dalamnya matematika dan filsafat alam. Adapun dari sisi otensitas dan kedalaman dapat dibagi ke dalam tiga jenis karya:
Karya pengantar (prologema) untuk belajar filsafat, yang meliputi etika, dasar-dasar logika, dan perkenalan atas pemikiran Plato dan Aristoteles. Dalam jenis ini terdapat judul-judul seperti Tahsil al-Sa'ādah (Mencapai Kebahagiaan atau Eudaimonia), Falsafah Aflātūn (Filsafat Plato), Falsafah Aristhūthālīs (Filsafat Aristoteles), dan juga Al-Jam'u bayna Ra'yi al-Hākimaini: Aflātūn wa Arishū (Harmoni Antara Dua Filsuf: Plato dan Aristoteles).
Karya berupa komentar (syarah) dan parafrase, di antaranya komentar atas Nicomachean Ethics dan Organon Aristoteles, serta karya Isagoge Porfirios.
Karya orisinal, di mana dalam karya jenis ini Al-Farabi melakukan sintesis berbagai pemikiran sebelumnya secara utuh; di mana dalam kategori ini terdapat judul seperti Al-Siyāsah al-Madāniyyah (Prinsip Politik Madani) dan Mabādi' Arā’ Ahlul Madīnah Al-Fadhīlah (Prinsip Masyarakat dari Negara Paripurna).
Pemikiran tentang Asal usul Negara dan Warga Negara
Menurut Al-Farabi manusia merupakan warga negara yang merupakan salah satu syarat terbentuknya negara.[17] Oleh karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain, maka manusia menjalin hubungan-hubungan (asosiasi). Kemudian, dalam proses yang panjang, pada akhirnya terbentuklah suatu Negara.[17] Menurut Al-Farabi, negara atau kota merupakan suatu kesatuan masyarakat yang paling mandiri dan paling mampu memenuhi kebutuhan hidup antara lain: sandang, pangan, papan, dan keamanan, serta mampu mengatur ketertiban masyarakat, sehingga pencapaian kesempurnaan bagi masyarakat menjadi mudah.[11] Negara yang warganya sudah mandiri dan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan yang nyata, menurut al-Farabi, adalah Negara Utama.[11]
Menurutnya, warga negara merupakan unsur yang paling pokok dalam suatu negara yang diikuti dengan segala prinsip-prinsipnyaprinsip-prinsipnya (mabadi) yang berarti dasar, titik awal, prinsip, ideologi, dan konsep dasar.[11]
Keberadaan warga negara sangat penting karena warga negaralah yang menentukan sifat, corak serta jenis negara.[11] Menurut Al-Farabi perkembangan dan/atau kualitas negara ditentukan oleh warga negaranya.[11] Mereka juga berhak memilih seorang pemimpin negara, yaitu seorang yang paling unggul dan paling sempurna di antara mereka.[11]
Negara Utama dianalogikan seperti tubuh manusia yang sehat dan utama, karena secara alami, pengaturan organ-organ dalam tubuh manusia bersifat hierarkis dan sempurna.[11] Ada tiga klasifikasi utama:
Pertama, jantung. Jantung merupakan organ pokok karena jantung adalah organ pengatur yang tidak diatur oleh organ lainnya.[11]
Kedua, otak. Bagian peringkat kedua ini, selain bertugas melayani bagian peringkat pertama, juga mengatur organ-ogan bagian di bawahnya, yakni organ peringkat ketiga, seperti: hati, limpa, dan organ-organ reproduksi.[11]
Organ bagian ketiga. Organ terbawah ini hanya bertugas mendukung dan melayani organ dari bagian atasnya.[11]
Al-Farabi membagi negara ke dalam lima bentuk,[18] yaitu:
Negara Utama (Al-Madinah Al-Fadilah): negara yang dipimpin oleh para nabi dan dilanjutkan oleh para filsuf; penduduknya merasakan kebahagiaan.
Negara Orang-orang Bodoh (Al-Madinah Al-Jahilah): negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagiaan.
Negara Orang-orang Fasik: negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan, tetapi tingkah laku mereka sama dengan penduduk negara orang-orang bodoh.
Negara yang Berubah-ubah (Al-Madinah Al-Mutabaddilah): pada awalnya penduduk negara ini memiliki pemikiran dan pendapat seperti penduduk negara utama, tetapi kemudian mengalami kerusakan.
Negara Sesat (Al-Madinah Ad-dallah): negara yang dipimpin oleh orang yang menganggap dirinya mendapat wahyu dan kemudian ia menipu orang banyak dengan ucapan dan perbuatannya.
Lebih jauh, Al-Farabi mengklasifikasikan Negara Bodoh (Al-Madinah Al-Jahilah) ke dalam enam bentuk[19]:
Negara Primitif / Darurat (Al-Jahilah Ad-Daruriah): negara rusak yang dimana penduduknya hanya mementingkan untuk kebutuhan pokoknya terpenuhi.
Negara Kapitalis (Al-Jahilah Al-Baddalah): negara dimana penduduknya mementingkan kekayaan dan harta benda.
Negara Gila Hormat (Al-Jahilah Al-Kurama): negara dimana penduduknya hanya mementingkan kehormatan saja.
Negara Hawa Nafsu (Al-Jahilah Al-Hissaw wa Syahwah): negara dimana penduduknya mementingkan perbuatan keji dan foya-foya.
Negara Tirani / Desponis: negara dimana penakhlukkan atau dominasi menjadi dambaan para penduduknya.
Negara Anarkis (Al-Jahilah Al-Jami'iah): negara dimana setiap pendduknya ingin merdeka melakukan keinginan masing-masing.
Pemikirannya Tentang Pemimpin
Dengan prinsip yang sama, seorang pemimpin negara merupakan bagian yang paling penting dan paling sempurna di dalam suatu negara.[17] Menurut Al Farabi, pemimpin adalah seorang yang disebutnya sebagai filsuf yang berkarakter Nabi yakni orang yang mempunyai kemampuan fisik dan jiwa (rasionalitas dan spiritualitas).[17]
Disebutkan adanya pemimpin generasi pertama (the first one – dengan segala kesempurnaannya (Imam) Selanjutnya al-Farabi mengingatkan bahwa walaupun kualitas lainnya sudah terpenuhi, tetapi kalau kualitas seorang filsufnya tidak terpenuhi atau tidak ambil bagian dalam suatu pemerintahan, maka Negara Utama tersebut bagai “kerajaan tanpa seorang Raja”.[11] Oleh karena itu, Negara dapat berada diambang kehancuran.[11] dan karena sangat sulit untuk ditemukan (keberadaannya) maka generasi kedua atau generasi selanjutnya sudah cukup, yang disebut sebagai (Ra’is) atau pemimpin golongan kedua.[11]
Bibliografi
Karya Al-Farabi
A. Karya utama dan orisinal
Ihṣā al-'Ulūm (Klasifikasi Ilmu Pengetahuan);
Mabādi' Arā’ Ahlul Madīnah Al-Fadhīlah (Prinsip Masyarakat dari Negara Paripurna);
Al-Siyāsah al-Madāniyyah (Prinsip Politik Madani);
Kitāb Musīq al-Kabīr (Buku Besar Musik);
Kitāb fī al-Mantiq al-Khithābah (Buku tentang Pengajaran Ilmu Logika).
B. Syarah atau komentar, risalah dan ringkasan:
Falsafah Aristhūthālīs (Filsafat Aristoteles);
Falsafah Aflātūn (Filsafat Plato);
Al-Jam'u bayna Ra'yi al-Hākimaini: Aflātūn wa Arishū (Harmoni Antara Dua Filsuf: Plato dan Aristoteles);
Fī Agrādhi Kitāb Mā Ba’da al-Thabi’ah (Penjelasan atas Kitab Metafisika Aristoteles, sudah tidak ditemukan);
Tahsil al-Sa'ādah (Mencapai Kebahagiaan, dalam hal ini sa'adah diambil dari kata eudaimonia Aristoteles);
Maqalāt fī Ma’ani al-'Aql (Pendapat-Pendapat tentang Makna Akal);
Kitāb al-Ḥurūf (Buku tentang Huruf-Huruf);
Risālah fī Itsbat al-Mufaraqāt;
Risālah fī Mā Yanbaghi an Yutaqaddam Qabla Ta'allum al-Falsafah.
Karya Penulis Modern tentang Al-Farabi
H. Z. A. Ahmad (1964). Negara Utama: Teori Kenegaraan dari Sardjana Islam Al-Farabi. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Dr. Ja'far Ali Yasin (1980). Al-Fārābī:Fī Hudūdihi wa Rumūmihi (Al-Farabi: Berbagai Definisi dan Penjelasannya). Beirut: Alim al-Kitab.
Muhsin Mahdi, penerjemah (1962). Alfarabi's Philosophy of Plato and Aristotle. New York: Cornell University Press.
Nicholas Rescher (1963). Alfarabi's Short Commentary on Aristotle's Prior Analytics. Pittsburgh: University of Pittsburgh Press.
F. W. Zimmerman, penerjemah (1981) Alfarabi’s Commentary and Short Treatise on Aristotle’s De Interpretatione. London: Oxford University Press.
Richard Walzer (1985) Alfarabi on the Perfect State. New York, NY. Oxford University Press.
Shamas Malik Nanji, tesis (1989). Alfarabi's philosophy of education. Montreal: Institute of Islamic Studies, McGill University.
Ian RIchard Netton (1992). Al-Fārābī and His School. New York: Routledge.
Charles Butterworth, penerjemah (2001). Alfarabi: The Political Writings. New York: Cornell University Press.
^ abcdAl-Tālbī, Ammār (1993). "Al-Fārābī"(PDF). Prospects: The Quarterly Review of Comparative Education (dalam bahasa Inggris). Paris: UNESCO: International Bureau of Education. 23 (1): 353–372. doi:10.1007/BF02195045. ISSN1573-9090. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17/01/2001.Periksa nilai tanggal di: |archive-date= (bantuan)
^Fakhry, Majid (2002). Al-Farabi, Founder Of Islamic Neoplatonism: His Life, Works And Influence. Oxford: Oneworld Publications. hlm. 6.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); line feed character di |title= pada posisi 44 (bantuan)
^Naṣr, Ḥusain (2014). "Why was al-Farabi called the Second Teacher?". Dalam Razavi, Mehdi Amin. The Islamic intellectual tradition in Persia. London: Routledge. hlm. 59–64. ISBN978-0-7007-0314-2. There are those who say that since al-Farabi was the most learned philosopher after Aristotle, and since he was a great commentator of the 'First Teacher', he was called the 'Second Teacher'. Among the advocates of this view, one can name Muhammad Lu!fi Jum'ah, the contemporary Egyptian writer, and the Dutch scholar T. J. de Boer.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefKarliga, Bekir (2016). ''Al-Farabi: A Civilization Philosopher'', Istanbul International Civilization Studies Center (MED-AR), Istanbul
^ abcdUshaybi’ah, Ibnu Abi (1981). 'Uyūn al-Anbā' fī Thabaqāt al-Athibbā' (dalam bahasa Arab). Dar al-Taqafa. Archived from the original on 2023-06-01. Diakses tanggal 2023-06-01.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^ abJanos, Damien (2012). Method, Structure, and Development in al-Fārābī’s Cosmology. Leiden: BRILL. ISBN978-90-04-21732-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd(Inggris) Al-Farabi, Abu Nasr. ” Mabadi Ara Ahl Al-Madina Al Fadila”, (diterjemahkan oleh R. Walzer.” Al-Farabi on The Perfect State”), Oxford: Claendon Press, 1985
كاساندريا تقسيم إداري البلد اليونان إحداثيات 40°11′42″N 23°19′48″E / 40.195°N 23.33°E / 40.195; 23.33 تعديل مصدري - تعديل كاساندريا (Κασσάνδρεια) هي مدينة في هالكيديكي في مقاطعة فوريا إلادا في اليونان.[1] يبلغ عدد سكانها حوالي 2708 نسمة. مراجع ^ POTEIDAIA (Nea Poteidaia) Chalkidi...
Ethnic-group from Sabah, Malaysia This article is about Kadazandusun ethnic and society. For difference between Kadazan and Dusun, see Kadazan people and Dusun people. Kadazan Dusun MamasokKadazandusun priests and priestesses attires during the opening ceremony of Kaamatan 2014 at Hongkod Koisaan, the unity hall of KDCATotal population660,777 (2020)[1]Regions with significant populations Malaysia(Sabah, Federal Territory of Labuan, Peninsular Malaysia) LanguagesDusunic languages ...
Orde Khazanah Suci瑞宝章Kelas Kordon Agung Orde Khazanah SuciDianugerahkan oleh Kaisar JepangTipeOrdeNegara JepangDianugerahkan kepadaPengabdian sipil atau militer yang panjang dan/atau berjasaStatusMasih dianugerahkanPenguasaYang Mulia KaisarTingkatSejak 2003:Kordon AgungBintang Emas dan Perak (Berpatra, Kelas Utama)Sinar Emas dengan Pita Kalung (Berpita, Kelas Madya)Sinar Emas dengan Roset (Berpita, Kelas Junior)Sinar Emas dan Perak (Sinar Ganda)Sinar Perak (Sinar Tunggal)Tingkat se...
Malur Ramasamy SrinivasanLahir05 Januari 1930 (umur 94)Bangalore, British IndiaPresent-day IndiaKebangsaanIndiaWarga negaraIndiaAlmamaterKolese Teknik Universitas VisvesvarayaUniversitas McGillDikenal atasProgram nuklir IndiaTurbin gasPenghargaanPadma Vibhushan (2015)Padma Shri (1984)Karier ilmiahBidangTeknik mesinInstitusiKomisi Tenaga Atom IndiaDepartemen Tenaga AtomBadan Tenaga Atom InternasionalPlanning Commission Malur Ramasamy Srinivasan (lahir 5 Januari 1930),[1] adalah s...
Piala Raja Spanyol 2019–2020Negara SpanyolJumlah peserta125Juara bertahanValenciaJuaraReal SociedadTempat keduaAthletic BilbaoJumlah pertandingan123Jumlah gol345 (2.8 per pertandingan)Pencetak gol terbanyak Alexander Isak(Real Sociedad)(5 gol)← 2018–2019 2020–2021 → Seluruh statistik akurat per 13 Februari 2020. Piala Raja Spanyol 2019–2020 adalah edisi ke-116 dari penyelenggaraan Piala Raja Spanyol, turnamen sepak bola di Spanyol dengan sistem piala. Final Artikel utama: Fin...
Ukrainian-American tailor and fashion designer Nudie CohnBornNuta KotlyarenkoDecember 15, 1902Kiev, Russian EmpireDiedMay 9, 1984(1984-05-09) (aged 81)Burbank, CaliforniaNationalityAmericanOccupationFashion designerKnown forNudie SuitsLabelNudie's Rodeo Tailors Nuta Kotlyarenko (Ukrainian: Нута Котляренко; December 15, 1902 – May 9, 1984), known professionally as Nudie Cohn, was a Ukrainian-American tailor who designed decorative rhinestone-covered suits, known popul...
Maria PitilloPitillo pada 1995Lahir8 Januari 1966 (umur 58)Elmira, New York, Amerika SerikatPekerjaanAktrisTahun aktif1986–2008Suami/istriDavid R. Fortney (m. 2002)Anak1 Maria Pitillo (lahir 8 Januari 1965) adalah seorang mantan aktris Amerika Serikat. Ia tampil dalam film dan televisi, terutama sebagai Audrey Timmonds dalam Godzilla (1998). Ia juga berperan dalam seri televisi Providence. Referensi Pranala luar Maria Pitillo di IMDb (dalam bahasa I...
Glacial lake (former) in Phillips and Garfield Counties, MontanaLake MusselshellMap of Montana showing Lake Musselshell.Lake MusselshellLocationPetroleum, Phillips and Garfield Counties, MontanaCoordinates47°22′29″N 107°56′35″W / 47.374722°N 107.943056°W / 47.374722; -107.943056Lake typeGlacial lake (former)Primary inflowsLaurentide Ice SheetPrimary outflowsOver the divide to the Yellowstone River or along the face of the Ice sheet.Basin countriesUnite...
Haredi Jewish community in Johannesburg This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (May 2016) (Learn how and when to remove this message) The topic of this article may not meet Wikipedia's general notabi...
Canton d'Épinay-sous-Sénart Situation du canton d'Épinay-sous-Sénart dans le département de l'Essonne. Administration Pays France Région Île-de-France Département Essonne Arrondissement(s) Évry Bureau centralisateur Épinay-sous-Sénart Conseillersdépartementaux Mandat Damien AllouchAnnick Dischbein 2021-2028 Code canton 91 07 Histoire de la division Création 23 janvier 1985[1] Modification 22 mars 2015[2] Démographie Population 59 835 hab. (2021) Densité 1 328...
SMA Negeri 1 LumajangInformasiDidirikan1 Agustus 1960Jumlah kelas24 KelasJurusan atau peminatanIPA dan IPSRentang kelasX, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPSKurikulumKurikulum 2013AlamatLokasiJl. A Yani 7, Lumajang, Jawa TimurMoto SMA Negeri (SMAN) 1 Lumajang, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Lumajang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran...
كأس العالم 2010 المجموعة السادسةمعلومات عامةالرياضة كرة القدم الاتحاد الاتحاد الدولي لكرة القدم الفئة كرة القدم للرجال جزء من كأس العالم 2010 الفترة 2010 البداية 14 يونيو 2010 النهاية 24 يونيو 2010 البلد جنوب إفريقيا الفرق المشاركة منتخب باراغواي لكرة القدممنتخب سلوفاكيا لكرة القدم...
هذه مقالة غير مراجعة. ينبغي أن يزال هذا القالب بعد أن يراجعها محرر؛ إذا لزم الأمر فيجب أن توسم المقالة بقوالب الصيانة المناسبة. يمكن أيضاً تقديم طلب لمراجعة المقالة في الصفحة المخصصة لذلك. (يوليو 2021)جزء من سلسلة مقالات حولالعبودية بداية التاريخ التاريخ العصور القديمة مصر ا�...
John ElliotsonJohn ElliotsonLahir29 Oktober 1791Southwark, LondonMeninggal29 Juli 1868(1868-07-29) (umur 76)LondonKebangsaanBritania RayaAlmamaterUniversitas EdinburghDikenal atasMesmerisme, Frenologi, The Zoist, memperkenalkan stetoskop di Britania RayaKarier ilmiahBidangpengobatanTerinspirasiThomas Brown Hipnosis Pemanfaatan Hipnoterapi Hipnosis panggung Swahipnosis Bedah hipnosis Asal mula Magnetisme binatang / mesmerisme Sejarah hipnosis James Braid Franz Mesmer Charles Poyen Tokoh ...
American columnist, journalist, and writer (1920–2009) Irving KristolBorn(1920-01-22)January 22, 1920New York City, New York, U.S.DiedSeptember 18, 2009(2009-09-18) (aged 89)Falls Church, Virginia, U.S.EducationCity College of New York (BA)OccupationJournalistSpouseGertrude HimmelfarbChildren2, including Bill Kristol Irving William Kristol (/ˈkrɪstəl/; January 22, 1920 – September 18, 2009) was an American journalist and writer. As a founder, editor, and contributor to various mag...
Overview of the economic impact of the COVID-19 pandemic in the Republic of Ireland Part of a series on theCOVID-19 pandemicScientifically accurate atomic model of the external structure of SARS-CoV-2. Each ball is an atom. COVID-19 (disease) SARS-CoV-2 (virus) Cases Deaths Timeline 2019 2020 January responses February responses March responses April responses May responses June responses July responses August responses September responses October responses November responses December respons...
Gneis, batuan metamorf berfoliasi Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa selain Indonesia. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas berbahasa tersebut, halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa tersebut. Lihat daftar bahasa Wikipedia. Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2. Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. ...
Campionato mondiale di Formula 1 1981Edizione n. 32 del Campionato mondiale di Formula 1 Dati generaliInizio15 marzo Termine17 ottobre Prove15 Titoli in palioPiloti Nelson Piquetsu Brabham BT49C Costruttori Williamssu Williams FW07C Altre edizioniPrecedente - Successiva Edizione in corso Nelson Piquet si aggiudicò il primo dei suoi tre titoli dopo un lungo duello con Carlos Reutemann. Il campionato mondiale di Formula 1 1981 organizzato dalla FIA è stato, nella storia della categoria, i...
This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Maroubra Junction, New South Wales – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2023) (Learn how and when to remove this message) Maroubra Road, Maroubra Junction Maroubra Junction is an unbounded locality of the suburb of Maroubra in Sydney, in the state of New South Wa...