Lewat lagu Bahtera Laju, Said Effendi menempatkan diri sebagai pelantun irama Melayu yang tersohor di zamannya, menyamai popularitas P. Ramlee. Said Effendi melantunkan lagu-lagu popular yang diciptakannya sendiri, seperti Bahtera Laju, Timang-timang, dan Fatwa Pujangga, maupun karya orang lain, misalnya Semalam di Malaysia (karya Syaiful Bahri), Di Ambang Sore (Ismail Marzuki), dan Seroja karya Husein Bawafie. Lagu terakhir ini membawanya pada puncak kegemilangan.[1]
Semua penghargaan yang diterimanya adalah anumerta (post-humous), mulai dari Anugerah Dangdut TPI (1998), Persatuan Wartawan Indonesia, Anugerah Seni dari PT Variapop, Nugraha Bhakti Musik Indonesia (2004), dan dari Parfi dan Persatuan Seniman Malaysia (2006)