Dengan panjang 120 km, sungai Ketahun adalah sungai terpanjang di Bengkulu.[4] Bagian hilir dan muara sungai yang berada di kawasan pesisir terdiri dari lembah aluvial yang subur selebar 50-100 meter.[5] Sungai Ketahun memiliki daerah aliran sungai (DAS) terluas di Bengkulu, dengan wilayah mencapai 2.405 km2.[6] Daerah aliran sungainya berbatasan dengan DAS Batanghari di sebelah utara dan DAS Musi di sebelah timur.[7]
Pemanfaatan
Sungai ini merupakan sumber air utama bagi Danau Tes dan sekaligus sumber penggerak PLTA Tes, salah satu PLTA tertua di luar Jawa.[8] PLTA Tes yang terdiri dari dua unit tersebut pada awalnya sengaja didirikan guna menghasilkan listrik dan menyuplainya bagi kebutuhan industri pertambangan emas dan perak kolonial di daerah Tambang Sawah serta tambang swasta milik Mijnbouw Maatschappij Rejang Lebong.[9] Selain itu sungai Ketahun sejak lama menjadi sarana transportasi air primadona sebelum berkembang pesatnya transportasi darat.[2]
Luak[a]Lebong yang dialiri oleh sungai ini, sejak lama dimanfaatkan sebagai area penanaman padi darat dan padi sawah oleh masyarakat.[10] Pemanfaatan lain adalah sebagai destinasi wisata arung jeram.[11]
Nilai penting
Sungai ini merupakan satu dari dua sungai penting bagi kebudayaan masyarakat Rejang, bersama dengan sungai Musi. Menurut tuturan lokal, masyarakat Rejang masa lalu membangun permukiman mereka di tepian sungai ini. Para pendatang dari Majapahit atau Empat Biku yang nantinya akan mendirikan Kerajaan Pat Petulai memasuki wilayah Lebong dengan memudiki sungai ini.[12] Ketahun juga diyakini sebagai sungai bertuah oleh suku tersebut.[13]
Stroomberg, J. (2018). 1930 Handbook of The Netherlands East-Indies [Hindia Belanda 1930]. Diterjemahkan oleh Apriyono, Her. Yogyakarta: IRCiSoD. hlm. 293. ISBN9786027696426. Diakses tanggal 4 Desember 2021.Parameter |orig-date= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Demus, Niko; Sudjatmiko, Sigit; Simarmata, Marulak (April 2019). "Kajian Status Mutu Air Sungai Ketahun dalam Rangka Pendayagunaan untuk Baku Mutu Ar Minum" [Study of Farmer's Local Knowledge on Ketahuan River Watershed Management in Lebong District]. NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bengkulu: Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (S2) Universitas Bengkulu. 8 (1): 25–33. ISSN2302-6715.
Sarwono, Sarwit (12–13 Oktober 1999). "Naskah E 4 Peti 91 dan Tradisi Nedo Suting pada Masyarakat Rejang". Tradisi Tulis Nusantara Menjelang Milenium III. Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara III. Depok: Masyarakat Pernaskahan Nusantara. hlm. 66–96. Diakses tanggal 4 Desember 2021.Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)