Oswald Avery, Maclyn McCarty, dan Collin MacLeod (1944) tertarik dengan hasil eksperimen Frederick Griffith. Griffith menunjukkan bahwa beberapa komponen dari sisa sel bakteri patogen dapat menyebabkan perubahan sifat yang dapat diturunkan (perubahan sifat yang disebabkan masuknya molekul pembawa sifat dari luar disebut transformasi. Akan tetapi, Griffith belum dapat menunjukkan jenis substansi yang dapat mempengaruhi sifat tersebut. Ada 2 molekul yang diduga menjadi pembawa faktor keturunan, yaitu protein dan asam nukleat (DNA).
Untuk memastikan jenis molekul yang mempengaruhi sifat yang dapat diturunkan tersebut, Avery dan kawan-kawan melakukan eksperimen dengan memurnikan berbagai macam zat yang terdapat dalam sisa sel bakteri yang patogen. Zat-zat tersebut kemudian dicampurkan ke dalam sel bakteri yang tidak patogen. Hasil penelitian Avery menunjukkan klon bakteri yang dicampur dengan asam nukleat (DNA) yang berasal dari sisa bakteri patogen mengalami perubahan sifat dari non patogen menjadi patogen.