Sebanyak 45% dari total pekerja perusahaan ini dipekerjakan di Austria.[3] Pabrik baja lembaran panas milik perusahaan ini di Linz merupakan sebuah "pabrik baja terintegrasi" yang dioperasikan oleh voestalpine Stahl.[6] Selain di Linz, perusahaan ini juga memiliki pabrik di Leoben, Styria dan Krems, Lower Austria. Perusahaan ini pun pernah memiliki pabrik di Liezen, Styria, tetapi telah ditutup pada dekade 1990-an.[7] Voestalpine menyumbang 10% dari total emisi CO2 Austria.[8]
Nama perusahaan ini merupakan gabungan dari dua pendahulunya, yakni VÖEST (Vereinigte Österreichische Eisen und Stahlwerke) asal Upper Austria, yang didirikan melalui nasionalisasi pada bulan Juli 1946,[9] dan ÖAMG (Österreichische-Alpine Montangesellschaft) asal Styria, yang didirikan pada tahun 1881.
Divisi besar
Divisi besar di Voestalpine meliputi:
Voestalpine Steel, pemimpin pasar untuk baja lembaran, plat berat, dan selongsong baja untuk turbin[10]
Voestalpine High Performance Metals, fokus pada bahan dan layanan berperforma tinggi, seperti perlakuan permukaan, perlakuan panas, dan proses manufaktur aditif[11]
Voestalpine Metal Engineering, fokus pada sistem industri dan infrastruktur perkeretaapian, termasuk pengelasan dan tabung tanpa sambungan[12]
Voestalpine Metal Forming, memproduksi tabung, potongan baja, dan baja lembaran presisi[13]
Sejarah
Alpine Montan (1881–1945)
Alpine Montangesellschaft didirikan di Vienna pada tanggal 19 Juli 1881, untuk mengkonsolidasi aset baja dan besi di Austria. Sejumlah aset tersebut kemudian dibongkar, ditelantarkan, atau dijual. Aset utama yang masih tersisa terutama terletak di Styria, yakni tambang bijih besi di Erzberg dan pabrik baja di Donawitz. Perusahaan ini juga memiliki sejumlah bisnis yang lebih kecil dan jalur rel di lembah Sungai Mur dan Lower Austria (Krems dan Schwechat). Alpine, yang dipimpin oleh Karl Wittgenstein, mencapai puncak kejayaan pada tahun 1912, saat memiliki empat tambang batu bara, dua tambang bijih besi, dan enam pabrik metalurgi.
Pada tahun 1922, sebanyak 65% saham Alpine Montangesellschaft, yang dipegang oleh Fiat (lihat Camillo Castiglioni), dibeli oleh Hugo Stinnes untuk Vereinigte Stahlwerke (VS) asal Jerman.[14] Setelah Partai Nazi berkuasa di Jerman, pimpinan Nazi dan pengusaha baja Jerman berselisih mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi. Nazi menginginkan pembangunan kapasitas industri secara cepat, sementara para pengusaha besar mengkhawatirkan terjadinya overproduksi dan lebih menginginkan untuk mempertahankan status quo.[15] Pada semester pertama tahun 1937, pimpinan Nazi pun memutuskan untuk mengambil alih kendali atas produksi baja dan besi di Jerman.[16] Pada tahun yang sama, Hermann Göring juga mengungkapkan keinginannya untuk mengendalikan cadangan besi Austria di Erzberg.[17]Reichswerke Hermann Göring milik pemerintah Anschluss kemudian resmi membeli 13% saham Alpine. Selama enam bulan berikutnya, Reichswerke pun bersaing dengan VS untuk mengendalikan Alpine.[18] Pada bulan Maret 1939, Reichswerke resmi mengakuisisi 70% saham Alpine.[19] Sebagai gantinya, VS mendapat 10% saham dari pabrik baru di Linz.[20] Pada bulan Juni 1939, nama Alpine pun diubah menjadi Alpine Montan AG Hermann Göring.[19] Reichswerke terus melakukan akuisisi dan penyitaan, sehingga akhirnya menguasai sekitar separuh dari total industri berat Austria.[21] Pada tahun 1944, Alpine mencapai puncak kejayaannya, dengan penjualannya mencapai RM 371 juta, atau 16% dari total penjualan baja dan tambang dari Reichswerke.[22]
Konstruksi Reichswerke di Linz (1938)
Reichswerke telah mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik baja baru di Linz sebelum mengambil alih Alpine, sebagai insentif untuk VS agar menambang lebih banyak bijih di Erzberg.[14] Linz memiliki tempat khusus di sistem Nazi, dan proyek baja pun mendapat dukungan keuangan penuh dari pemerintah.[17]
Pada tanggal 13 Mei 1938, diadakan prosesi peletakan batu pertama untuk pabrik Hermann Göring Werke di Linz.[23]Paul Pleiger ditunjuk sebagai kepala Reichswerke di Linz atas jasanya untuk Nazi selama Anschluss.[24] Sinergi antara pabrik baja di Linz dan tambang bijih di Erzberg, yang terintegrasi secara vertikal di internal Reichswerke, pun membuatnya independen dari perusahaan baja di Ruhr.[19] Pabrik di Linz juga dilihat sebagai pusat dari calon konglomerat baja di Eropa Tengah.[25]
Integrasi tersebut kemudian dilengkapi dengan pengambilalihan terhadap sebuah perusahaan pengapalan Danube dan perusahaan konstruksi lokal.[19] Pabrik baja tersebut selesai dibangun selama perang dan disubsidi oleh pemerintah.[26] Pada tahun 1943–44, saat Ruhr dibombardir (lihat Pertempuran Ruhr), Hitler menginginkan peningkatan produksi baja di Austria, sehingga Göring meluncurkan program ekspansi besar-besaran,[27] tetapi Sekutu akhirnya juga membombardir Linz.[28]
Rekonstruksi (1945–1955)
Pada tahun 1945, Austria di bawah pendudukan Sekutu dibagi menjadi empat zona pendudukan, dengan industri berat dari bekas Reichswerke dipusatkan di zona Amerika (Linz) dan Britania Raya (Erzberg). Masa depan Linz pun diperdebatkan pada tahun 1945–1946. Pemerintah Styria dan Britania Raya menolak rencana rekonstruksi pabrik Linz, dengan menyebut rencana tersebut sebagai gajah putih, terlalu jauh dari tambang batu bara dan bijih, serta terlalu besar.[29] Sementara otoritas Amerika awalnya setuju dan mengusulkan pengurangan pabrik Linz menjadi delapan oven kokas di bawah pengelolaan Alpine-Mountain, membongkar tanur, dan menggunakan komponen dari pabrik Linz untuk memperbaiki pabrik Donawitz (Styria).[30] Sedangkan pemerintah Soviet menginginkan agar pabrik Linz dibongkar total.[30]
Pemerintah Austrian pun membujuk Amerika untuk mempertahankan Linz.[31] Pada musim panas tahun 1946, saat negosiasi Sekutu mengenai Linz menemui kebuntuan, Amerika memutuskan secara sepihak untuk memperbaiki Linz, tanpa memperhatikan opini dari Britania Raya dan Soviet.[32] Taktik rekonstruksi pun menjadi subyek debat antara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang menginginkan nasionalisasi, dan Angkatan Darat Amerika Serikat, yang diwakili oleh Mark W. Clark, yang menginginkan privatisasi.[33] Pemerintah Austria kemudian diperbolehkan untuk menasionalisasi bekas aset Jerman di Austria. Pabrik Linz pun dinasionalisasi pada bulan Juli 1946 sebagai VÖEST (Vereinigte Österreichische Eisen und Stahlwerke).[9]
VÖEST kemudian memutuskan untuk menutup tiga dari enam tanur tiupnya. Satu tanur dibongkar dan dijual ke SSAB (kemudian dikenal sebagai Norrbottens Järnverk) di Luleå, Swedia. Hasil dari penjualan tersebut pun digunakan untuk membeli batu bara di Polandia. Pasokan batu bara tersebut kemudian memungkinkan VÖEST untuk memulai kembali peleburan besi kasar pada bulan Juni 1947, dengan produk besi kasar pertama dikirim ke Swedia.[32] Dua tanur lain rencananya dijual ke Cekoslovakia, tetapi Mark Clark menolak penjualan tersebut sejak tahun 1946,[34] dan akhirnya penjualan tersebut batal setelah kudeta Cekoslowakia 1948.[32]
Aset VÖEST lalu menjadi penerima utama dari bantuan Marshall Plan di Austria, tetapi uang tunai dari Amerika baru dapat diakses setelah sebuah perselisihan politik yang berlarut-larut di internal Austria. Geoffrey Keyes pun harus merekrut ahli baja William E. Brewster untuk menyeleksi proposal dari Austria.[35] Brewster mendukung rencana empat tahun dari Austria, tetapi Franz Nemchak menyebutnya sebagai "sebuah kebodohan yang kolosal" dan meminta agar program VÖEST dihentikan.[35] Kontroversi tersebut juga melebar ke Senat Amerika Serikat, sehingga menyebabkan penundaan pembiayaan Marshall Plan untuk VÖEST.[36] VÖEST dapat membangun pabrik baja lempengan baru, tetapi pembangunan pabrik baja lembaran panas baru ditunda karena adanya penolakan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang takut bahwa produk dari VÖEST akan dijual ke blok Soviet.[36] Departemen Pertahanan Amerika Serikat lalu mencabut penolakannya pada bulan Januari 1952, untuk menyesuaikan dengan konsensus dari lembaga lain di Amerika Serikat. Pada akhirnya, VÖEST dapat mulai mengoperasikan pabrik baja lembaran panas dan dingin pada tahun 1953.[37] Pada akhir tahun 1953, tahap pertama dari rekonstruksi pun dapat diselesaikan.[37]
Pasca perang, pengembangan proses Linz-Donawitz (1948–1990)
Pada musim panas tahun 1948, VÖEST, ÖAMG, dan Roll AG setuju untuk mengembangkan proses pembuatan baja dengan oksigen dasar yang diajukan oleh Robert Durrer (hasil pengembangan dari paten Henry Bessemer tahun 1858) secara bersama-sama.[38] Pada bulan Juni 1949, VÖEST mengembangkan sebuah adaptasi dari proses Durrer, yakni proses LD (Linz-Donawitz),[37][39][40] Pada bulan Desember 1949, VÖEST dan ÖAMG mulai membangun konverter oksigen 30 ton pertamanya.[39] Konverter tersebut pun masing-masing mulai dioperasikan pada bulan November 1952 dan Mei 1953,[39] dan sempat meningkatkan riset yang terkait dengan baja.[41] Pada tahun 1963, sebanyak 34.000 orang pebisnis dan insinyur mengunjungi konverter milik VÖEST.[41] Proses LD mengurangi waktu pemrosesan dan biaya modal per ton baja, sehingga meningkatkan keunggulan kompetitif dari baja Austria.[37] Namun, VÖEST dan ÖAMG kemudian melisensikan teknologi mereka, sehingga memungkinkan perusahaan lain untuk mengadopsi teknologi mereka. Pada dekade 1950-an, Austria pun telah kehilangan keunggulan kompetitifnya.[37]
Pada dekade 1970-an, VÖEST bergabung dengan Österreichisch-Alpine Montangesellschaft untuk membentuk Vöest-Alpine AG.[42]
Pada tahun 1988, dilakukan restrukturisasi terhadap industri hasil nasionalisasi di Austria, sehingga menghasilkan pembentukan Voest-Alpine Stahl AG.[43]
Perusahaan swasta (1990–2001)
Pada tahun 1990, Österreichische Industrieholding AG diubah menjadi Austrian Industries AG, sebagai bagian dari rencana untuk melakukan privatisasi.[43] Pada tahun 1993, tiga perusahaan dibentuk dari Austrian Industries AG, yakni Voest-Alpine Technologie AG, Voest-Alpine Stahl AG, dan Böhler-Uddeholm.[44] Privatisasi pun dimulai pada tahun 1995, saat Voest-Alpine melantai di Wiener Börse.[45] Pada tahun 2003, pemerintah menjual saham Voest-Alpine terakhir yang masih mereka pegang.[46] Voest-Alpine Stahl memegang 21,25% saham Voest-Alpine Technologie, yang merupakan induk dari bekas Voest-Alpine Industrieanlagenbau, yang dipisah dari Voest-Alpine pada tahun 1956.[47]
Pada tahun 2001, Voestalpine membeli Polynorm, sebuah produsen komponen otomotif asal Bunschoten, Belanda, dengan harga $118 juta.[48] Perusahaan ini pun bertekad menguasai 15% pangsa pasar komponen otomotif di Eropa.[49]