Rahim, uterus (dalam bahasa medis), kandungan, atau tian adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah servik, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua sisi dengan tabung Fallopian. Rahim terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran di organisme yang berbeda. Pada manusia adalah berbentuk buah pir dan seukuran telur ayam. Beberapa organisme seperti kucing dan babi, serta jenis karnivora lainnya memiliki rahim bipartite.
Rahim ditempatkan di pelvis dan dorsal (dan biasanya agak kranial) ke kandung kemih dan ventral ke rektum. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. Di luar kehamilan, ukuran garis tengahnya adalah beberapa sentimeter. Rahim kebanyakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling dalam disebut endometrium. Pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lapisan pada waktu-waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi, dilepaskan atau menyerap kembali.
Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh menstruasi (dikenal dengan istilah "datang bulan" seorang wanita) sepanjang tahun-tahun subur seorang wanita. Pada mamalia lain mungkin ada siklus yang panjang selama enam bulan atau sesering beberapa hari saja. Fungsi utama rahim menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium, dan berasal makanan dari pembuluh darah yang berkembang secara khusus untuk maksud ini. Ovum yang dibuahi menjadi embrio, berkembang menjadi fetus dan gestates sampai kelahiran.
Karena rintangan anatomis seperti pelvis, rahim didorong sebagian ke dalam perut sampai perluasannya selama kehamilan. Di kehamilan pun rahim manusia beratnya hanya sekitar sekilogram (2.2 pon)
Anatomi Rahim Manusia
Rahim pada manusia hanya terdapat pada organ reproduksi perempuan. Rahim berbentuk seperti buah peer atau buah alpukat dengan ukuran panjang sekitar 7-7,5 cm dan panjang sekitar 5,25 cm dengan tebal sekitar 2,5 cm dan tebal dinding rahim sebesar 1,25 cm.[1][2][3]
Terdapat 3 bagian utama pada rahim manusia. Bagian Fundus, Korpus dan bagian Serviks. Funuds merupakan bagian paling atas proksimal pada rahim. Pada bagian ini terdapat saluran Tuba Fallopi yang menghubungkan rahim dengan ovarium. Bagian korpus merupakan bagian rahim yang paling besar. Korpus berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin di dalam rahim, yaitu di dalam rongga rahim atau Kavum Uteri. Bagian Ketiga dari rahim disebut juga dengan Serviks. Serviks terdiri atas Pars Vaginalis Servisisi ( Porsio ) dan Pars Supravaginalis Servisis Uteri yaitu bagian serviks yang terdapat pada bagian atas vagina.[1][4][5]
Fungsi
Fungsi reproduksi utama rahim manusia adalah untuk mempersiapkan implantasi zigot, sel telur yang telah dibuahi, dan untuk mempertahankan kehamilan jika implantasi terjadi. Menuruni tuba falopi dalam perjalanannya menuju rongga rahim, zigot membelah secara mitosis, menjadi blastosis yang pada akhirnya menempel pada dinding rahim dan berimplantasi di endometrium.[6] Kemudian, plasenta berkembang untuk memberi makan embrio, yang tumbuh selama perkembangan embrio dan intrauterin hingga persalinan. Selama proses ini, rahim tumbuh untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh. Ketika persalinan normal dimulai, rahim berkontraksi dengan kuat saat serviks melebar, menghasilkan kelahiran bayi.[7]
Jika tidak ada kehamilan, menstruasi terjadi.[8] Ekskresi hormon seks wanita, estrogen dan progesteron, yang terjadi tanpa adanya pembuahan, menyebabkan hilangnya lapisan fungsional endometrium.[9] Lapisan ini dipecah, diluruhkan, dan dibangun kembali untuk mengantisipasi siklus menstruasi berikutnya.
Seorang wanita menghasilkan jumlah sel telur yang terbatas selama hidupnya, dan pada akhirnya produksi sel telur akan melambat dan berhenti.[10]
Pengembangan
Saluran Müllerian bilateral terbentuk di awal kehidupan janin manusia.[11] Pada pria, hormon antimullerian (AMH) yang disekresikan oleh testis menyebabkan regresi saluran. Pada wanita, saluran ini menimbulkan saluran tuba dan rahim. Pada manusia, segmen bawah dari kedua saluran tersebut menyatu untuk membentuk satu rahim; pada kasus malformasi uterus, penyatuan ini dapat terganggu. Morfologi rahim yang berbeda pada mamalia disebabkan oleh berbagai tingkat fusi saluran Müllerian.
Berbagai penyakit rahim bawaan dapat berkembang di dalam rahim. Meskipun jarang, beberapa di antaranya adalah uterus didelphic, uterus bikornuata, dan lainnya.[12]
^ abPrawihardjo, Sarwono (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo Edisi 4. Jakarta 10450: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. hlm. 982. ISBN978-979-8150-25-8.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Anson, BJ (1963). Atlas of Human Anathomy,2nd Ed. Philadelphia: WB Saunders Co.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^W, Spalteholz (1973). Hand Atlas of Human Anatomy 7th Ed. Philadelphia: JB Lippincott Co.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Van Dongen L, Bloom ML (1972). Clinical Gynecology-Integration of Structure and Funcion. London: William Heinemann Medical Books.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^MacLeod DH, Read CD (1955). The Anatomy and Development of The Female Genital Organs, In: Gynecology, 5th Ed. London.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)