Steffanie Maria Graf atau Steffi Graf (lahir 14 Juni 1969) adalah seorang petenis ternama asal Jerman.
Graf merupakan petenis yang menduduki posisi nomor 1 dunia, terlama di antara semua petenis baik putra maupun putri yaitu 377 minggu dan meraih 107 gelar WTA sepanjang kariernya di tennis era terbuka. Ia meraih gelar WTA Tour pertamanya pada turnamen Family Circle Magazine Cup 1986 dengan mengalahkan ratu tenis dunia lainnya Chris Evert ( Lloyd ) dengan skor 6-4 7-5. Setelah itu Graf selalu mampu mengalahkan Evert. Forehand Graf disebut-sebut merupakan yang terbaik di dunia. Tak ada nama lain yang mendominasi dunia tenis putri pada periode 1990-an selain Steffi Graf. Menjuarai 22 Grand Slam dan meraih empat medali Olimpiade selama 17 tahun berkarier, Graf merupakan salah satu atlet terbaik pada abad ke-20. Ia meraih 900 kemenangan dan hanya 115 kekalahan di nomor tunggal sepanjang kariernya. Graf dinobatkan sebagai atlet wanita terbaik Jerman abad 20.
Karier
Dari Umur Tiga Tahun Graf Sudah Memegang Raket "Ich glaub', ich bin immer schon eisern gewesen, ich glaub', schon als Kind" "Bahkan sebagai anak kecil pun saya sudah setangguh besi," ujar Steffi Graf, dikutip dari Die Zeit (1997)
Lahir pada 14 Juni 1969 di Mannheim, Baden-Württenberg, Jerman Barat (Jerman baru bersatu pada 1990) dari pasangan Peter dan Heidi Graff, Steffi Graf telah berkenalan dengan tenis sejak usia dini. Ayahnya, Peter Graff, adalah penjual asuransi sekaligus pelatih tenis. Ia memperkenalkan putrinya dengan raket tenis sejak usia tiga tahun.Graf kecil memulai debut turnamen profesionalnya pada Oktober 1982 di Stuttgart, Jerman pada usia 13 tahun .Akan tetapi, ia harus mengakui ketangguhan Tracy Austin di babak pertama dua set langsung 6-4 dan 6-0.
Graf memulai kariernya dari usia dini, yaitu 13 tahun, di peringkat 124 dunia. Walau ia belum mendapatkan gelar pada tiga tahun berikutnya,
peringkat petenis muda ini terus meningkat.Berada di peringkat 98 pada 1983, dalam setahun Graf naik ke peringkat 22.
Pada
Agustus 1984, Graf yang baru 15 tahun telah membela Jerman dan meraih
kemenangan di ajang demonstrasi tenis pada Olimpiade, Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Namun, tidak ada medali yang diberikan, karena demonstrasi tenis bukan ajang resmi Olimpiade.
Graf mulai menjadi momok yg menakutkan didunia tenis ketika ia mulai bisa mengalahkan ratu tenis dunia kala itu Martina Navratilova disejumlah turnamen WTA, salah satunya di final Jerman Terbuka 1986 dengan skor meyakinkan 6-2 6-3. Namun ia baru bisa menjadi juara Grand slam pada tahun 1987 di Prancis Terbuka juga dengan mengalahkan Martina Navratilova di final dgn skor 6-4, 4-6, 8-6,namun ia belum bisa menjuarai Grand slam Wimbledon pada tahun itu karena kalah dari Martina Navratilova difinal. Tapi ia menutup tahun 1987 dengan menjuarai turnamen WTA Championship, turnamen tutup tahun yang diikuti para petenis terbaik. Pada tahun 1988 Graf benar-benar menjadi ratu baru diarena tenis dengan menjadi juara di empat seri Grand slam pada tahun itu yaitu Australia, Prancis, Wimbledon dan Amerika, bahkan difinal Grand slam Prancis ia mencukur petenis Uni Soviet, Natalia Zvereva dengan skor sangat telak 6-0, 6-0, bahkan ia melengkapi tahun tesebut dengan menjuarai Olimpiade Seoul dengan mengalahkan Gabriela Sabatini di final. Sehingga pada tahun tersebut ia dianugerahi gelar The Golden slam. Tahun 1989 Graf masih menjadi yang terbaik dengan menjuarai tiga seri Grand Slam Australia, wimbledon, Amerika. Ia hanya kalah di final Prancis dari petenis Spanyol Arantxa Sanchez Vicario. Pada tahun 1989 Graf menjuarai turnamen ahir tahun WTA Championship. Pada tahun 1990 banyak masalah yang menimpa petenis jerman ini, mulai dari penggelapan pajak dari ayahnya, juga seringnya cedera yang menghampirinya sehingga ia cuma bisa juara satu seri Grand Slam yaitu Australia open. Pada tahun 1991 diseri Grand Graf juara di Wimbledon. Pada tahun 1992 diseri Grand Slam ia juga hanya mampu juara di Wimbledon juga. Tahun 1993 graf meraih tiga gelar Grand Slam yaitu Prancis, wimbledon dan Amerika. Tahun 1994,Graf kembali hanya juara satu gelar Grand Slam,yaitu Australia. Tahun 1995 dan 1996 Graf juara diseri grand slam Prancis, Wimbledon dan Amerika.Meraih gelar WTA ke 100 pada Wimbledon 1996,terbanyak keitga pada era terbuka ( terpaut dari Navratilova, 167 gelar dan Evert, 154 gelar ); Pada tanggal 13 Mei 1996 juga, mengukir sejarah selama 332 minggu sebagai No 1 pemain di dunia, memecahkan rekor Martina Navratilova 331 minggu menjadi No 1; memegang No 1 peringkat total selama 377 minggu (non-berturut-turut); sebelum digeser ke No 2 pada 31 Maret 1997 ketika Martina Hingis menjadi No 1, Steffi Graf melengkapi juara grand slam menjadi 22 ( terbanyak pada era tenis terbuka, dan kedua terbanyak sepanjang masa setelah petenis Australia Margareth Smith Court yang memegang 24 gelar ) dari 31 final grand slam (hanya kalah dari Navratilova 34 final grand slam dan Evert dengan 32 final grand slam). Pada tahun 1998 Menjadi pemain bukan unggulan pertama di Era Terbuka yang mengalahkan dua pemain top di dunia dalam turnamen yang sama ketika dia memenangkan Philadelphia, mengalahkan No 1 Lindsay Davenport di final dan No 2 Martina Hingis di perempat final; di pertandingan berikutnya di babak pertama kejuaraan akhir musim, mengalahkan petenis No 3 Jana Novotna sehingga menjadi pemain pertama yang mengalahkan tiga pemain top dunia dalam empat pertandinga.Gelar terakhir diraih dengan menjuarai Prancis tahun 1999 mengalahkan si anak ajaib Martina Hingis ( sekaligus merupakan gelar terakhirnya ) dalam final yang disebut sebagai salah satu final grand slam putri terbaik 4-6,7-5,6-2. Setelah dikalahkan Lindsay Davenport di final Grand Slam Wimbledon ia bersumpah tidak akan tampil lagi pada tahun depan. Akhirnya Ia mundur dari dunia tenis tahun 1999 sebagai peringkat 3 dunia.
Graf dinobatkan sebagai salah satu atlet terbaik dunia abad 20 dan atlet wanita abad 20 Jerman berkat prestasi dan konsistensinya mendominasi pertenisan dunia serta dinobatkan dalam Hall of Fame WTA. Selama kariernya di dunia tenis, Graf berhasil mencatatkan total hadiah US$ 21,8 juta.
Setelah pensiun dari kariernya, salah satu petenis terbaik dunia ini menikmati kehidupannya bersama Andre Agassi dan 2 anaknya; Jaden Gil (2001) dan Jaz Elle (2003).