Pasar Raya II Salatiga |
Lokasi | Salatiga, Indonesia |
---|
Alamat | Jendral Sudirman Salatiga |
---|
Dibuka | 1998 |
---|
Pengembang | PT. Matahari Mas Sejahtera |
---|
Manajemen | PT. Matahari Mas Sejahtera |
---|
Pemilik | PT. Matahari Putra Prima |
---|
Jumlah lantai | 6 (retail) |
---|
Pasar Raya II Salatiga adalah salah satu pasar tradisional terbesar di kawasan Kota Salatiga dan sudah ada sejak zaman dahulu maupun zaman Belanda berada di jalan Jendral Sudirman. Sebelum berubah nama menjadi Pasar Raya II, dahulu bernama Pasar Berdikari yang terdiri dari 2 lantai sekaligus sebagai terminal bus dan angkutan kota serta desa. Terminal Kota Salatiga berada di Jalan Jendral Sudirman ini cukup lama, yaitu selama 31 tahun.[1]
Namun pada tahun 1995, Pasar Berdikari Salatiga mulai direnovasi dan dibangun total menjadi gedung berlantai enam dan merupakan bangunan komersial megah dan tinggi pertama di Salatiga pada zaman itu. Pasar Berdikari dibangun atas kerjasama pemkot Salatiga yang pada saat itu dijabat wali kota Drs. Artur Insan Bagaswara dengan PT. Matahari Mas Sejahtera Solo selaku investor dan pengelola gedung Matahari Department Store Pasar Singosaren Solo.
Rencana akan dimanfaatkan sebagai kawasan Sudirman Grand Mal yang dikelola oleh Matahari Department Store. Dibuka untuk umum pada tahun 1998, tetapi tidak berselang lama, pembangunan gedung yang tersisa 90% tidak dilanjutkan karena terjadi krisis moneter tahun 1998.
Kondisi Bangunan
Bangunan berwarna krem merah maron bergaya mediterania dengan didukung pilar besar di dalam maupun luar gedung.
- Lantai 1 (UG): Lantai yang berada pada posisi paling bawah dan berada di bawah posisi jalan Jenderal Sudirman awalnya untuk parkir mobil dan motor, namun sekarang menjadi tempat pedagang eks Berdikari seperti pusat sepatu, sandal, toko sepeda. toko elektronik, toko busana, toko aneka ikan hias.
- Lantai 2: Diisi tenant toko busana, perlengkapan jahit, toko sepatu, warung makan, toko handphone dan eks studio radio Hardbreaker FM 103 MHz.
- Lantai 3,4,5 dan 6: Digunakan Matahari Department Store, McDonald's, Pizza Hut, Bioskop XXI, Timezone, Hypermart dan toko-toko terkemuka. Namun bila tidak digunakan sebagai Matahari Department Store maka akan diambil alih pemkot dan ada rencana Giant Hypermart dan Carrefour berminat masuk.
Namun sayang dari tahun 1998 sampai sekarang (2013) meski ada rencana akan dibuka kembali,[2] tetapi tetap lantai 3 sampai 6 yang rencana akan digunakan sebagai Matahari Department Store tidak kunjung dibuka karena beberapa sebab seperti dokumen perjanjian yang janggal, lahan parkir yang tidak tersedia, dan pihak Matahari Department Store yang takut melanggar aturan pemerintah bahwa pasar modern tidak boleh dekat dengan pasar tradisional.[3] Padahal keadaan ini sama dengan Matahari Department Store Pasar Singosaren Solo dan Pasar Besar Malang yang sudah beroperasi.[4]
Referensi
Pranala luar