Yeremia 31
Untuk Yeremia 31 dalam Septuaginta, lihat Yeremia 48.
Yeremia 31 (disingkat Yer 31; Penomoran Septuaginta: Yeremia 38) adalah pasal ketiga puluh satu Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
Naskah sumber utama
Penomoran ayat
Terdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM
Ibrani, Latin, Inggris |
Rahlfs'LXX (CATSS) |
Brenton's LXX
|
31:1-40 |
38:1-34,36,37,35,38-40 |
38:1-40
|
48:1-45 |
31:1-45
|
48:45-47 |
tidak ada
|
Struktur
Ayat 5
- Engkau akan membuat kebun anggur kembali di gunung-gunung Samaria; ya, orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. (TB)[7]
Sebagian teks dalam bahasa Ibrani tercantum dalam logo Dewan Regional Shomron.[8]
Ayat 9
- Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (TB)[9]
Ayat 15
- Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi. (TB)[10]
Rama adalah sebuah kota kecil sekitar 8 kilometer di sebelah utara Yerusalem, adalah tempat para tawanan ditahan sebelum dibawa ke Babel (bandingkan Yeremia 40:1–3). Rahel adalah salah seorang istri Yakub, ibu Yusuf dan Benyamin; ia mati dan dikuburkan di dekat Betlehem.[11] Rahel melambangkan Israel yang menangisi orang-orang yang dibawa ke dalam pembuangan. Allah menyatakan bahwa ia tidak perlu menangis lagi, karena bangsa itu akan kembali (Yeremia 31:16–20). Dalam Injil Matius pasal 2 nas ini dilihat sebagai penggenapan nubuat pada saat Herodes membunuh bayi-bayi di Betlehem setelah Yesus lahir (Matius 2:16–18).[12]
Ayat 22
Terjemahan Baru
- [Firman Tuhan:] "Berapa lama lagi engkau mundur maju,hai anak perempuan yang tidak taat?
- Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."[13]
Ayat 22 bahasa Inggris
Versi Raja James
- How long wilt thou go about, O thou backsliding daughter?
- for the LORD hath created a new thing in the earth, A woman shall compass a man. (Jeremiah 31:22)[13]
NKJV
- "How long will you gad about, O you backsliding daughter?
- For the LORD has created a new thing in the earth––A woman shall encompass a man."[13]
Ayat 22 bahasa Ibrani
Teks Masoret (dibaca dari kanan ke kiri)
- עד־מתי תתחמקין הבת השובבה כי־ברא יהוה חדשה בארץ נקבה תסובב גבר׃ ס
Transliterasi (dibaca dari kiri ke kanan)
- ‘aḏ-mā-ṯay tiṯ-kha-mā-qîn, ha-baṯ ha-syō-w-ḇê-ḇāh;
- kî-ḇā-rā Yah-weh khă-ḏā-syāh bā-’ā-reṣ, nə-qê-ḇāh tə-sō-ḇêḇ gā-ḇer; (s).
Terjemahan harfiah:
- Sampai-kapan kau-berlalu-lalang, anak-perempuan (yang) berputar-putar (=tersesat);
- sebab-(telah)-menciptakan Yahweh (hal) baru di-bumi, (seorang) perempuan mengitari (seorang) laki-laki; (tanda penutup paragraf)
Ayat 22 catatan
- "Perempuan merangkul laki-laki" diterjemahkan dari bahasa Ibrani: נקבה תסובב גבר nə-qê-ḇāh tə-sō-ḇêḇ gā-ḇer dapat diartikan "seorang perempuan mengelilingi seorang laki-laki", karena kata kerja "sobeb" menunjukkan "gerakan berjalan melingkar atau memutari sesuatu; mengelilingi; mengitari".[14]
- Ayat ini menjadi dasar tradisi pernikahan Yahudi di mana dalam suatu bagian upacara itu seorang pengantin perempuan akan berjalan mengitari pengantin laki-laki tiga atau tujuh kali (tergantung adat komunitas tertentu).[15][16]
Ayat 38
- "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa kota itu akan dibangun kembali bagi TUHAN, dari menara Hananeel sampai Pintu Gerbang Sudut;" (TB)[3]
Frasa "waktunya akan datang" menunjukkan zaman baru dalam sejarah hubungan Allah dengan umat-Nya. Suatu rencana dinubuatkan mengenai tata kota Yerusalem baru, "kota yang akan dibangun kembali bagi Tuhan". Menara Hananeel terletak di sudut timur laut Yerusalem.[17] Pintu Gerbang Sudut terletak di barat laut.[18] Pembangunan di bagian barat laut kota ini dilakukan pada zaman raja Uzia dan Hizkia. Kota itu tidak akan mengalami keruntuhan, tetapi akan menjadi "kudus bagi Tuhan" (Yeremia 31:40).[19]
Ayat 40
- "Dan segenap lembah itu, dengan mayat-mayat dan abu korbannya, dan segenap tanah di tepi sungai Kidron sampai ke sudut Pintu Gerbang Kuda ke arah timur, akan menjadi kudus bagi TUHAN. Orang tidak akan meruntuhkan dan merobohkan lagi di sana untuk selama-lamanya." (TB)[20]
Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar
|
|