Tukar menukar

Tukar menukar—atau yang lebih dikenal sebagai swap—dalam dunia keuangan, merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai nominal yang digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manejemen risiko lainnya di mana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya (absolut)[1]

Istilah swap ini sebenarnya berasal dari bahasa Inggris namun istilah ini digunakan sebagai suatu istilah baku yang dikenal di Indonesia baik oleh lembaga yang berwenang seperti Bank Indonesia.[2]

Swap ini sering kali digunakan sebagai suatu instrumen lindung nilai atau risiko tertentu misalnya risiko gejolak nilai tukar mata uang dan disamping itu juga digunakan sebagai instrumen spekulasi

Struktur swap

Kebanyakan swap diperdagangkan dalam perdagangan derivatif dan di luar bursa (Over The Counter-OTC), dengan ketentuan dan tata cara yang berbeda-beda sesuai kesepakatan [para pihak. Beberapa jenis swap juga diperdagangkan pada bursa berjangka misalnya pada Chicago Mercantile Exchange (yang merupakan bursa berjangka terbesar Amerika), Bursa perdagangan opsi Chicago (Chicago Board Options Exchange) dan di Frankfurt-based Eurex AG.

Lima macam bentuk dasar dari swap ditinjau dari sudut banyaknya kepentingan yaitu:

Bank for International Settlements (BIS) menerbitkan statistik dari nilai nominal yang beredar pada pasar derivatif di luar bursa, yang pada akhir tahun 2006 mencapai jumlah 415,2 triliun USD ( yang merupakan lebih dari 8.6 kali Penghasilan Domestik Bruto (PDB) dunia yang hanya senilai 48,144 triliun USD). Dan sebagian besar adalah merupakan swap suku bunga yaiutu sebesar 292 triliun USD) Nilai berdasarkan masing-masing mata uang adalah sebagai berikut:

Nilai peredaran
dalam triliun USD
Mata uang Akhir 2000 Akhir 2001 Akhir 2002 Akhir 2003 Akhir 2004 Akhir 2005 Akhir 2006
Euro 16.6 20.9 31.5 44.7 59.3 81.4 112.1
US dollar 13.0 18.9 23.7 33.4 44.8 74.4 97.6
Japanese yen 11.1 10.1 12.8 17.4 21.5 25.6 38.0
Pound sterling 4.0 5.0 6.2 7.9 11.6 15.1 22.3
Swiss franc 1.1 1.2 1.5 2.0 2.7 3.3 3.5
Total 48.8 58.9 79.2 111.2 147.4 212.0 292.0
Sumber: "Pasar derifatif global pada akhir Desember 2004 ", BIS, [2], "Aktivitas perdagangan derivatif pada paruh kedua tahun 2006 ", BIS, [3]

Biasanya terdapat sekurangnya salah satu "kaki" memiliki suku bunga yang bermacam-macam. Ini tergantung pada bunga acuan, total keuntungan swap, statistik ekonomi, dan lain-lain. Kriteria yang terpenting adalah semua acuan yang digunakan adalah berasal dari pihak ketiga yang independen misalnya digunakan sebagai acuan adalah London Interbank Offered Rate yang dibuat oleh Asosiasi Bankir Inggris (British Bankers Association) yang merupakan suatu lembaga independen.

Total return swap

Atau swap imbal hasil total atau juga dikenal dengan nama " swap total kurs imbal hasil" (total rate of return swap -TRORS) adalah merupakan suatu kontrak swap di mana salah satu pihak (A) membayar "imbal hasil total" dari suatu aset dan pihak yang lainnya (B) melakukan pembayaran bunga secara bertahap. Yang dimaksud dengan "imbal hasil total" disini adalah merupakan keuntungan maupun kerugian atas modal ditambah dengan bunga ataupun pembayaran deviden. Apabila imbal hasil negatif maka pihak (A) akan menerima jumlah ini dari pihak (B). Para pihak masing-masing dapat memperoleh imbal hasil dari saham maupun indeks yang menjadi aset acuan tanpa perlu memiliki aset acuan tersebut. Keuntungan atau kerugian dari pihak (B) adalah setara dengan apabila ia secara sesungguhnya memiliki aset acuan tersebut.

Pada praktiknya, total return swap sering digunakan untuk memperoleh laba, dari beda tingkat bunga antar valuta setempat dengan valuta dari negara maju.[3]

Swap ekuiti

Swap ekuiti atau juga disebut equity swap adalah merupakan suatu bentuk khusus dari total return swap,di mana aset acuannya adalah berbentuk saham atau indeks pasar saham . Dalam swap ekuiti ini apabila dibandingkan dengan kepemilikan saham secara nyata maka dalam swap ekuiti tidak diperlukan adanya pembayaran dimuka namun tidak memiliki hak suara ataupun hak-hak yang dimiliki oleh pemegang saham sesungguhnya.

Valuasi

Nilai dari suatu swap adalah merupakan nilai kini bersih (net present value) dari seluruh arus kas dimasa depan. Pada masa awalnya, suatu kontrak swap mempunyai nilai kini bersih dari arus kas dimasa depan adalah sama dengan nol.

Misalnya pada pada kontrak swap suku bunga tetap ke mengambang atas vanila, di mana Pihak A membayar suku bunga tetap dan pihak B membayar suku bunga mengambang. Pada perjanjian tersebut "suku bunga tetap" adalah merupakan nilai kini dari pembayaran kurs suku bunga tetap dimasa depan yang dibayarkan oleh pihak A, yang setara dengan nilai kini dari kurs suku bunga mengambang yang diharapkan oleh pihak B. Apabila tidak demikian yang terjadi maka seorang arbitraser sebut saja pihak C, dapat melakukan:

  1. menghitung posisi tersebut dengan pembayaran nilai kini yang lebih rendah, dan meminjam dana yang setara dengan nilai kini tersebut.
  2. meperjumpakan kewajiban arus kas atas posisi tersebut dengan menggunakan dana pinjaman dan menerima pembayaran yang memiliki nilai kini yang lebih besar.
  3. menggunakan pembayaran yang diterimanya tersebut untuk membayar kembali utangnya .
  4. mengantongi selisih, di mana selisih antara nilai kini dari utangnya tersebut dan nilai kini dari arus kas yang diterimanya adalah merupakan keuntungan arbitrasi.

Catatan kaki

  1. ^ "Definisi notional amount menurut Investordictionary". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-05. Diakses tanggal 2007-07-26. 
  2. ^ Peraturan tentang Transaksi Swap Lindung Nilai, di mana istilah swap ini digunakan sebagai istilah baku dalam peraturan termaksud [1] Diarsipkan 2006-02-23 di Wayback Machine.
  3. ^ "Situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-15. Diakses tanggal 2007-09-11. 

Bacaan lanjut

  • Financial Institutions Management, Saunders A. & Cornett M., McGraw-Hill Irwin 2006

Lihat pula

Pranala luar