TPNPB menggunakan taktik gerilya untuk menargetkan dan menghancurkan bangunan industri sebagai penolakan terhadap pembangunan yang dipimpin Indonesia. Dalam serangan tersebut, dan serangan lainnya, mereka menggunakan parang, busur dan anak panah, kapak, dan revolver dan senapan dalam jumlah terbatas.[2]
Konferensi OPM
Organisasi Papua Merdeka mengadakan konferensi pada Desember 2012 dan memutuskan bahwa Goliath Tabuni menjadi ketua TPNPB, sedangkan Gabriel Melkizedek Awom menjadi Letnan Jenderal dan Terianus Satto ditetapkan sebagai Kepala Staf.[3]