Teror Putih di Hungaria adalah periode selama dua tahun (1919–1921) ketika pasukan-pasukan anti-revolusi melakukan penindasan terhadap para pendukung Republik Soviet Hungaria yang berusia pendek. Selama peristiwa ini, banyak orang Yahudi yang menjadi korban.[1][2] Secara keseluruhan, puluhan ribu orang dipenjara tanpa diadili terlebih dahulu dan 5.000 orang tewas.
Beberapa perwira yang menjadi pengikut Horthy adalah pasukan-pasukan ultranasionalis yang melakukan pembalasan terhadap Teror Merah. Tujuan mereka adalah menumpas komunisme dan menakuti penduduk agar mereka tunduk kepada pemerintahan baru.[4]
Pogrom dan pembantaian dilancarkan oleh satuan-satuan "Angkatan Darat Nasional"; organisasi paramiliter juga melakukan pembunuhan, terutama organisasi "Kebangkitan Hungaria".[5] Satuan-satuan yang melakukan tindakan ini disebut "Garda Putih". Korban-korban sering kali digantung di muka umum sebagai peringatan. Namun, definisi "musuh negara" Garda Putih memiliki cakupan yang luas. Selain orang yang diduga komunis, mereka juga menyasar petani, orang-orang liberal, serta orang-orang Yahudi yang dianggap bertanggung jawab atas revolusi komunis di Hungaria (karena banyak pemimpin komunis yang merupakan orang Yahudi).[4]
Wilayah yang paling menjadi korban adalah Transdanubia, daerah markas Horthy di Siófok, dan dataran rendah yang terletak di antara Sungai Donau dan Theiss. Di situ terjadi pembantaian yang menarik perhatian internasional di Kecskémet dan Orgovány.[5]
Tahap kedua (setelah tahun 1919)
Angkatan Darat Nasional menyerang Budapest pada November 1919, dan empat bulan kemudian Horthy menjadi "Wali" Kerajaan Hungaria. Walaupun mereka sudah berkuasa, mereka masih melanjutkan teror mereka selama dua tahun. Pembunuhan politik pun berubah menjadi pembunuhan atas dasar dendam, sementara perwira-perwira Garda Putih mulai saling berebut kekuasaan.[4] Penulis biografi Horthy, Thomas L. Sakmyster, menyimpulkan bahwa Horthy tidak melakukan apa-apa pada tahun 1919 saat perwira-perwira Garda Putih melakukan kekerasan di daerah pedesaan.[6]
Akhir Teror Putih
Pada tahun 1920, teror mulai berakhir,[5] dan pada tahun 1921 Pál Prónay dihukum mati akibat kejahatan yang ia lakukan selama Teror Putih.