Meskipun banyak masyarakat pada masa lalu dianggap terlibat dalam upaya perang, konsep ini tidak secara umum digunakan sampai dekade terakhir abad ke-18, ketika para pemimpin Revolusi Prancis menyerukan levée en masse dan mobilisasi umum masyarakat untuk mencegah pasukan monarki merebut kembali kendali atas pemerintah Prancis. Konsep ini kemudian diadaptasi dan digunakan oleh Rusia, Britania Raya, dan Amerika Serikat, terutama selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Upaya perang juga digunakan untuk membantu perusahaan agar bisa tumbuh. Contohnya adalah ketika militer akan mengontrak perusahaan seperti Boeing untuk menghasilkan sumber daya perang bagi mereka. Pada akhirnya akan memberi ruang bagi inovasi dan kemajuan teknologi bagi perusahaan tersebut.[1]