Taman Nasional Niah, yang terletak di Divisi Miri, Sarawak, Malaysia, adalah tempat dari Gua-Gua Niah, sebuah situs arkeologi dan gua batugamping. Taman Nasional Niah memiliki luas 31.4 km² saat diukur pada tahun 1974.[1] Nominasi untuk status Warisan DuniaDiarsipkan 2012-10-19 di Wayback Machine. Gua-Gua Niah dikirim ke UNESCO pada 2010.
Sejarah
Alfred Russel Wallace mempelajari gua-gua tersebut saat ia melakukan ekspedisi ke Kalimantan pada 1855. Ia menulis tentang gua-gua tersebut sebagai tempat potensial untuk menemukan fosil-fosil hominin penting, dalam sebuah surat kepada Charles Darwin. Para arkeolog Inggris mengekskavasi tempat tersebut pada 1869-1870, tetapi gagal untuk mendapatkan penemuan penting dan meninggalkan tempat tersebut.
Pada 1950an dan 1960an, Barbara dan Tom Harrisson mengekskavasi tempat tersebut dan mendapatkan penemuan-penemuan penting.[2] Mereka menemukan Tulang Dalam pada 1958.[3]
Sejak itu, universitas-universitas lokal dan ilmuwan-limuwan asing melanjutkan penelitian arkeologinya, dan beberapa artikel diterbitkan dalam Jurnal Museum Sarawak. Tempat tersebut kembali diekskavasi (1999–2003+)[4] oleh The Niah Caves Project (NCP), sebuah ekspedisi Inggris-Malaysia, untuk membuktikan keakuratan karya Harrisson.
^Harrisson, Tom (1957). "The Great Cave of Niah: A Preliminary Report on Bornean Prehistory". Man. 57: 161–166.
^Reynolds, Tim; et al. (2015). "Reconstructing Late Pleistocene Climates, Landscapes, and Human Activities in Northern Borneo from Excavations in the Niah Caves". Dalam Kaifu, Yousuke; et al. Emergence and Diversity of Modern Human Behavior in Paleolithic Asia. Texas A&M University Press.
Summary of the article "A short history of birds' nests management in the Niah caves (Sarawak)." by Quentin Gausset from the "Borneo Research Bulletin" published in 2002.