Suzuki Motor Corporation (Jepang: スズキ株式会社code: ja is deprecated , Hepburn: Suzuki Kabushiki-Kaisha)[3] adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Minami-ku, Hamamatsu, Jepang.[4]Suzuki memproduksi mobil, kendaraan four-wheel drive, sepeda motor, all-terrain vehicles (ATV), mesin tempel, kursi roda, dan berbagai macam mesin pembakaran dalam kecil lain. Pada tahun 2016, Suzuki adalah produsen otomotif terbesar ke-11 di dunia.[5]
Suzuki mempekerjakan lebih dari 45.000 orang dan memiliki 35 fasilitas produksi di 23 negara, serta 133 distributor di 192 negara. Volume penjualan mobil Suzuki merupakan yang terbesar ke-10 di dunia,[6] sementara volume penjualan domestik Suzuki merupakan yang terbesar ketiga di Jepang.[7]
Volume penjualan sepeda motor domestik Suzuki merupakan yang terbesar ketiga di Jepang.[8]
Sejarah
Pada tahun 1909, Michio Suzuki (1887–1982) mendirikan Suzuki Loom Works di Hamamatsu, Jepang. Suzuki Loom Works pun berkembang pesat dengan memproduksi alat tenun untuk industri pengolahan sutra di Jepang.[9] Pada tahun 1929, Michio Suzuki menciptakan mesin tenun tipe baru, yang lalu diekspor ke luar Jepang. Selama 30 tahun pertama, Suzuki Loom Works pun fokus pada pengembangan dan produksi mesin tersebut.[butuh rujukan]
Walaupun alat tenunnya sukses, Suzuki percaya bahwa perusahaannya akan lebih sukses jika melakukan diversifikasi. Berdasarkan permintaan konsumen, Suzuki lalu memutuskan untuk memproduksi mobil kecil. Proyek tersebut dimulai pada tahun 1937, dan hanya dalam waktu dua tahun, Suzuki berhasil memproduksi sejumlah mobil purwarupa kecil yang ditenagai dengan mesin empat silinder, empat tak, dan berpendingin cairan. Mesin tersebut dilengkapi dengan bak mesin dan gearbox berbahan aluminum cor, serta dapat menghasilkan 13 tenaga kuda (9,7 kW) dengan kapasitas mesin kurang dari 800cc.[butuh rujukan]
Akibat pecahnya Perang Dunia II, rencana Suzuki untuk memproduksi kendaraan baru dihentikan, karena pemerintah mendeklarasikan bahwa mobil sipil adalah "komoditas non-esensial". Setelah perang berakhir, Suzuki kembali memproduksi alat tenun. Produksi alat tenun lalu meningkat setelah pemerintah Amerika Serikat menyetujui pengapalan katun ke Jepang. Suzuki pun mulai mapan seiring dengan makin meningkatnya pesanan dari perusahaan tekstil domestik. Namun pada tahun 1951, pasar katun kolaps.[butuh rujukan]
Oleh karena itu, Suzuki kembali berencana memproduksi kendaraan bermotor. Pasca perang, masyarakat Jepang sangat membutuhkan moda transportasi pribadi yang handal dan terjangkau. Sejumlah perusahaan pun mulai menawarkan mesin gas yang dapat dipasang pada sepeda. Kendaraan beroda dua pertama buatan Suzuki adalah sebuah sepeda yang dilengkapi dengan mesin, yang diberi nama "Power Free." Dirancang agar tidak mahal dan mudah untuk diproduksi dan dirawat, Power Free buatan tahun 1952 dilengkapi dengan mesin dua tak 36 cc yang dapat mengeluarkan tenaga sebesar 1 tenaga kuda.[10] Sistem gir sproket ganda baru memungkinkan pengendara untuk mengayuh dengan bantuan mesin, mengayuh tanpa bantuan mesin, atau memakai mesin saja.[butuh rujukan] Kantor paten lalu memberi subsidi keuangan kepada Suzuki untuk melanjutkan riset di bidang rekayasa sepeda motor.
Pada tahun 1954, Suzuki telah memproduksi 6.000 unit sepeda motor per bulan dan nama perusahaan pun diubah menjadi Suzuki Motor Co., Ltd. Pasca kesuksesan sepeda motor pertamanya, Suzuki mulai memproduksi mobil yang bahkan lebih sukses, yakni Suzuki Suzulight pada tahun 1955. Suzulight dilengkapi dengan penggerak roda depan, suspensi independen empat roda, dan kemudi rack-and-pinion, yang belum umum dijumpai di mobil hingga tiga dekade kemudian.[butuh rujukan]
Mulai tahun 2009 hingga 2015, Volkswagen memegang 19,9% saham Suzuki. Kepemilikan saham tersebut tidak bertahan lama, karena Suzuki menuduh Volkswagen tidak membagi teknologi yang telah dijanjikan, sementara Volkswagen mewajibkan Suzuki membeli mesin diesel buatan Fiat.[11] Pengadilan arbitrase internasional lalu memerintahkan Volkswagen untuk menjual kembali kepemilikan sahamnya ke Suzuki.[11] Suzuki pun mengeluarkan dana sebesar $3,8 milyar untuk membeli saham yang dipegang oleh Volkswagen pada bulan September 2015.[12]
Kepemimpinan
Perusahaan ini didirikan oleh Michio Suzuki. Chairman Suzuki saat ini adalah Osamu Suzuki,[13] menantu Michio,[14] Osamu Suzuki, yang sudah berusia 91 tahun, akan pensiun pada bulan Juni 2021, dan akan menyerahkan jabatannya ke Toshihiro.[15]
Linimasa
Subbagian ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengubah Subbagian ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai. (April 2019)
Suzuki Loom Company didirikan pada tahun 1909 sebagai sebuah produsen alat tenun sutra dan katun. Michio Suzuki berniat memproduksi alat tenun yang lebih baik dan lebih mudah digunakan, sehingga selama 30 tahun, ia fokus mengembangkan mesin tersebut. Keinginan Michio untuk berekspansi ke produksi otomotif lalu terhenti akibat Perang Dunia II.[16] Sebelum mulai memproduksi mesin empat tak, Suzuki Motor Corp. terkenal berkat mesin dua taknya.[17] Pasca perang, Suzuki memproduksi sebuah sepeda bermesin dua tak, namun perusahaan ini kemudian menjadi terkenal berkat sepeda motor Hayabusa dan GSX-R, QuadRunner, serta karena mendominasi balapan di seluruh dunia. Walaupun telah memproduksi mobil pertamanya pada tahun 1955, perusahaan ini baru membentuk divisi mobil pada tahun 1961.[18] Saat ini, Suzuki merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, dan merupakan merek besar di sejumlah negara penting, seperti Jepang dan India. Namun, Suzuki tidak lagi menjual mobilnya di Amerika Utara.[19]
1920: Perusahaan ini direorganisasi dan didaftarkan sebagai sebuah badan hukum dengan modal sebesar ¥500.000 dengan nama Suzuki Loom Manufacturing Co. dan Michio Suzuki sebagai presidennya.[20]
1937: Suzuki memulai proyek untuk berekspansi ke produksi mobil kecil. Dalam waktu dua tahun, sejumlah purwarupa inovatif berhasil diproduksi, namun pemerintah mendeklarasikan bahwa mobil sipil adalah "komoditas non-esensial" pada awal Perang Dunia II, sehingga menggagalkan rencana Suzuki.[16]
1940: Pabrik Takatsuka dibangun di Kami-mura, Hamana-gun, Shizuoka, Jepang.[4][20]
1945: Pabrik Takatsuka ditutup karena rusak berat akibat perang. Kantor pusat Suzuki pun dipindah ke lokasi pabrik Takatsuka.[20]
1947: Kantor pusat Suzuki kembali dipindah ke lokasinya saat ini.[4][20]
^Suzuki dilafalkan sebagai [sɯzɯki] dalam bahasa Jepang. Suzuki dilafalkan sebagai /səˈzuːki/sə-ZOO-kee dalam bahasa Inggris, dengan penekanan pada zu. Pelafalan tersebut digunakan oleh Suzuki pada kampanye pemasaran yang ditujukan untuk wilayah yang memakai bahasa Inggris.
^ abc"Head Offices & Takatsuka Plant". Global Suzuki. Suzuki Motor Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 October 2013. Diakses tanggal 5 September 2013. 300, Takatsuka-cho, Minami-ku, Hamamatsu City, JAPAN 432-8611Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Cars are a sideline for Suzuki; sport-utes carry the load". Automotive News (5656). 29 April 1996. hlm. S72(2).
^ ab"Twist the Throttle: Suzuki". Discovery Channel. Discovery Communications, LLC. Diarsipkan dari versi asli(Video) tanggal 2 January 2013. Diakses tanggal 23 August 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Seth, Radhika (19 September 2012). "Adult adoptions makes perfect business sense". Japan Daily Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2012. Diakses tanggal 17 April 2013. Even the most prominent businesses like Toyota and Suzuki, camera-maker Canon and soy sauce firm Kikkoman have a tradition of adopting sons to continue the family business. The current chairman and CEO of Suzuki, Osamu Suzuki is the fourth adopted son in a row to run the company.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abAtiyeh, Clifford (12 July 2012). "Is Suzuki Quitting the U.S. Car Market?". MSN Autos. Microsoft. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2013. Diakses tanggal 21 August 2013. Suzuki's American division, famous for motorcycles and ATVs, is struggling mightily to sell cars.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^McClearn, Matthew (19 April 2013). "The Ode: North American Suzuki cars (1980–2013)". Canadian Business. Diakses tanggal 21 August 2013. American Suzuki filed for bankruptcy on 5 November 2012. Suzuki Canada scrambled to reassure dealers, employees and customers it would drive safely past the wreckage. That was wishful thinking.
^ ab"Products History 1950s". Motorcycle – Global Suzuki. Suzuki Motor Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2013. Diakses tanggal 18 August 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Suzulight SS". 240 Landmarks of Japanese Automotive Technology. Society of Automotive Engineers of Japan, Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2013. Diakses tanggal 12 September 2013. This was Japan's first proper 4-wheeled minicar. It was released in October 1955 with a 2-stroke, 360 cc engine. The 'Suzu' of the name was an abbreviation of its manufacturer, Suzuki, and 'light' indicated both the nimble operation of the car and evoked an image of illumination. The Suzulight was the first Japanese vehicle to successfully mount a 2-stroke engine in a 4-wheeled car, and it was also the first wholly Japanese vehicle to use a front-engine front-wheel drive set up.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^English, Bob (13 August 2009). "Suzuki celebrates its 100th anniversary". MSN Canada. Diakses tanggal 25 August 2013. Given the current global economic downturn, all bets are off on reaching its sales target, but Suzuki's Canadian operation is currently operating with the throttle wide open nevertheless.[pranala nonaktif permanen]
^Mizukawa, Yuki (2012). 二輪自動車産業における寡占体制形成 [Oligopolistic structure formation in the motorcycle industry]. Economic Bulletin of Senshu University (dalam bahasa Jepang). Tokyo, Japan. 47 (1): 75. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-07. Diakses tanggal 2022-05-17.