Pengakuan hukum atas bahasa isyarat sangat berbeda di berbagai tempat. Di beberapa yurisdiksi (negara, negara bagian, provinsi atau wilayah), bahasa isyarat diakui sebagai bahasa resmi; di negara lain, statusnya dilindungi di suatu bidang tertentu (seperti pendidikan). Meskipun pemerintah dapat menetapkan dalam konstitusinya (atau undang-undang) bahwa "bahasa isyarat" diakui, ia mungkin tidak menentukan bahasa isyarat yang mana; beberapa bahasa isyarat yang berbeda mungkin umum digunakan.
Kerangka yang paling sering digunakan untuk pengakuan hukum bahasa isyarat, diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh World Federation of the Deaf,[1] dikembangkan oleh Dr Maartje De Meulder.[2]
Memperluas pengakuan hukum merupakan perhatian utama budaya tuli. Pengenalan simbolik tidak menjamin peningkatan kehidupan pengguna bahasa isyarat, dan telah dikemukakan bahwa bahasa isyarat harus didukung tidak hanya sebagai akomodasi bagi difabel, tetapi sebagai media komunikasi dalam komunitas bahasa.[3]
Di Indonesia bahasa isyarat yang digunakan oleh masyarakat tuli adalah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Akan tetapi, BISINDO belum diakui oleh pemerintah sebagai bahasa isyarat resmi.
Status bahasa isyarat di berbagai negara
Status Bahasa Isyarat
Negara |
Bahasa Isyarat |
Status
|
Australia |
Bahasa Isyarat Australia |
Bahasa komunitas selain bahasa Inggris
|
Austria |
Bahasa Isyarat Austria |
Bahasa independen
|
Belgia |
Bahasa Isyarat Prancis Belgia |
Pengakuan budaya
|
Komunitas Flandria |
Bahasa Isyarat Flemish |
Pengakuan budaya (simbolis)
|
Brasil |
Bahasa Isyarat Brasil |
diakui pada tahun 2005 tetapi tidak dapat menggantikan Bahasa Portugis tertulis
|
Kanada |
Bahasa Isyarat Amerika, Bahasa Isyarat Quebec, Bahasa Isyarat Pribumi |
Pengakuan sebagai bahasa utama masyarakat Tuli di Kanada
|
Chili |
Bahasa Isyarat Chili |
Pengakuan sebagai alat komunikasi alami komunitas Tuli
|
Republik Ceko |
Bahasa Isyarat Ceko |
Pengakuan hukum melalui Undang-Undang Bahasa Isyarat 155/1998
|
Denmark |
Bahasa Isyarat Denmark |
Pengakuan hukum oleh Parlemen Denmark
|
Uni Eropa |
Bahasa Isyarat di Eropa |
Pengakuan resolusi bahasa Isyarat agar negara anggota mengakui bahasa isyarat mereka
|
Finlandia |
Bahasa Isyarat Finlandia |
Pengakuan konstitusi pada Agustus 1995
|
Islandia |
Bahasa Isyarat Islandia |
Pengakuan oleh hukum dalam bidang pendidikan tahun 2004
|
Irlandia |
Bahasa Isyarat Irlandia |
Pengakuan oleh Parlemen Irlandia 14 Desember 2017 dan menjadi UU pada 24 Desember 2017
|
Italia |
Bahasa Isyarat Italia |
Diakui pada 19 Mei 2021
|
Kenya |
Bahasa Isyarat Kenya |
Diakui Parlemen Kenya pada 2010
|
Malta |
Bahasa Isyarat Malta |
Diakui Parlemen Malta pada Maret 2016
|
Meksiko |
Bahasa Isyarat Meksiko |
Diakui sebagai bahasa nasional pada 2003 dan digunakan dalam pendidikan Tuli
|
Belanda |
Bahasa Isyarat Belanda |
Diakui hukum pada 2020
|
Selandia Baru |
Bahasa Isyarat Selandia Baru |
Menjadi bahasa resmi ketiga setelah Bahasa Inggris dan Maori pada 6 April 2006
|
Makedonia |
Bahasa Isyarat Makedonia |
secara resmi diakui sebagai cara komunikasi alami antar manusia
|
Irlandia Utara |
Bahasa Isyarat Britania dan Bahasa Isyarat Irlandia |
diakui sebagai bahasa resmi oleh Kantor Irlandia Utara pada 2004
|
Norwegia |
Bahasa Isyarat Norwegia |
diakui oleh hukum bidang pendidikan
|
Papua Nugini |
Bahasa Isyarat Papua Nugini |
menjadi bahasa resmi keempat pada Mei 2015
|
Filipina |
Bahasa Isyarat Filipina |
diakui sebagai bahasa nasional melalui UU Republik No.11106
|
Peru |
Bahasa Isyarat Peru |
diakui sebagai bahasa isyarat nasional
|
Portugal |
Bahasa Isyarat Portugis |
sebagai bentuk ekspresi budaya dan instrumen untuk akses pendidikan dan kesempatan yang setara
|
Rusia |
Bahasa Isyarat Rusia |
dianggap sebagai bahasa yang hanya digunakan untuk komunikasi antar pribadi melalui UU federal tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas
|
Korea Selatan |
Bahasa Isyarat Korea |
diakui sebagai salah satu bahasa resmi Korea
|
Spanyol |
Bahasa Isyarat Spanyol |
diakui sebagai bahasa bagi komunitas Tuli dalam bidang pendidikan dengan perlindungan dan penghormatan
|
Sri Lanka |
Bahasa Isyarat Sri Lanka |
diakui secara resmi menurut laporan 23 September 2010
|
Thailand |
Bahasa Isyarat Thai |
diakui sebagai bahasa nasional masyarakat Tuli Thailand pada 17 Agustus 1999
|
Turki |
Bahasa Isyarat Turki |
diberlakukan untuk pendidikan dan penerjemahan kepada masyarakat Tuli
|
Uganda |
Bahasa Isyarat Uganda |
8 Oktober 1995, Uganda mengadopsi konstitusi baru yang mempromosikan pengembangan bahasa isyarat
|
Amerika Serikat |
Bahasa Isyarat Amerika |
adanya matakuliah bahasa isyarat amerika di beberapa universitas dan menjadi syarat untuk bahasa asing di sekolah menengah atas
|
Uruguay |
Bahasa Isyarat Uruguay |
diakui sebagai bahasa komunitas Tuli secara hukum pada 10 Juli 2001
|
Venezuela |
Bahasa Isyarat Venezuela |
diakui dalam konstitusi pada 12 November 1999
|
Zimbabwe |
Bahasa Isyarat Zimbabwe |
diakui dalam Konstitusi Zimbabwe tahun 2013 sebagai salah satu dari 16 bahasa resmi Zimbabwe yang diakui
|
Referensi
- ^ "The Legal Recognition of National Sign Languages | WFD". 6 December 2020. Diakses tanggal 1 June 2021.
- ^ De Meulder, Maartje (2015). "The Legal Recognition of Sign Languages". Sign Language Studies. 15 (4): 498–506. doi:10.1353/sls.2015.0018.
- ^ Sarah C. E. Batterbury. 2012. Language Policy 11:253–272.