Museum Nasional Istana[5] (Hanzi: 國立故宮博物院; Pinyin: Guólì gùgōng bówùyuàn) adalah sebuah museum nasional yang terletak di Shilin, Taipei, Taiwan (Republik Tiongkok). Museum ini memiliki hampir 700.000 buah koleksi tetap artefak kekaisaran dan karya seni Tiongkok kuno, menjadikannya sebagai salah satu yang terbesar untuk tipe museum sejenis di dunia. Koleksi ini mencakup lebih dari 10.000 tahun sejarah Tiongkok, mulai dari zaman Neolitikum sampai akhir Dinasti Qing.[6] Sebagian besar dari koleksi tersebut merupakan benda yang bernilai tinggi yang dikumpulkan oleh kaisar Tiongkok.
Museum Nasional Istana dan Museum Istana di Kota Terlarang di Beijing, Tiongkok daratan, memiliki akar yang sama. Museum Istana tua di Beijing terbagi menjadi dua sebagai akibat Perang Saudara Tiongkok, yang membagi Tiongkok menjadi dua entitas yakni Republik Tiongkok di pulau Taiwan dan Republik Rakyat Tiongkok di Tiongkok daratan.[7] Dalam bahasa Inggris, institusi di Taipei ini dibedakan dari museum satunya lagi yang berada di Beijing dengan tambahan sebutan "Nasional". Dalam penggunaan umum dalam bahasa Tionghoa, institusi yang berada di Taipei dikenal sebagai "Bekas Istana Taipei" (臺北故宮), sedangkan yang terdapat di Beijing dikenal sebagai "Bekas Istana Beijing"(北京故宮).
Sejarah
Pendirian di Beijing dan relokasi
Museum Nasional Istana awalnya didirikan sebagai Museum Istana di Kota Terlarang Beijing pada tanggal 10 Oktober 1925, tidak lama setelah pengusiran Puyi,[8][9] kaisar terakhir Tiongkok, dari Kota Terlarang oleh panglima perang Feng Yü-hsiang. Benda-benda di museum terdiri dari barang-barang berharga dari bekas keluarga kekaisaran.
Pada tahun 1931, tak lama setelah Insiden Mukden Pemerintah Nasionalis di bawah Generalissimo Chiang Kai-shek memerintahkan museum untuk membuat persiapan untuk mengevakuasi benda-benda yang paling berharga keluar dari kota untuk mencegah mereka dari jatuh ke tangan Tentara Kekaisaran Jepang. Akibatnya, dari tanggal 6 Februari sampai 15 Mei 1933, 13.491 peti dari Museum Istana ini dan 6.066 peti dari Kantor Pameran Artefak Kuno, yakni Yiheyuan dan Akademi Kekaisaran Hanlin Yuan, dipindahkan dalam lima kelompok menuju Shanghai.[10] Pada tahun 1936, koleksinya dipindahkan ke Nanjing setelah pembangunan tempat penyimpanannya di biara Tao Istana Chaotian selesai.[11] Ketika Tentara Kekaisaran Jepang maju lebih jauh ke pedalaman selama Perang Tiongkok-Jepang, yang tergabung dalam konflik yang lebih besar dari Perang Dunia II, koleksinya dipindahkan ke arah barat melalui tiga rute ke beberapa tempat termasuk Anshun dan Leshan sampai menyerahnya Jepang pada tahun 1945. Pada tahun 1947, koleksi tersebut dikirim kembali ke gudang Nanjing.
Referensi
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|