Pingat Jasa Gemilang (Singapura) Grand Cross Knight to the Order of Crown of Thailand (Thailand) Panglima Gagah Angkatan Tentera (Kehormatan) (Malaysia)
Tedjo menamatkan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) angkatan 21 tahun 1975. Selain itu pendidikan militer lainnya yang pernah diikuti adalah Kursus Perwira Remaja, Dikbang ABRI Angkatan XXIII (1976-1978), Sus Prostis, Diklapa II, Seskoal Angkatan 29, Sesko ABRI,dan Lemhanas KRA A-34. Tedjo Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hangtuah Surabaya pada tahun 2001.
Selanjutnya Tedjo Edhy ditugaskan di Mabes AL sebagai Paban VI Binkuat Sopsal Kasal Mabesal, Komandan Satfib Armatim, Asrena Mako Armatim, Kapok Sahli A Kasal Bidang Wilnas, Komandan Guskamla Armabar, Kepala Staf Koarmatim, Wakil Komandan Seskoal. Lalu Sahli Tingkat III bidang Hubintek Mabes TNI, Staf Ahli Manajemen Nasional Lemhanas, Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan Kasal, dan Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan, Komandan Sesko TNI, Serta Kepala Staf Umum TNI .[1]
Tedjo dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan pada 27 Oktober 2014 oleh presiden Joko Widodo. Ia bersama 33 menteri lainnya masuk dalam Kabinet Kerja.[7][8]
Pada Maret 2015, Tedjo bersama TNI menggelar latihan perang di Poso, karena adanya potensi terorisme dalam acara Sail Tomini 2015.[9] Di bulan yang sama tepatnya 16 Maret 2015, Tedjo bersama 6 menteri lainnya membatalkan pembebasan visa bagi turis Australia yang merupakan salah satu dari sejumlah paket kebijakan ekonomi yang akan diumumkan pemerintah untuk menstabilkan rupiah. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, batalnya pemberian fasiltas bebas visa kepada Australia karena selama ini negara tersebut telah melaksanakan sistem visa on arrival.[10]
Posisi Tedjo pada 12 Agustus 2015 digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan bersama 5 menteri lainnya dalam perombakan kabinet oleh presiden Joko Widodo.[11] Di tahun 2016, Tedjo beralih dari Partai NasDem ke Partai Berkarya. Di partai tersebut, dia diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.[12]