Oesman Effendi

Oesman Effendi
Oesman Effendi
Lahir(1919-03-18)18 Maret 1919
Belanda Padang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal28 Maret 1985(1985-03-28) (umur 66)
Jakarta, DKI Jakarta
KebangsaanIndonesia
AlmamaterSeni Rupa Akademi Seni Rupa LPKJ/IKJ
Academy of the Arts of Drawing, Florence, Italy
PekerjaanPelukis, Dosen Akademi Seni Rupa LPKJ/IKJ
Dikenal atasSeni Abstrak Konstruktif

Oesman Effendi (28 Maret 1919 – 28 Maret 1985) adalah seorang pelukis asal Indonesia. Ia banyak menghasilkan karya-karya abstrak konstruktif dengan guratan garis lengkung dan berwarna cerah. Oesman Effendi juga membuat banyak gambar dan sketsa untuk ilustrasi dan sampul buku, dan merancang Uang Kertas Rp 100 dan Rp 500 untuk Indonesia pada tahun 1951. Dikalangan seniman ia lebih akrab dipanggil OE.

Karier

OE merupakan pelukis otodidak yang belajar melukis tanpa melalui pendidikan formal. Memenangkan lomba ex libris untuk Bataviasche Kunstkring tahun 1938.[1] Ia menekuni seni melukis sejak bergabung dengan sanggar Seniman Indonesia Muda di Surakarta pada tahun 1947. Selain melukis ia juga bekerja sebagai illustrator sampul buku dan menulis tentang kebudayaan dan kesenian di berbagai media. Disamping itu ia juga menjadi dosen di Balai Budaya pada tahun 1950-an, di Universitas Tarumanegara (1970-1971), serta pada Akademi Seni Rupa LPKJ Jakarta tahun 1972.

Pada tahun 1951, Oesman dikirim oleh Bank Indonesia ke Belanda untuk membuat gambar mata uang Republik Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai ketua Dewan Kesenian Jakarta, pendiri Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dan Mesjid Amir Hamzah. Di Jakarta, Oesman mengeksplorasi bentukbentuk abstraksi bersama dengan pelukis Nashar, Rusli, Wakidjan, dan Zaini.[2]

Dalam Diskusi Seni Rupa pada Festival Seni Rupa Jakarta II, 7 dan 8 November 1969, Oesman Effendi menggambarkan seni lukis di Indonesia sebagai berikut:

"Lukisan di Indonesia berkembang, belum ada, hanya dalam proses menemukan bentuk aslinya."[3]

Turut membentuk Pusat Kesenian Taman Izmail Marzuki (TIM) dan duduk sebagai pengurus pertama Dewan Kesenian Jakarta (1968-1972).[4]

Pada awal 1970-an, OE adalah salah satu editor yang bertanggung jawab atas jurnal Budaja Djaja.

Oesman tercatat sebagai pemegang Diploma Akademi Delia Art Disegno Firenze Italia tahun 1974.[5] Dan juga memperoleh penghargaan tertinggi Seni Lukis Terbaik untuk kelas Indonesia tahun 1976.

Pada tahun 1973, ia pulang kampung ke Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Disana ia terus berkarya hingga wafat di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta pada tahun 1985, karena kanker hati. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Karet Bivak, Jakarta.[6]

Penghargaan

  • Diploma Seni Grafis dari Akademi Della El Disegno, Firenze, Italy.[7]
  • Award in the Grand Exhibition of Indonesian Paintings II, 1976.[8]

Pameran

Pameran Tunggal

  • Lukisan Oesman Effendi, 1-6 April 1977, Balai Budaya, Jakarta [9]
  • Oesman Effendi : di kampung tetap abstrak, 8-19 Mei 1979, TIM, Jakarta [10]
  • Pameran Oesman Effendi, 17-31 Agustus 1993, Ruang Pamer Utama, TIM, Jakarta [11]
  • 99 Tahun Oesman Effendi, 23 Desember 2018 di Gedung Putih Oesman Effendi, Koto Gadang, Sumatera Barat
  • Pameran Riset Oesman Effendi dan Kampung, Peringatan 100 tahun Oesman Effendi, 3-9 Februari 2020, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat [12]

Pameran Bersama

  • Pameran Seni Rupa Kolleksi Taman Izmail Marzuki. 19 - 31 Des 2009, Jakarta [13]
  • Lukisan Tanpa Teori Koleksi Dewan Kesenian Jakarta, 8-23 November 2017, DKI Jakarta
Bersama: Nashar, Rusli dan Zaini[4]

Pameran Museum dan Koleksi Nasional

  • Katalogus Lukisan Wisma Seni Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1986-1987, hlm 74-75 ada biografi dan 2 lukisan dari Oesman Effendi[14]
  • Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Katalog 2001 ada 3 lukisan dari Oesman Effendi dalam koleksi permanen: Katalog 2001 hlm 53 dan 158 [15]

References

  1. ^ Oesman Effendi, Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, 01 April 2017 [1][pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Oesman Effendi - Galeri Nasional
  3. ^ Oesman Effendi Research Center, Harian Merdeka, 7 September 1969 tahun 23. Koleksi Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin. [2]
  4. ^ a b Pameran Lukisan Koleksi Dewan Kesenian Jakarta, 8-23 Nov 2017
  5. ^ Enin Supriyanto (ed), Setengah Abad Seni Grafis Indonesia, Bentara Budaya Jakarta, 2000
  6. ^ senirupa.net Oesman Effendi Menggugat Seni Lukis Indonesia Diarsipkan 2013-10-09 di Wayback Machine.
  7. ^ Katalogus Lukisan Wisma Seni Nasional. Seniman dan Karyanya. Proyek Wisma Seni Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1986-1987. Biografi dan Lukisan dai 66 pelukis Indonesia. 136 hlm.
  8. ^ Modern Indonesian Art: From Raden Saleh to the Present Day. Koes Karnadi et al, Penerbit dari Koes Artbooks, Denpasar, Bali. 2nd rev. Ed. 2010. Termasuk 1 lukisan dan deskripsi singkat tentang Oesman di hlm 61. ISBN 978-9798704024
  9. ^ Rusli tentang Lukisan Oesman Effendi. Berita Buana, 18 April 1977 dari Arsip IVAA [3]
  10. ^ Oesman Effendi, pelukis yang tangguh dalam prinsip. Harian Pelita, 15 Mei 1979 [4]
  11. ^ Kompas, 15 Agustus 1993
  12. ^ Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Senin, 3 Februari 2020
  13. ^ Pameran Seni Rupa Kolleksi PKJ Tim.
  14. ^ Katalogus Lukisan Wisma Seni Nasional. Seniman dan Karyanya. Proyek Wisma Seni Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1986-1987. Biografi dan Lukisan dai 66 pelukis Indonesia. 136 hlm.
  15. ^ Katalog Koleksi Lukisan Senirupa dan Keramik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Museum dan Pemugaranm 2001, 158hlm

Prana Luar