Para imam: Seraya, Yeremia, Ezra, Amarya, Malukh, Hatus, Sekhanya, Rehum, Meremot, Ido, Ginetoi, Abia, Miyamin, Maaja, Bilga, Semaya, Yoyarib, Yedaya, Salu, Amok, Hilkia dan Yedaya. Itulah kepala-kepala imam dan saudara-saudara mereka pada zaman Yesua.
Orang-orang Lewi: Yesua, Binui, Kadmiel, Serebya, Yehuda dan Matanya. Matanya ini dan saudara-saudaranya memimpin nyanyian syukur, sementara Bakbukya dan Uni dan saudara-saudara mereka berdiri di hadapan mereka itu menurut kelompok-kelompok tugas.
Yoyada bin Elyasib, ~ 433-410 SM (ayat 10, 22). Seorang putranya menikah dengan putri Sanbalat orang Horon, sehingga diusir ke luar dari Bait Suci oleh Nehemia.[3]
Yadua bin Yonatan, ~ 371-320 SM (ayat 11). Menurut catatan Flavius Yosefus, Yadua hidup dalam zaman pemerintahan Aleksander Agung (Alexander the Great) dan sempat bertemu ketika Aleksander sampai di Yerusalem. Ia menunjukkan gulungan kitab Daniel yang berisi nubuat bahwa raja Yunani akan mengalahkan raja Persia, yang tergenapi dalam diri Aleksander. Karena terkesan, Aleksander tidak menyerang Yerusalem, melainkan turut mempersembahkan korban di Bait Suci. Beberapa pakar mengidentifikasikannya sebagai Simeon yang Adil (Simeon the Just).
[Catatan: Sampai di sini nama-nama dalam daftar di atas didapati dalam Alkitab/Alkitab Ibrani. Ada perdebatan di mana seorang Imam Besar Yadua (mungkin sama dengan "Yoyada") dicatat hidup pada zaman raja Darius II dari Persia (memerintah 423-405 SM), sehingga diduga ada lebih dari satu Yadua, yang terakhir hidup pada zaman Aleksander Agung (356–323 SM).]
Kepala-kepala imam pada zaman Imam Besar Yesua dan Yoyakim
Yesua memperanakkan Yoyakim, dan Yoyakim memperanakkan Elyasib, dan Elyasib memperanakkan Yoyada,[4]
Ayat 11
Dan Yoyada memperanakkan Yonatan, dan Yonatan memperanakkan Yadua.[5]
Ayat 22
Tentang orang-orang Lewi, para kepala kaum keluarga mereka tercatat pada zaman Elyasib, Yoyada, Yohanan dan Yadua, sedang para imam tercatat sampai pemerintahan Darius, orang Persia itu.[6]
Ayat 23
Kepala-kepala kaum keluarga anak-anak Lewi tercatat dalam kitab sejarah sampai zaman Yohanan bin Elyasib.[7]
Nama "Yohanan bin Elyasib" disebut-sebut dalam surat yang ditemukan di antara Naskah-naskah Elefantin, dalam rangka meminta bantuan pembangunan kembali rumah ibadah Yahudi di kota Elefantin pada tahun sekitar 407 SM.[8]
Ayat 26
Mereka itu hidup pada zaman Yoyakim bin Yesua bin Yozadak dan pada zaman bupati Nehemia dan imam Ezra, ahli kitab itu. (TB)[9]
Ayat 40
Kemudian kedua paduan suara itu berdiri di rumah Allah. Demikian juga aku bersama-sama sebagian dari para penguasa, (TB)[10]
Ayat 41
dan para imam, yakni: Elyakim, Maaseya, Minyamin, Mikha, Elyoenai, Zakharia, Hananya dengan memegang nafiri, (TB)[11]
Ayat 42
dan Maaseya, Semaya, Eleazar, Uzi, Yohanan, Malkia, Elam dan Ezer. Lalu para penyanyi memperdengarkan kidung di bawah pimpinan Yizrahya. (TB)[12]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857