Di eranya, Subangkit dikenal sebagai salah satu pemain belakang yang sangat tangguh. Sikapnya yang dingin dan pekerja keras membuatnya tak hanya disegani oleh kawan, tapi juga lawan-lawannya. Namanya mulai mengilap saat membela Persebaya Surabaya pada tahun 1986–1992. Ia masuk generasi emas Bajul Ijo yang sukses jadi juara Perserikatan edisi 1988. Bersama Muharom Rosdiana, Zaenal Suripto, Nuryono Haryadi, serta Putu Yasa (kiper), lini pertahanan Persebaya saat itu amat sulit dijebol lawan.[2]