Silat pengantin adalah atraksi silat untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang ke negeri Bunda tanah Melayu, atau untuk menyambut pengantin laki-laki menuju ke pelaminan. Tradisi yang digelar oleh masyarakat kabupaten Lingga provinsi Kepulauan Riau di dalam upacara pernikahan.[1]
Jenis silat pengantin beragam, tergantung dari aliran masing-masing daerah. Pada rangkaian tata cara adat perkawinan Melayu Lingga, silat pengantin biasanya dilakukan pada kegiatan mengantar pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Ketika sampai di rumah mempelai perempuan, rombongan pengantin laki-laki disambut dengan kegiatan bersilat dari kedua belah pihak yang diiringi musik pengiring dari 2 buah gendang panjang, gong, serune/nafiri. Kegiatan ini melambangkan suatu simbol bahwa pengantin datang ke tempat yang aman dari segala musuh.[1]
Pada awalnya pesilat berhadapan di depan pengantin laki-laki atau tamu dengan melakukan sembah, sebagai bentuk penghormatan bagi pengantin atau tamu. Kemudian pesilat melakukan rangkaian gerak silat yang merupakan rangkaian beragam gerakan silat dari masing-masing daerah setempat. Pakaian para pesilat adalah baju Kurung Melayu, lengkap berkain dengan berikatkan buku bemban atau selempet.[1]