Mazhab ekonomi Chicago (En: Chicago School of Economics) merupakan salah satu mazhab ekonomi terkenal yang berasal dari pemikiran-pemikiran ekonom-ekonom yang menempuh pendidikan di University of Chicago, Chicago, Illinois, Amerika Serikat dan mulai berkembang sejak 1940-an hingga saat ini. Mazhab ini memiliki karakteristik yang mengutamakan peran individu sebagai pemeran utama dari penggerak ekonomi dan meminimalkan peran/intervensi pemerintah dalam mengatur/meregulasi ekonomi serta mendukung konsep monetarisme.
Dasar
Mazhab ini memiliki kepercayaan bahwa peran individu memiliki peran yang besar di dalam mengatur kondisi ekonomi masyarakat secara umum. Selain itu, mazhab ini memiliki beberapa kesamaan dengan mazhab austria. Selain itu, salah satu tokoh dari mazhab chicago, Milton Friedman, terkenal sebagai tokoh yang menganut paham monetarisme (rational expectation) dan lebih mengutamakan ekonomi makro di dalam melihat pembangunan ekonomi.[1]
Sejarah
Sebelum 1940-an
Dasar dari mazhab Chicago sendiri adalah mazhab Austria yang digagas oleh Fredrich Hayek. Mazhab ini memiliki karakteristik yang menonjolkan kemampuan individu di dalam pengembangan diri dan terbebas dari peran/intervensi pemerintah sehingga mazhab ini sering dimasukkan sebagai mazhab yang bersifat liberal.[2]
Pada dekade yang sama pula, di University of Chicago, telah dirancang suatu konsep ekonomi bernama monetarisme yang digagas oleh Milton Friedman. Sebuah konsep ekonomi yang berusaha membatasi peran pemerintah di dalam meregulasi kondisi ekonomi di dalam pasar.[5]
1950-an
Awal Mula "the Chicago Boys"
Pada dekade 1950, sekitar 25 mahasiswa yang berasal dari Chili (utamanya dari Universidad Catolica de Chile) sedang belajar di University of Chicago dengan dibiayai oleh beasiswa Ford Foundation. Beberapa mahasiswa tersebut terkesan terhadap materi kuliah yang disampaikan oleh Milton Friedman terutama mengenai konsep monetarisme, konsep di mana pemerintah harus menahan diri di dalam mengatur pasar, apabila mungkin, dengan pengecualian terhadap mengatur jumlah persediaan uang.[5]
Perkembangan di Chicago
Pada dekade yang sama, salah satu murid Milton Friedman, Gary Becker, mendapatkan gelar doktor ekonomi dari University of Chicago pada 1955 dan menerbitkan buku berjudul "Ekonomi Diskriminasi" dua tahun kemudian. Dia menyoroti prasangka terhadap kaum minoritas dalam prisma ekonomi.[6]
1970-an
"The Chicago Boys" di Chile
Ketika mahasiswa-mahasiswa dari Chile tersebut kembali ke negaranya, mereka sebenarnya telah mengenalkan konsep tersebut kepada calon presiden Jorge Allesandri. Sayang, pemilihan umum pada 1970 telah memilih calon berlatar belakang sosialis Salvador Allende sebagai pemenang. Akan tetapi, tiga tahun kemudian terjadi suatu kudeta besar yang dipimpin oleh Jenderal Augusto Pinochet yang berhasil menumbangkan pemerintahan Salvador Allende.[7] Segera, 25 mahasiswa yang pernah belajar di University of Chicago tersebut diangkat Pinochet sebagai penasehat ekonomi (yang kemudian hari dikenal sebagai the Chicago Boys).
Setelah menduduki jabatan tertinggi dan wafatnya Salvador Allende, Augusto Pinochet dan "The Chicago Boys" langsung mengambil kebijakan antara lain membubarkan fasilitas umum masyarakat Chile, menjual dan melelang saham badan usaha milik negara, memotong peraturan keuangan dan perdagangan, memindahkan sebagian kontrol pemerintah pada kegiatan ekonomi swasta/publik, membuka keran impor asing, serta membuat suatu program yang dijuluki el ladrillo (batu bata) karena sifat program tersebut yang sangat besar. Salah satu alumni Chicago, Sergio de Castro, menuliskan rekomendasi akhirnya dan menjabat Menteri Ekonomi dan kemudian hari menjabat Menteri Keuangan. Alumni Chicago yang lain juga masuk ke dalam pemerintahan militer dan menduduki posisi di dalam kabinet selama 17 tahun. Program-program yang mereka susun berpusat pada pengurangan pengeluaran fiskal untuk mengatasi inflasi yang tinggi dan kesulitan keuangan.[5]
Chile merupakan negara pertama yang menerapkan prinsip ekonomi yang digagas Friedman dan beberapa tahun kemudian Friedman menyebutnya sebagai “the Miracle of Chile.”Friedman sendiri berkunjung ke Chile dan bertemu Pinochet pada 1975, dimana dia memuji keberhasilan ekonomi rintisan Chicago Boys serta pemerintahan Pinochet. Keberhasilan Chile di dalam menerapkan mazhab chicago ini dianggap yang pertama sebelum era Ronald Reagan dan Margaret Thatcher di Amerika Serikat dan Britania Raya.[5]
Kemakmuran yang luar biasa terjadi pada masa-masa ini tetapi hal ini juga diikuti efek samping lainnya.[8] Pada awal 1980-an, resep kebijakan Pinochet-Friedman telah menyebabkan de-industrialisasi besar-besaran, kenaikan pengangguran hingga sepuluh kali lipat dan meluasnya kemunculan kawasan kumuh yang tidak stabil. Hal-hal tersebut juga menyebabkan krisis korupsi dan hutang yang parah sehingga pada 1982 Pinochet memilih pilihan secara terpaksa untuk memecat para penasehat "The Chicago Boys" dan menasionalisasi beberapa institusi keuangan yang teregulasi.[8]
Pada pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 1980, Ronald Reagan dari Partai Republik memenangkan kursi kepresidenan dengan jumlah suara (electoral college) yang fantastis (489 berbanding 49 untuk kemenangan Reagan) jika dibandingkan dengan lawannya dari Partai Demokrat, Jimmy Carter. Salah satu materi kampanye Ronald Reagan adalah bagaimana dirinya akan berusaha untuk mengurangi peran pemerintah di dalam mengatur ekonomi (big government), suatu janji kampanye yang didasarkan oleh kekacauan ekonomi Amerika Serikat pada akhir 1970-an sebagai akibat dari krisis energi yang berawal dari Krisis Iran-Amerika, suatu krisis yang berdampak pada timbulnya antrean panjang mobil di dalam mengisi bahan bakar (suatu kondisi yang mirip dengan kondisi krisis minyak 1973).
Pada tahun 1981Becker menulis lagi sebuah buku berjudul "Risalah Keluarga". Dalam buku ini, Becker menyimpulkan bahwa perempuan yang bekerja ternyata memiliki lebih sedikit anak karena waktu mereka menjadi lebih berharga.[6]
2000-an hingga sekarang
Pada tahun 2011, Becker mengatakan Amerika Serikat memiliki sedikit pilihan selain menunda pembayaran dana pensiun karena anggaran mengalami defisit besar. Dia pun meminta Kongres AS mempertimbangkan kenaikan usia pensiun menjadi 70 tahun bagi orang-orang yang tak cacat.[6]
Perbedaan Dengan Beberapa Mazhab Ekonomi Lainnya
Mazhab Chicago memiliki hubungan yang sejalan dan berlawanan dengan beberapa mazhab ekonomi lain yang ada di dunia ini. Beberapa mazhab memiliki persamaan pandangan sedangkan beberapa mazhab memiliki perbedaan pandangan bahkan ada yang cukup ekstrim (bertolak 180 derajat)
Mazhab chicago sering sekali disebut sebagai mazhab yang mirip / menyerupai dengan mazhab ekonomi austria. Hal ini disebabkan oleh adanya persamaan pandangan mengenai peran individu di dalam pengembangan ekonomi serta meminimalkan peran pemerintah di dalam mengatur/meregulasi ekonomi. Mazhab ekonomi austria juga memiliki kesamaan lain seperti menggunakan matematika (statistika) sebagai salah satu metode di dalam penyampaian data. Mazhab ini juga terkenal karena menerapkan ilmu praksiologi, suatu ilmu yang membahas mengenai tindakan manusia.[2]
Mazhab chicago sering ditulis sebagai mazhab ekonomi yang memiliki banyak pertentangan dengan mazhab keynesian yang digagas oleh John Maynard Keynes. Penekanan mazhab ini terutama pada makroekonomi kontemporer sebagai suatu bidang yang luas[9] dan menekankan ketergantungan dari pendapatan nasional suatu negara dalam jangka waktu pendek di mana harga-harga relatif tidak berubah dan membahas mengenai bagaimana pengangguran di dalam pasar yang bersifat padat karya mungkin tidak dapat diperbaiki sebagai akibat dari rendahnya "effective demand" dan bagaimana fleksibilitas harga maupun kebijakan moneter tidak dapat dianggap sebagai solusi dari masalah tersebut.