Artikel ini mendokumentasikan suatu wabah penyakit terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai wabah penyakit ini untuk semua bidang.
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Dari 9.511 kasus pandemi COVID-19 di Indonesia, total 707 (7,4%) kasus di antaranya berasal dari Jawa Tengah.[2] Per 29 April 2020 kasus positif yang sudah sembuh berjumlah 111 kasus. Selain itu, 67 kasus positif lainnya meninggal dunia.[3]
Garis waktu
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
46 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Kariadi terpapar virus korona dari seorang pasien bedah.[38]
Tanggapan
Pada 13 Maret, Kota Surakarta memutuskan untuk menutup semua sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) selama 2 pekan ke depan, setelah tiga kasus positif ditemukan di kota tersebut.[39] Wali kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo juga menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).[40] Pada hari yang sama, Kabupaten Sragen memutuskan untuk menutup semua sekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama di seluruh kabupaten selama setidaknya satu pekan, sementara penutupan sekolah menengah atas di kabupaten tersebut akan diputuskan oleh pemerintah provinsi.[41]
Pada 14 Maret, Gubernur Jawa TengahGanjar Pranowo memutuskan untuk menutup semua taman kanak-kanak (TK) hingga SMP di provinsi tersebut, sementara sekolah menengah atas (SMA) akan tetap terbuka selama periode ujian.[42] Pada 15 Maret, Kota Salatiga mengikuti keputusan yang sama serta menganggarkan Rp3 miliar untuk bantuan medis.[43]Sementara itu di Tegal Jawa Tengah, Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengumumkan pihaknya akan melakukan lockdown pada 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Anggaran Rp2 Miliar disiapkan guna menyiapkan kebijakan tersebut.[44]