Wilmar Cahaya Indonesia

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
Sebelumnya
CV Tjahaja Kalbar (1968 - 1988)
PT Cahaya Kalbar (1988 - 2013)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: CEKA
IndustriMinyak nabati
Didirikan17 Februari 1988; 36 tahun lalu (1988-02-17)
Kantor pusatBekasi, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Erry Tjuatja[1]
(Direktur Utama)
Darwin Indigo[1]
(Komisaris Utama)
Produk
Merek
  • Sania
  • Fonta CK
PendapatanKenaikan Rp 6,144 triliun (2022)[2]
Kenaikan Rp 221,939 milyar (2022)[2]
Total asetKenaikan Rp 1,718 triliun (2022)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 1,550 triliun (2022)[2]
PemilikPT Sentratama Niaga Indonesia (87,02%)
Karyawan
Kenaikan 450 (2022)[2]
Situs webwww.wilmarcahayaindonesia.com

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk adalah sebuah produsen minyak nabati yang berkantor pusat di Bekasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini juga memiliki kantor pemasaran di Jakarta dan kantor cabang di Pontianak.[2][3]

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya di Pontianak pada tahun 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dengan bisnis di bidang pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Pada tahun 1972, perusahaan ini mulai mengolah minyak kelapa menjadi minyak goreng. Pada tahun 1982, perusahaan ini membuka pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya di Jawa, tepatnya di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng, margarin, dan shortening. Pada tahun 1988, perusahaan ini mengubah nama dan badan hukumnya menjadi PT Cahaya Kalbar.

Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai mengolah biji tengkawang menjadi lemak tengkawang untuk diekspor ke luar Indonesia. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT Inticocoa Abadi Industri asal Bekasi yang bergerak di bidang produksi cokelat cair, pure prime pressed cocoa butter, natural cocoa cake, dan kakao padat. Pada tahun 1996, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini mengakuisisi beberapa bidang tanah milik pendiri perusahaan ini, serta semua aset milik PT Mintawi asal Pontianak yang meliputi mesin-mesin produksi minyak tengkawang, minyak shea, minyak goreng, minyak inti sawit, dan produk turunannya. Pada tahun 2003, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik minyak nabati spesialitas baru di Jababeka.

Pada tahun 2005, mayoritas saham perusahaan ini resmi dipegang oleh Tradesound Investments Ltd. asal British Virgin Islands. Pada tahun 2007, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta ke Bekasi. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjual mayoritas saham PT Wilmar Benih Indonesia (d/h PT Inticocoa Abadi Industri) ke PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Natura Wahana Gemilang. Pada tahun 2017, mayoritas saham perusahaan ini resmi dipegang oleh PT Sentratama Niaga Indonesia.[2][3]

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Diakses tanggal 22 April 2023. 

Pranala luar