Desa Sibanggor Tonga memiliki sumber panas bumi dalam bentuk uap air panas. Sebuah perusahaan panas bumi didirikan pada tahun 2010 di Desa Sibanggor Tonga untuk mengesplorasi panas buminya. Nama perusahaan tersebut ialah PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP). Perusahaan ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi dari Australia dengan Tata Power dari India, dan Supraco dari Indonesia. Kegunaan utama dari sumber panas bumi yang dieksplorasi oleh PT SMGP ialah penyediaan kebutuhan listrik di Desa Huta Namale dan Desa Sibanggor Tonga.[1]
Pemanfataan lahan
Pertambangan belerang
Desa Sibanggor Tonga memiliki sebuah kilang pengolahan bijih belerang pada dekade 1980-an. Belerang yang dikilang berasal dari Desa Sibanggor Julu dan dikumpulkan dari kaki gunung dari sebuah kaldera yang disebut barerang oleh masyarakat setempat. Jarak pengumpulan dengan lokasi pengilangan sekitar 4 km. Permintaan pasar menjadi penentu dari proses pengilangan belerang. Namun kegiatan pertambangan dan pengilangan belerang dihentikan sejak terjadinya gempa bumi pada tahun 1986.[2]
Pariwisata
Desa Sibanggor Tonga memiliki sebuah objek wisata yang dinamakan Air Panas Sibanggor. Tempat ini merupakan sumber air panas yang mengandung belerang yang dijadikan sebagai tempat pemandian air panas. Lokasi pemandian ini berhadapan langsung dengan gunung Sorik Marapi.[butuh rujukan]