Maurice Halbwachs lahir di Reims pada 11 maret 1877 dan meninggal di Kamp Konsentrasi Buchenwald pada bulan Februari 1945 adalah seorang filsuf, sosiologPrancis yang mengembangkan konsep kolektif memori.[1] Maurice Halbwachs adalah seorang murid dari Emile Durkheim, dan ia kemudian mengembangkan artikulasinya pada teori tentang memori sosial dan memori kelompok yang mengacu pada ingatan-ingatan orang Kristen mula-mula dalam pandangan orang orang Palestina.[2] Halbwachs adalah ahli sosiologi Prancis, dan menjadi guru besar di Caen pada tahun 1918, kemudian di Strasbourg pada tahun 1919 dan di Paris tahun 1935.[1] Sejumlah besar tulisannya membahas masalah filsafat, statistik, kependudukan, ekonomi, dan sosialpolitik.[1]
Pemikiran Halbwachs
Menurut Halbwachs, memori adalah sebuah penampakan sosial yang isi dan kegunaanya dijelaskan melalui interaksi dengan orang lain dalam bentuk bahasa, tindakan, komunikasi dan dengan ungkapan emosi-emosi pada konfigurasi keberadaan sosial kita.[2] Ingatan terbentuk melalui dialog dalam kelompok sosial, seperti halnya sebuah ingatan yang terbesar atau bagian kenangan yang terkuat akan menjadi ingatan yang resmi di dalam kelompok tersebut.[2] Halbwachs melengkapi frasa “kita adalah yang kita ingat” menjadi “kita adalah apa yang kita miliki” dengan sangat yakin mengembangkan arti sempit dari memori tersebut dengan menunjukkan sisi-sisi sosialnya [2] Ia menyatakan bahwa memori adalah apa yang terbentuk secara bersama melalui perhatian dan kecemasan dalam sebuah kelompok masyarakat, tersalur melalui interaksi kelompok, dan dibatasi dalam ruang disosialisasikan.[2]
^ abcde(Inggris)Michael J. Thate., Remembrance of Things Past: Albert Schweitzer, the anxiety of influence, and the unitidy Jesu of Markan Memory. Tubingen: Mohr Siebeck, 2013. Hal. 190