Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya, karena mereka tidak bertobat. "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu." (Matius 11:20–24)
Tiga kota yang disebutkan terbentang tepat di utara Laut Galilea. Khorazim tak disebutkan di bagian lain dalam Injil-Injil. Betsaida adalah tempat asal Filipus, Andreas dan Petrus,[2] dan tempat dimana Yesus menyembuhkan seorang pria buta.[3] Namun, Kapernaum disebutkan beberapa kali dalam Injil-Injil dan merupakan tempat dari banyak penyembuhan dan mukjizat Yesus, dijadikan untuk suatu waktu sebagai pusat pelayanan Yesus.
Dalam esensi tersebut, Yesus membandingkan tiga kota Yahudi dimana Ia melakukan banyak karya, dengan tiga kota Kafir yang dikenal karena kejahatan luar biasa dan dihancurkan Allah, dengan menyatakan bahwa pada Hari Penghakiman, tiga kota Yahudi tersebut akan dihakimi lebih keras, karena rasa keengganan mereka yang lebih besar untuk bertobat.[6]
Kota-kota tersebut diasosiasikan dengan Antikristus dalam sumber-sumber abad pertengahan. Apokalips Pseudo-Metodius, menyinggung pasal Injil di atas, dengan menyatakan bahwa Antikristus "akan dikandung di Khorazim, lahir di Betsaida, dan mulai memerintah di Kapernaum."[7]