Prasasti ini sekarang merupakan koleksi British Museum, London. Bertarikh kurang lebih tahun 595 SM, dan merupakan bagian dari arsip dokumen-dokumen di kuil pemujaan dewa matahari di Sippar, sekarang di Irak.
Deskripsi
Lempengan terbuat dari tanah liat ini berukuran 5,5 cm (2,13 inci) memuat tulisan huruf paku kuneiform.
Teks
Terjemahan Inggris
[Regarding] 1.5 minas (0.75 kg) of gold, the property of Nabu-sharrussu-ukin, the chief eunuch, which he sent via Arad-Banitu the eunuch to [the temple] Esangila: Arad-Banitu has delivered [it] to Esangila. In the presence of Bel-usat, son of Alpaya, the royal bodyguard, [and of] Nadin, son of Marduk-zer-ibni. Month XI, day 18, year 10 [of] Nebuchadnezzar, king of Babylon.
Terjemahan Indonesia
[Mengenai] 1,5 mina (0,75 kg) emas, milik Nabu-sharrussu-ukin (= Nebu-Sarsekim), Rab-saris (pejabat istana atau kepala sida-sida), yang dikirimkannya melalui Arad-Banitu pejabat (atau sida-sida) pada [kuil] Esangila: Arad-Banitu telah memberikan[nya] kepada Esangila. Dihadiri oleh Bel-usat, putra Alpaya, pengawal istanathe, [dan oleh] Nadin, putra Marduk-zer-ibni. Bulan ke-11, tanggal 18, tahun 10 [dari] Nebukadnezar, raja Babel.
Penemuan
Para arkeolog mengali lempengan (tablet) ini di kota kuno Sippar (sekitar 1,6 km atau 1 mil dari kota modern Bagdad) pada tahun 1870-an. British museum memperolehnya pada tahun 1920, tetapi tetap dalam penyimpanan dan tidak diteliti sampai Michael Jursa (associate professor pada University of Vienna) membuat penemuan pada tahun 2007.
Menurut Kitab Yeremia39:3 dalam Teks Masoret (bahasa Ibrani; atau dalam terjemahan Yunani Septuaginta bernomor ayat 46:3), seseorang bernama "Nebu-Sarsekim" dengan gelar jabatan "Rab-saris" memasuki Yerusalem pada waktu tentara Babilonia merebut kota itu (~ tahun 586 SM). Ayat itu dimulai dengan menyatakan bahwa "segala" penghulu raja atau "para perwira raja Babel itu mengambil tempat di pintu gerbang tengah", dilanjutkan dengan penyebutan tiga nama pejabat dengan gelarnya, kemungkinan yang paling terkenal, diikuti dengan kata-kata "dan para perwira lainnya"
Dalam proses penyalinan dan penerjemahan, para penyalin dan penerjemah Alkitab telah membagi kata-kata dan nama-nama para pejabat itu dengan cara berbeda-beda. Ada yang membagi menjadi dua, ada pula yang mendapatkan sampai 8 nama. Penemuan nama dalam lempengan kuneiform ini memastikan penulisan nama dan gelar yang sesuai dengan istilah Babel, dan memperbaiki versi terjemahan Alkitab berikutnya.
Dalam bukunya jilid ke-10 (bab 8, alinea 2; atau baris 135) dari Antiquities of the Jews, sejarawan Yahudi-Romawi dari abad ke-1 Masehi, Flavius Yosefus memberikan catatan pejabat-pejabat Babel sebagai: