Oratorium Santo Aloysius didirikan sebagai paroki Yesuit (Serikat Yesus) di pusat Oxford. Bangunan ini didanai oleh £7.000 yang disumbangkan oleh seorang katekumen Katolik Baroness Weld.[1] Selesai pada tahun 1875, gedung St Aloysius' merupakan langkah penting dalam pembangunan kembali kehadiran Katolik di Oxford. Paroki ini dilayani oleh anggota masyarakat terkemuka selama bertahun-tahun, termasuk Gerard Manley Hopkins (Desember 1878 – September 1879). Gereja ini juga menyimpan koleksi peninggalan penting yang diwariskan oleh Hartwell de la Garde Grissell, banyak di antaranya dihancurkan pada tahun 1970-an.
Pada tahun 1980-an, para Jesuit meninggalkan gereja dan paroki diambil alih oleh Keuskupan Agung Birmingham. Pada tahun 1990, Uskup Agung Birmingham mengundang anggota Oratorium Birmingham untuk mengambil alih pengelolaan paroki dan mendirikan komunitas Oratorian baru di Oxford. Dua imam dari Birmingham tiba pada bulan September 1990 dan, pada tahun 1993, Oratorium Oxford didirikan sebagai Kongregasi independen. Mgr. Pastor Robert Byrne kemudian menjabat sebagai provost dari tahun 1993 hingga 2011.[2] Dari tahun 2011 hingga 2019, Romo Daniel Seward menjabat sebagai rektor.[3] Petahananya adalah Sangat Pdt. Pastor Nicholas Edmonds-Smith.
Liturgi
Merupakan bagian dari tradisi Oratorium di Inggris untuk memastikan bahwa liturgi dirayakan dengan cara yang bermartabat dan bermartabat. Di Oratorium Oxford sebagian besar Misa dirayakan dalam bahasa Inggris, tetapi pada hari Minggu dan hari raya Misa Khidmat non-Tridentin dinyanyikan dalam bahasa Latin . Bahasa Latin juga digunakan dalam TridentinMisa Rendah yang juga dirayakan pada hari Minggu dan Hari Raya, sedangkan Misa Paroki dinyanyikan dalam bahasa Inggris.[4]
Organ
Organ tersebut diperbesar antara tahun 1998 dan 2004 oleh Matthew Copley. Spesifikasi organ dapat ditemukan di Daftar Organ Pipa Nasional.[5]
Bangunan
Gereja ini dirancang oleh Joseph Hansom dengan gaya Kebangkitan Gotik.[6] Sebagian besar dekorasi interior asli dilukis pada tahun 1970-an, dan altar bergerak maju. Bangunan ini secara bertahap dipugar sebagai bagian dari kampanye "Penegasan Kembali dan Pembaruan" Oratorium, yang memulai penggalangan dana pada tahun 2007.[7]
^Harris, Penelope, "The Architectural Achievement of Joseph Aloysius Hansom (1803–82), Designer of the Hansom Cab, Birmingham Town Hall and Churches of the Catholic Revival", The Edwin Mellen Press, 2010, ISBN0-7734-3851-3