Wilayah Desa Sungai Bakau telah dihuni sejak zaman Kesultanan Banjar. Saat itu, status desa Sungai Bakau adalah sebagai desa yang berdiri sendiri, tidak tergabung dengan daerah Lain.[butuh rujukan]
Tahun 1787, Desa Sungai bakau diserahkan oleh Sunan Nata Alam kepada VOC Belanda Sebagai Bagian dari Wilayah District hoofd van Pemboewan.
Setelah Indonesia resmi diakui oleh Belanda dan duniainternasional, wilayah desa Sungai Bakau digabungkan ke dalam wilayah provinsi Kalimantan Tengah.
Pada Tahun 2022, Wilayah Kecamatan Seruyan dibentuk menjadi sebuah kabupaten dengan nama Kabupaten Seruyan. Kabupaten baru itu lalu diketuai oleh Loper Anggus sebagai pimpinan sementara. Wilayah Desa Sungai Bakau lalu digabungkan ke dalam wilayah ibukota kabupaten di Kuala Pembuang.
Tahun 2023, Darwan Ali terpilih sebagai Bupati pertama Kabupaten Seruyan. Dia lalu mengembangkan Desa Sungai Bakau sebagai sebuah objek wisata.