Prof.Dr.H.Moeslim Taher, S.H.[1] (juga ditulis Muslim Taher, 10 September 1934 – 23 November 1999) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang mendirikan Universitas Jayabaya pada tanggal 5 Oktober 1958. Taher kemudian diangkat menjadi rektor ke-2 Universitas Jayabaya untuk periode 1962–1988 menggantikan Prof Mr. S. A. Hakim sebagai rektor pertama. Selain itu, Taher ditunjuk oleh Soeharto menjadi Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia dari 1983–1988.
Moeslim Taher memulai pendidikannya di tingkat sekolah dasar di Sigli dan lulus pada tahun 1947. Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di Padang dan lulus pada tahun 1957. Ia memperoleh gelar sarjana hukum dari universitas yang dipimpinnya, Universitas Jayabaya pada tahun 1965. Tiga tahun kemudian, ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (Unpad). Di Unpad ia juga menjadi dosen luar biasa sejak 1978 dan setahun kemudian meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.[4]
Kehidupan pribadi
Selama hidupnya, Moeslim Taher menikah sebanyak lima kali. Pernikahan pertamanya adalah dengan seorang janda keturunan Arab Hadhrami bernama Nurtini binti Sjahboedin pada tahun 1962. Dari pernikahannya dengan Nurtini, Taher memperoleh seorang anak bernama Agustian Putrajaya (lahir pada 30 Agustus 1963).[6] Pada tahun 1963, Taher menikah lagi dengan Yuyun Hindun dan dikaruniai tujuh anak, di antaranya Mustar, Mulia, Rachmat, Yulia, Kurnia, Sartika, dan Citasari.[6]
Pada tahun 1965, Taher menikah lagi dengan seorang gadis Batak bernama Rosemary Siagian tetapi pada 22 Desember 1965 mereka memutuskan untuk bercerai. Dari pernikahannya dengan Rosemary, Taher dikaruniai seorang putri bernama Dessy Musnilla. Pernikahan keempatnya adalah dengan Saleha Moeslim Taher pada tahun 1975, dari pernikahan keempatnya Taher memperoleh enam anak, di antaranya Amri, Nurfitri, Firman, Moehamad Ichsan, Firdaus, dan Rasyid. Sementara itu, pernikahan terakhir Taher adalah dengan Fatimah pada tahun 1984 dan bercerai pada tahun yang sama. Dari pernikahannya dengan Fatimah, ia dikaruniai seorang putri bernama Sabrina.[7] Dari kelima istrinya, hanya tiga yang menemani Taher sampai akhir hayatnya, mereka adalah Nurtini binti Sjahboedin, Yuyun Hindun, dan Saleha Moeslim Taher.[8]
Abdul Haq, Ahmad (2004). "Moeslim Taher". Apa dan Siapa Tempo. Jakarta: Pusat Data dan Analisis Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-24. Diakses tanggal 23 September 2018.
Taher, Kurnia P. Moeslim (2013). Hidup Berakal, Mati Beriman: Perjuangan Pengantin Pendidikan Prof. Dr. H.M. Moeslim Taher, S.H., Prof. Dr. Hj. Yuyun Moeslim Taher, S.H., Membesarkan Universitas Jayabaya. Jakarta: Gilang Media Adworks.