There are known knowns; there are things we know that we know. There are known unknowns; that is to say, there are things that we now know we don't know. But there are also unknown unknowns – there are things we do not know we don't know.
Ada hal-hal yang diketahui yang diketahui; ada hal-hal yang kita tahu yang kita ketahui. Ada hal-hal yang tidak diketahui yang diketahui; artinya, ada hal-hal yang kita sadar kita tidak tahu. Tetapi ada juga hal-hal yang tidak diketahui yang tidak diketahui; ada hal-hal yang tidak kita tahu yang tidak kita ketahui.
Terjemahan literal pertama berarti kita tahu bahwa ada hal yang kita tahu (known knowns). Terjemahan kedua berarti kita tahu sekarang bahwa ada hal yang tidak kita ketahui (known unknowns). Terjemahan ketiga berarti kita tidak tahu bahwa ada hal yang tidak kita ketahui (unknown unknowns).
Tanggapan
Pernyataan di atas diucapkan oleh Rumsfeld pada tanggal 12 Februari 2002 dalam sebuah pemberitahuan pers seputar tidak adanya bukti yang dapat mengaitkan pemerintah Irak dengan pengiriman senjata penghancur massal ke kelompok teroris.[1] Kalimat ini dianggap sebagai penyalahgunaan bahasa oleh sejumlah pihak, termasuk Plain English Campaign.[2] Akan tetapi, pakar bahasa Geoffrey Pullum tidak sepakat dengan mereka; ia mengatakan kalimat tersebut "sangat lugas" dan "menakjubkan secara sintaktis, semantis, logis, dan retoris."[3]
Tentang inti kalimat tersebut, para pendukung Rumsfeld seperti kolumnis KanadaMark Steyn menyebutnya sebagai "contoh brilian penyederhanaan masalah yang agak kompleks".[2] Ekonom dan narablog Australia John Quiggin menulis bahwa, "Meski bahasa seolah-olah disalahgunakan, inti dasarnya benar dan penting. ... Karena saya mendukung Rumsfeld, saya menganggap ia mengatakan bahwa kita harus sangat berhati-hati jika ingin berperang."[4]
EkonomItalia Salvatore Modica dan Aldo Rustichini dalam makalah ekonominya menulis pengantar tentang kesadaran dan ketidaksadaran:
Suatu subjek merasa yakin dengan sesuatu jika ia tahu hal tersebut; ia tidak yakin jika ia tidak tahu, tetapi ia tahu ia tidak tahu: ia tidak yakin secara sadar. Di sisi lain, ia tidak yakin dengan sesuatu jika ia tidak tahu, dan ia tidak tahu ia tidak tahu [sengaja dipertegas], dan seterusnya ad infinitum: ia tidak melihat dan tidak memikirkan objek pengetahuan tersebut. Kebalikan dari ketidaksadaran adalah kesadaran.[6]
Filsuf psikoanalisis Slavoj Žižek menciptakan kategori keempat, yaitu unknown known, artinya kita sengaja menolak mengakui apa yang kita tahu:[7]
Jika Rumsfeld berpikir bahwa bahaya utama dalam konfrontasi dengan Irak adalah para "unknown unknowns", yang artinya jika ancaman Saddam maksudnya tidak bisa kita duga, maka skandal Abu Ghraib menunjukkan bahwa bahaya utamanya berada di tangan "unknown knowns", yaitu kepercayaan usang, dugaan, dan praktik-praktik menjijikkan yang kita pura-pura tidak tahu meskipun semuanya membentuk latar nilai-nilai masyarakat kita.
Istilah unknown unknowns sudah digunakan di komunitas penerbang dan militer Amerika Serikat jauh sebelum Rumsfeld memakai istilah ini pada tahun 2002. Pada 1969, majalah Fortune menerbitkan artikel yang menyebut bahwa 'Unk-Unk' adalah singkatan dari unknown unknown yang dipakai oleh internal perusahaan Lockheed.[8] Dalam konteks militer, istilah ini sebelumnya pernah dicantumkan dalam makalah perang tahun 1984:
Clausewitz pernah menulis tentang ketidaktentuan dan kesempatan dan saya mau menambahkan komentar tentang pihak unknown unknowns, yaitu ketika seorang komandan tidak tahu bahwa ia tidak tahu pihak tersebut. Peserta perang akan menyebut unknown unknowns tidak adil dan berada di luar aturan main. Justru perang sejati tidak mengikuti aturan dan saya akan memaksa agar permainannya "tidak adil" dengan memasukkan para unknown unknowns.[9]
Dalam wawancara dengan Washington Times tahun 2010, Laksamana James A. Winnefeld, Jr., komandan United States Northern Command, mengatakan bahwa ia sangat khawatir dengan keberadaan "unknown unknowns" (sosok yang tidak diketahui yang tidak diketahui).[10]
Dalam budaya masyarakat
Sejak kalimat ini diutarakan Rumsfeld, kutipan penuh dan istilah "known knowns" dan "unknown unknowns" mulai bermunculan di budaya masyarakat:
Judul The Unknown Knowns: A Novel karya Jeffrey Rotter terinspirasi dari kutipan ini dan kalimat lengkapnya dicantumkan di dalam buku.
Kutipan ini disertakan dalam rekaman CD, The Poetry of Donald Rumsfeld and Other Fresh American Art Songs.[11]
Kalimat ini masuk dalam kumpulan kutipan Rumsfeld yang disusun Hart Seely diberi judul Pieces of Intelligence: The Existential Poetry of Donald H. Rumsfeld (2003).
Penulis Aaron Chynn memakai "unknown unknowns" sebagai dasar buku "How Knowledge Works": "Ada orang-orang yang merasa mereka tahu segalanya, ada juga yang tidak tahu bahwa mereka tidak tahu segalanya."
^Furlong, Raymond B., Lieutenant General, USAF (Ret.) (1984). "Clausewitz and Modern War Gaming: losing can be better than winning". Air & Space Power Journal, Air University Review Archive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-25. Diakses tanggal 2008-08-14.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)