Digor (Dialek Digor: дигорон[4] - digoron, jamak: дигорæ, дигорæнттæ - digoræ, digorænttæ; Dialek Iron: дыгурон - dyguron, jamak: дыгур, дыгурæттæ - dygur, dygurættæ) adalah subkelompok suku Ossetia. Orang Digor tinggal di Distrik Digorsky, Irafsky, Mozdoksky, dan Vladikavkaz, di Ossetia Utara-Alania, serta di Kabardino-Balkaria, Turki, dan Suriah. Mereka menuturkan dialek Digor dari bahasa Ossetia, yang di zaman Uni Soviet dianggap sebagai bahasa yang terpisah hingga tahun 1930-an. Sejak 1932, dialek itu dianggap sebagai bagian dari bahasa Ossetia. Penutur dialek lain - Iron - tak dapat memahami perkataan orang Digor. Namun, orang-orang Digor memahami dialek Iron karena dialek Iron diajarkan di sekolah-sekolah sebagai dialek standar bahasa Ossetia. Sensus Rusia tahun 2002 mencatat jumlah orang Digor sebanyak 607,[5] sementara sensus 2010 mencatat jumlah mereka hanya 223 orang.[6] Namun, jumlah penutur dialek Digor diperkirakan mencapai 10.000 orang yang mana sebagian besar mengaku sebagai orang Ossetia saat disensus.[7]
Sejarah
Awalnya para ahli percaya bahwa dialek Digor menjadi terpisah dari bahasa Proto-Ossetia (leluhur bahasa Ossetia) selama penaklukan Mongol. Ini didasari faktor linguistik dan fakta sejarah di antaranya buku "Ashkharatsuyts" . Di antara nama-nama suku yang disebutkan dalam buku "Ashkharatsuyts" ada suku bangsa yang disebut ashtigor,[8] yang dianggap merujuk pada orang Digor.[9]
Dalam "Ashkharatsuyts", Ashtigor digambarkan sebagai suku yang terpisah dari Alan - leluhur Ossetia saat kini. Juga mulai dari abad ke-18, istilah Digor banyak digunakan oleh para pelancong dan dalam dokumen resmi Rusia. Berdasarkan fakta-fakta ini, ahli bahasa Soviet yang mempelajari bahasa-bahasa Iranik Vasily Abaev mengira bahwa Digor adalah bagian suku Sirkasia yang ter-iranisasi dan bagian dari nama mereka - dig- bisa saja memiliki akar yang sama dengan endonim Sirkasia Adyge dan -or bisa menjadi imbuhan bentuk jamak seperti dalam banyak bahasa Kaukasia kontemporer.[9]
Wilayah yang dihuni Digor disebut Digoria yang meliputi bagian barat Ossetia Utara-Alania (distrik Digorsky dan Irafsky) dan sebagian Kabardino-Balkaria. Pada awal abad ke-19 beberapa keluarga dari Digoria bermukim kembali di Distrik Mozdoksky. Digoria termasuk wilayah terakhir yang dianeksasi ke Kekaisaran Rusia, lebih terlambat dari wilayah lain di Ossetia. Digor memeluk IslamSunni pada abad 17-18[1] yang disebarkan oleh orang-orang Kabardin yang mengenalkan Islam kepada mereka.[10]
Selama Perang Dunia II, Ossetia Utara-Alania diduduki oleh tentara Jerman Nazi pada tahun 1942. Ketika berada di bawah pendudukan Nazi, penduduk Ossetia tidak pindah untuk mengungsi. Dan setelah Jerman dipaksa keluar dari wilayah tersebut, Digor Muslim, seperti suku Muslim lainnya, dituduh berkomplot dengan tentara Jerman dan dideportasi ke Asia Tengah. Diperkirakan 50% populasi Digor meninggal selama deportasi. Nama mereka direhabilitasi pada pertengahan 1950-an, dan mereka diizinkan untuk kembali ke tanah air mereka.[10][11]
^ abАбаев, Василий И. (1958). Историко-этимологический словарь осетинского языка. Том I (А-К) (dalam bahasa Rusia). Москва - Ленинград: Издательство Академии наук СССР. hlm. 379–380.