Cendawan makanan atau cendawan hidangan adalah sebutan untuk berbagai jenis cendawan yang biasa dijadikan bahan makanan, sedap dimakan, boleh berupa produk hasil penanaman atau menuai dari alam bebas kerana teknik penanaman belum diketahui. Selain rasanya yang sedap, cendawan makanan mengandungi ergosterol peroksida, sejenis sterol yang mampu menghambat pertumbuhan selkanser usus besar.[1]
Cendawan liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan jika tidak mampu membedakan ciri-ciri cendawan beracun dengan cendawan liar yang boleh dikonsumsi. Berbagai jenis cendawan juga memiliki rasa yang tidak sedap, walaupun tidak beracun dan boleh dimakan.
Paling banyak dikonsumsi dan dihasilkan di Jepun, China, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari jumlah penghasilan cendawan dunia berupa cendawan shiitake.
Cendawan langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan cendawan yang berharga sangat mahal di Jepang.
Cendawan langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Cendawan truffle adalah cendawan termahal di dunia (artikel dari The TelegraphDiarkibkan 2008-02-09 di Wayback Machine) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada berbagai masakan mahal seperti masakan PerancisFoie gras.