Negara
|
Sebelumnya
|
Penerapan republik parlementer
|
Kepala negara dipilih oleh
|
Albania
|
Negara satu-partai
|
1991
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Austria
|
Negara satu-partai (bagian dari Jerman Nazi, lihat Anschluss)
|
1945
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Bangladesh
|
Republik presidensial
|
1991[note 1]
|
Parlemen
|
Bosnia dan Herzegovina
|
Negara satu-partai (bagian dari Yugoslavia)
|
1991
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Botswana
|
Protektorat Britania (Protektorat Bechuanaland)
|
1966
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Bulgaria
|
Negara satu-partai
|
1989
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Kroasia
|
Republik semipresidensial
|
2000
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Republik Ceko
|
Negara satu-partai (Bagian dari Cekoslowakia)
|
1993
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua (sejak 2013; sebelumnya parlemen, berdasarkan mayoritas)
|
Dominika
|
Negara asosiasi dari Britania Raya
|
1978
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Estonia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Uni Soviet)
|
1991[note 2]
|
Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
|
Etiopia
|
Negara satu-partai
|
1991
|
Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
|
Fiji
|
Yunta militer
|
2014
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Finlandia
|
Republik semipresidensial
|
2000[note 3]
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Jerman
|
Negara satu-partai
|
1949[note 4]
|
Majelis federal (delegasi parlemen dan negara bagian), berdasarkan mayoritas mutlak
|
Yunani
|
Yunta militer; Monarki konstitusional
|
1975
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Guyana
|
Monarki konstitusional (presidensial)
|
1970[note 5]
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Hungaria
|
Negara satu-partai
|
1990
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas mutlak
|
Islandia
|
Sebelumnya bagian dari Denmark; Monarki konstitusional
|
1944
|
Pemilihan langsung, berdasarkan suara mayoritas
|
India
|
Monarki konstitusional (Dominion Britania)
|
1950
|
Parlemen dan legislator negara bagian, dengan satu suara yang dapat dialihkan
|
Irak
|
Negara satu-partai
|
2005
|
Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
|
Irlandia
|
Monarki konstitusional (Dominion Britania)
|
1949[note 6]
|
Pemilihan langsung, dengan satu suara yang dapat dialihkan
|
Israel
|
Protektorat (Bagian dari Mandat Britania atas Palestina)
|
1948
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Italia
|
Monarki konstitusional
|
1946
|
Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
|
Kiribati
|
Protektorat
|
1979
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Kirgizstan
|
Republik presidensial
|
2010
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Latvia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Soviet Union)
|
1991[note 7]
|
Parlemen
|
Lebanon
|
Protektorat (Lebanon Besar)
|
1941
|
Parlemen
|
Libya
|
Jamahiriya (sebelum 2011)
|
2012
|
Parlemen
|
Makedonia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)
|
1991
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Malta
|
Monarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)
|
1974
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Kepulauan Marshall
|
Wilayah Perwalian PBB (Bagian dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik)
|
1979
|
Parlemen
|
Mauritius
|
Monarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)
|
1992
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Federasi Mikronesia
|
Wilayah Perwalian PBB (Bagian dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik)
|
1986
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Moldova
|
Negara satu-partai (Bagian dari Uni Soviet, hingga 1990) Republik parlementer transisi (1991-1994)
|
1994[note 8]
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Montenegro
|
Negara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia, dan setelah Serbia dan Montenegro)
|
1992
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Nauru
|
Wilayah Perwalian Australia
|
1968
|
Parlemen
|
Nepal
|
Monarki konstitusional
|
2008
|
Parlemen
|
Pakistan
|
Presidensial dan republik semispresidensial
|
2010[2][3]
|
Parlemen dan legislator negara bagian, dengan satu suara yang dapat dialihkan
|
Polandia
|
Negara satu-partai
|
1990
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Samoa
|
Monarki konstitusional
|
2007
|
Parlemen
|
San Marino
|
Kekaisaran Romawi
|
301
|
Parlemen
|
Serbia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)
|
1991
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Singapura
|
Monarki konstitusional (Bagian dari Malaysia)
|
1965
|
Pemilihan langsung
|
Slowakia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Cekoslowakia)
|
1993
|
Parlemen (sebelum 1999) Pemilihan langsung, hingga putaran kedua (sejak 1999)
|
Slovenia
|
Negara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)
|
1991
|
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
|
Somalia
|
Pemerintahan transisi (setelah 1991) Negara satu-partai (sebelum 1991)
|
2012
|
Parlemen
|
Afrika Selatan
|
Monarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)
|
1961
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Suriname
|
Kediktatoran militer
|
1987
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Trinidad dan Tobago
|
Monarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)
|
1976
|
Parlemen
|
Tunisia
|
Republik semipresidensial (1956-2011) Pemerintahan transisi (2011-2014)
|
2014
|
Parlemen, berdasarkan mayoritas
|
Turki
|
Negara satu-partai
|
1946
|
Pemilihan langsung (sejak 2007, sebelumnya parlemen)
|
Vanuatu
|
Kondominium Britania-Prancis (Hebrides Baru)
|
1980
|
Parlemen dan presiden-presiden dewan regional, berdasarkan mayoritas
|