Pada tahun 1967, Organisasi Pengarang Sastra Jawa (OPSJ) didirikan.[1] Organisasi ini memberikan dampak yang sangat bagus pada dunia kepengarangan Jawa.[1] OPSJ bertujuan untuk mempersatukan para sastrawan Jawa dan mengadakan kegiatan rutin.[1] Namun, organisasi ini tidak berhasil merealisasikannya.[1] Oleh karena itu, beberapa orang kemudian menyelenggarakan penerbitan majalah atau surat kabar berbahasa Jawa dan menampung banyak pengarang berkualitas baik.[1] Penerbitan itu antara lain Kembang Brayan (Yogyakarta, 1967), Candrakirana (Solo, 1968), Djaka Lodang (Yogyakarta, 1967), Kunthi (Jakarta, 1969), Dharma Kandha (Solo, 1970), Dharma Nyata (Solo, 1971), Parikesit (Solo, 1971), dan Kumandhang (Jakarta, 1973).[1]
Sucipto Hadi Purnomo adalah ketua OPSJ periode 2006-2008.[3] Bersama dia, organisasi itu dijalankan oleh Trias Yusuf PUT (wakil ketua), Bonari Nabonenar (sekretaris), dan Trinil (bendahara).[3] OPSJ semakin lama kian tidak ada eksistensinya, sehingga Kongres Sastra Jawa (KSJ) memutuskan untuk menghidupkan kembali OPSJ.[3] Untuk mengidupkan kembali organisasi itu, ditunjuklah para panggilut sastra Jawa dari kalangan yang lebih muda, dengan harapan jangkah dan langkahnya lebih panjang.[3]