Suak[1] (bahasa Inggris : seiche) adalah gelombang berdiri dalam sebuah perairan yang tertutup, baik tertutup sepenuhnya maupun sebagian. Fenomena akibat suak dapat terjadi di danau, waduk, kolam renang, teluk, pelabuhan, dan laut. Syarat utama terbentuknya suak adalah adanya perairan yang setidaknya tertutup sebagian sehingga dapat menjadi tempat terbentuknya gelombang berdiri.
Istilah ini dipopulerkan oleh hidrologis asal Swiss bernama François-Alphonse Forel pada 1890. Ia merupakan orang pertama yang melakukan pengamatan saintifik di Danau Jenewa.[2] Menurut Wilson (1972),[3][4] kata ini rupanya telah digunakan sejak lama di beberapa daerah untuk mendeskripsikan osilasi di danau-danau alpen. Menurut Wilson (1972), kata berdialek Prancis Swiss ini berasal dari kata dalam bahasa Latin yakni siccus yang berarti "kering".
Suak di pelabuhan diakibatkan oleh gelombang infragravitasi atau gelombang berperiode panjang yang terbentuk akibat interaksi antara gelombang subharmonik linear dengan ombak akibat angin.[5]
Sebab
Suak sering kali tidak dapat dicermati oleh mata telanjang maupun penumpang kapal karena periodenya yang begitu lama.
Efek ini disebabkan oleh resonansi perairan akibat gangguan beberapa faktor, umumnya akibat efek meteorologis seperti angin dan variasi tekanan atmosfer, aktivitas seismik, atau tsunami.[6]Gravitasi selalu berusaha menyeimbangkan permukaan horizontal perairan, ketika air memenuhi konfigurasi keseimbangan hidrostatik.
Akibatnya, terbentuk pergerakan harmonik vertikal yang menghasilkan pergerakan impuls sepanjang perairan dengan kecepatan yang bergantung pada kedalaman perairan. Impuls tersebut dipantulkan kembali oleh ujung perairan hingga menyebabkan interferensi. Refleksi yang berulang-ulang membentuk gelombang berdiri dengan satu atau lebih dimpul yang tidak memiliki pergerakan vertikal. Frekuensi osilasi bergantung pada besar, kedalaman, kontur, dan temperatur perairan.
Periode natural terlama suak merupakan periode yang berhubungan dengan dasar resonansi pada perairan. Untuk seiche di perairan tertutup berbentuk segi empat, periode ini dapat dihitung menggunakan persamaan Merian:[7][8]
dengan T adalah periode natural terlama, L adalah panjang perairan, h adalah kedalaman rata-rata perairan, dan g adalah percepatan gravitasi.[9]
Periode karmonik kedua merupakan setengah dari periode natural, periode harmonik ketiga merupakan sepertiga dari periode natural, dan seterusnya.
^Merian, J. R. (1828). Ueber die Bewegung tropfbarer Flüssigkeiten in Gefässen [On the motion of drippable liquids in containers] (thesis) (dalam bahasa Jerman). Basel: Schweighauser. OCLC46229431.
^Sebagai contoh, periode gelombang seiche di perairan dengan kedalaman 10 meter dan panjang 5 kilometer adalah 1000 detik atau sekitar 17 menit. Sementara itu, perairan yang memiliki panjang sekitar 300 km (seperti Teluk Finlandia) memiliki periode selama hampir 12 jam.
Bacaan lanjutan
Jackson, J. R. (1833). "On the Seiches of Lakes". Journal of the Royal Geographical Society of London. 3: 271–275. doi:10.2307/1797612. JSTOR1797612.