Penyusutan es Arktik adalah penyusutan volume dan luas wilayah lapisan es di Samudra Arktik dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Es di Samudra Arktik telah meleleh lebih cepat daripada proses pembekuan kembali selama musim dingin. Penyusutan es di Samudra Arktik meningkat sejak awal abad ke-21 dengan tingkat penurunan sebesar 4,7% per dasawarsa (telah menurun lebih dari 50% sejak pencatatan satelit pertama).[1] Dalam laporan 2021, IPCC memprediksi bahwa dalam skenario kenaikan emisi yang ektrem, lapisan es di Samudra Arktik akan lenyap pada pertengahan abad 21.[2]
Laporan asesmen keempat Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyatakan bahwa gas rumah kaca adalah penyebab paling besar terhadap menyusutnya luas wilayah es laut.[3] Sebuah studi dari 2011 menunjukkan bahwa variabilitas internal mendorong penyusutan es laut oleh efek rumah kaca ini pada beberapa dasawarsa terakhir.[3] Selain itu, aktivitas manusia menjadi faktor penyebab penyusutan lapisan es di Samudra Arktik.[2] Penyusutan es diprediksi akan berdampak pada kehidupan manusia secara global, termasuk pola cuaca dan ekosistem. Jika lapisan es ini tidak ada, sinar matahari akan langsung diserap oleh air dan disebar ke seluruh permukaan Bumi yang akan mempercepat laju pemanasan global.[4][2]
Referensi