Perburuan |
---|
Poster film |
Sutradara | Richard Oh |
---|
Produser | Frederica |
---|
Skenario | Richard Oh Husein M. Atmodjo |
---|
Berdasarkan | Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer |
---|
Pemeran | |
---|
Penata musik | Purwacaraka |
---|
Perusahaan produksi | |
---|
Tanggal rilis |
- 9 Agustus 2019 (2019-08-09) (Surabaya)
- 15 Agustus 2019 (2019-08-15) (nasional)
|
---|
Durasi | 98 menit |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Bahasa | Indonesia |
---|
Pendapatan kotor | Rp714 juta |
---|
Perburuan adalah film drama sejarah Indonesia tahun 2019 yang disutradarai Richard Oh dan dibintangi Adipati Dolken, Ayushita, Ernest Samudra, Khiva Ishak, dan Michael Kho. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini ditayangkan pada 15 Agustus 2019, bersamaan dengan Bumi Manusia yang juga diadaptasi dari novel karya Pramoedya.
Alur
Alur film ini berlatarkan enam bulan setelah kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Jepang di Indonesia. Kekalahan itu menyebabkan shodancho PETA Hardo yang terluka akibat perang kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah. Hardo tidak bisa lagi berkeliaran dengan bebas karena diburu tentara Jepang yang menganggapnya sebagai musuh negara. Hardo memilih bersembunyi di hutan. Namun, kepulangannya telah tercium oleh tentara Jepang, sehingga Hardo merasa tidak nyaman karenanya. Satu hari menjelang kemerdekaan Indonesia, terungkap sebuah rahasia pengkhianatan ayah tunangan Hardo serta Karmin yang merupakan sahabatnya. Terungkap juga perlawanan keras yang dilakukan oleh Dipo dan Kartiman.
Pemeran
Produksi
|
|
|
Richard (kanan) menyutradarai film ini yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya (kiri).
|
Bersama novel Bumi Manusia yang juga ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, Falcon Pictures membeli hak adaptasi novel Perburuan. Richard Oh dipilih sebagai sutradara. Dilaporkan rencana produksi film ini bermula pada 2015,[1] tetapi diundur ke pertengahan Juli 2018. Richard awalnya ingin mengadaptasi novel Gadis Pantai yang juga ditulis Pramoedya, tetapi Falcon menilai novel itu terlalu bertele-tele karena tekanan sosial yang diangkat dalam novel itu sedikit rumit ketika ditampilkan ke dalam film. Frederica menyebut Astuti Ananta, putri Pramoedya, menawarkan Gadis Pantai dan Perburuan untuk difilmkan.[2] Poster film diluncurkan pada 26 Juni 2019 dan iklan film diluncurkan pada 4 Juli 2019.[3] Iklan film ini diunggah pada 4 Juli.[4]
Selama produksi, Adipati Dolken harus memanjangkan rambutnya.[5] Adipati merasa tertantang memerankan Hardo karena tokoh tersebut berasal dari novel karya Pramoedya yang karakter dan kreativitasnya bisa dikembangkan. Ia mengaku sempat memiliki beban untuk memerankan Hardo, ditambah juga karena tiga adegan dengan dialog panjang ditulis sebanyak 13 lembar setiap adegannya; Richard juga mengaku memiliki beban dalam menyutradarai film ini.[6] Tiga minggu dihabiskannya hanya untuk berusaha memahami naskah itu. Ia juga mempelajari bela diri kendo untuk menyempurnakan penampilannya.[7] Ia bahkan mempelajari perang melalui permainan daring PlayerUnknown's Battlegrounds, yang dinilainya cukup berperan dalam upayanya mendalami situasi hingga strategi dalam peperangan. Ayushita mengaku kadang kala dirinya menemani Adipati dan lainnya, sehingga Ayushita menganggap permainan ini bisa membangun kedekatan di film.[8] Sama halnya dengan Adipati, Ayushita juga mengaku kaget tatkala membaca naskah panjang karena waktunya yang ada tersisa sedikit sehingga harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.[9] Adipati menandaskan bersama Richard, ia harus berdiskusi panjang untuk mematangkan dialog yang disarikan dari novel itu agar tafsir yang disampaikan tidak berbeda.[6]
Tema dan gaya
Dita Andriani dari Kincir menyebut semangat nasionalisme dalam film ini kurang terasa.[10]
Penayangan
Perburuan ditayangkan di bioskop pada 15 Agustus 2019 bersamaan dengan Bumi Manusia; penayangan kedua film yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya ini memang disengaja untuk merayakan kemerdekaan. Frederica mengaku tak khawatir bila kelak salah satu di antaranya akan lebih mendominasi karena genre yang diusung berbeda.[11] Adipati menegaskan sang produser bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan karena tidak mementingkan persaingan; penayangan kedua film secara bersamaan tersebut dinilainya untuk menghargai karya Pramoedya.[12] Selain Bumi Manusia, film ini juga ditayangkan bersamaan dengan Makmum.[13] Sebelumnya, film ini direncanakan akan ditayangkan pada 2016.[1] Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini sebagai .[14] Sebelum ditayangkan di bioskop, film ini ditayangkan secara perdana bersamaan dengan Bumi Manusia pada 9 Agustus di Surabaya Town Square, Surabaya, Jawa Timur. Produser film ini, Frederica, menuturkan pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan kedua film ini disebabkan karena dianggap sesuai dengan tema kedua film yang latar belakang cerita tentang sejarah perjuangan Indonesia yang lekat dengan peristiwa 10 November di Surabaya.[15]
Pada hari pertama penayangan (15 Agustus), Perburuan berhasil menjaring 7.193 penonton,[16] sementara pada minggu pertama penayangan (15-18 Agustus), film ini berjaya menjaring 15.861 penonton.[17] Hingga 22 Agustus, film ini sudah ditonton 19.299 penonton.[18]
Penghargaan dan Nominasi
Rujukan
- ^ a b "'Bumi Manusia' dan 'Perburuan' Pramoedya Ananta Toer Segera Difilmkan". Detik. 20 November 2014. Diakses tanggal 22 Juni 2019.
- ^ Sarahtika, Dhania (17 Mei 2018). "Filmmaker and Novelist Richard Oh to Helm Movie Adaptation of Pramoedya Ananta Toer's 'The Fugitive'" [Pembuat Film dan Novelis Richard Oh Menyutradarai Adaptasi Film dari 'Perburuan' Karya Pramoedya Ananta Toer]. Jakarta Globe (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Juni 2019.
- ^ Zhafira, Arnidhya Nur (26 Juni 2019). Nurcahyani, Ida, ed. "Poster film "Perburuan" resmi diluncurkan". Antara. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ "Trailer Film 'Perburuan' Resmi Dirilis". CNN Indonesia. 4 Juli 2019. Diakses tanggal 12 Agustus 2019.
- ^ Sari, Indah Permata (9 September 2018). "Brewokan, Ini Penampilan Terbaru Adipati di Film 'Perburuan'!". Cewek Banget. Diakses tanggal 25 Juni 2019.
- ^ a b Setiawan, Tri Susanto (26 Juni 2019). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Adipati Dolken Sempat Merasa Terbebani Terima Film Perburuan". Kompas. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ Zhafira, Arnidhya Nur (26 Juni 2019). Nurcahyani, Ida, ed. "Adipati Dolken merasa tertantang di film "Perburuan"". Antara. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ Zhafira, Arnidhya Nur (26 Juni 2019). Nurcahyani, Ida, ed. "Demi "Perburuan", Adipati Dolken belajar "perang" lewat game PUBG"". Antara. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (26 Juni 2019). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Ayushita Kaget Saat Baca Dialog Panjang Film Perburuan". Kompas. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ Andriani, Dita (18 Agustus 2019). "(REVIEW) Perburuan (2019)". Kincir. Diakses tanggal 24 Agustus 2019.
- ^ "Film 'Bumi Manusia' Bakal Tayang Bareng 'Perburuan'". CNN Indonesia. 20 Juni 2019. Diakses tanggal 22 Juni 2019.
- ^ "Tayang Bersamaan, 'Perburuan' Tak untuk Saingi 'Bumi Manusia'". CNN Indonesia. 26 Juni 2019. Diakses tanggal 27 Juni 2019.
- ^ Khafid, Sirojul (12 Agustus 2019). "3 Film Indonesia Rilis Minggu Ini: Bumi Manusia, Makmum, Perburuan". Tirto. Diakses tanggal 12 Agustus 2019.
- ^ Daftar Sensor[pranala nonaktif permanen]. Lembaga Sensor Film. 5 Agustus 2019. Diakses 12 Agustus 2019. Petunjuk: Ketik "Perburuan" pada kolom "Judul", klik "Tampilkan", kemudian klik tombol bergambar kertas yang terletak di sebelah kanan untuk mengetahui keputusan lengkap.
- ^ Manggala, Thomas (2 Agustus 2019). "Gala Premiere Bumi Manusia & Perburuan Digelar Bareng di Surabaya". Sindonews. Diakses tanggal 12 Agustus 2019.
- ^ "Pilih Mana: Bumi Manusia, Makmum, atau Perburuan?". Viva. 16 Agustus 2019. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Zahrotustianah (19 Agustus 2019). "Pekan Debut 'Perburuan' Tergilas 'Bumi Manusia'". CNN Indonesia. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Zahrotustianah; Budhi, Aiz (23 Agustus 2019). "Satu Minggu Tayang, Intip Jumlah Penonton Film Bumi Manusia". Viva. Diakses tanggal 23 Agustus 2019.
Pranala luar