Museum Nasional KetransmigrasianLokasi Museum Nasional Ketransmigrasian |
Didirikan | 12 Desember 2004 |
---|
Lokasi | Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia |
---|
Jenis | Museum |
---|
Museum Nasional Ketransmigrasian [1] adalah salah satu museum nasional yang mendokumentasikan catatan sejarah tentang keberhasilan proses transmigrasi di Indonesia yang terletak di Provinsi Lampung.[2] Museum ini merupakan museum transmigrasi pertama dan yang satu-satunya yang ada di dunia.[3] Museum Nasional Ketransmigrasian tepatnya terletak di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena alasan historis.[2] Museum ini dibangun dengan lahan seluas 63 hektare.[2][4] Museum dibangun bertingkat sehingga terdapat 3 lantai.[5] Di museum ini juga terdapat kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka, 10 anjungan rumat adat dari daerah asal transmigran,[4] perpustakaan, mushola, tempat parkir, lapangan, areal persawahan, dan masih ada lagi.
Pembangunan Museum Nasional Ketransmigrasian bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi pengkajian program transmigrasi di Indonesia. Museum ini juga bertujuan untuk menyediakan wahana pembelajaran tentang sejarah ketrasnmigrasian di Indonesia bagi para pemuda.[6]
Sejarah
Museum Nasional Ketransmigrasian dibangun karena ide dari Muhajir Utomo. Museum ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2004 bertepatan pada Hari Bhakti Transmigrasi ke-54. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Lampung ke-9, Sjachroedin Zainal Pagaralam. Museum ini dibangun di Desa Bagelen.[2][4]
Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan sebuah bukti bahwa Lampung merupakan daerah kolonialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905.[7] Kolonialisasi merupakan istilah pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda untuk transmigrasi.[2][4][7] Kolonialisasi yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah perkebunan di luar Pulau Jawa. Sebanyak 155 keluarga yang berasal dari Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, dipindahkan ke Lampung.[7]
Koleksi
Museum Nasional Ketransmigrasian sekarang memiliki lebih dari 254 koleksi. Koleksi di dalam museum ini diantaranya adalah alat pertukangan, alat rumah tangga, alat pertanian, peralatan dapur, alat kesenian,[5] alat penangkap ikan, foto-foto dokumentasi, pakaian adat dan musik Bali.
Galeri
Referensi
Lihat pula