Manam, atau dikenal sebagai Manam Motu, adalah sebuah pulau vulkanik yang terletak di Laut Bismarck, dan di sebelah timur-laut dari daratan utama Pulau Papua, Papua Nugini. Pulau Manam yang cenderung berbentuk lingkaran memiliki diameter sepanjang 10 kilometer, dan terdapat Gunung Berapi Manam yang merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Papua Nugini. Ketika terjadi letusan pada tahun 2004, hampir semua penduduk dievakuasi ke luar pulau.[4]
Sejarah
Pulau ini ditemukan oleh Iñigo izrtiz de Retes, penjelajah berkebangsaan Spanyol pada 5 Agustus 1545, ketika mencoba kembali dari Tidore ke Spanyol Baru.[5]
Pada 3 Desember 1996, terjadi letusan yang mengakibatkan korban tewas sebanyak tiga belas jiwa, ketika aliran piroklastik mencapai desa Budua.[6]
Pada November 2004, letusan besar memaksa evakuasi darurat sebanyak lebih dari 9.000 penduduk pulau tersebut. Letusan dimulai 24 Oktober 2004 tetapi tidak terpantau sebagai ancaman besar sampai angin berhembus mendorong abu dan material letusan menuju daerah padat penduduk. Lima orang tewas selama letusan. Pada 11 Desember, status diturunkan karena berkurangnya aktivitas.[6]
Pada bulan Maret 2007, pemerintah Papua Nugini menyediakan lahan yang luas untuk pembangunan rumah permanen bagi penduduk pulau yang dipindahkan ke Andarum dekat Bogia di daratan utama Papua Nugini. Pada bulan Maret 2007, tiga orang tewas oleh tanah longsor di bagian utara pulau itu. Pada tahun 2014, setidaknya 2000-3000 orang tetap kembali ke pulau itu meskipun pemerintah terus menghimbau agar tidak kembali lagi.[6]
Gunung berapi kembali meletus pada 25 Agustus 2018, yang ditandai dengan letusan eksplosif terjadi sekitar pukul 6 pagi disertai dengan aliran lava dan aliran piroklastik menuju ke arah timur laut. Enam rumah hancur tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Letusan terpancar setinggi 15.000 meter di atas permukaan laut,[7] mengakibatkan hujan abu di seluruh desa di pulau Manam dan sekitarnya. Letusan tiba-tiba berhenti sekitar pukul 10:30 pada hari yang sama.[8]
Kependudukan
Penduduk Pulau Manam memiliki bahasa mereka sendiri yang disebut Manam Pile (yang berarti "Perkataan Manam"), yang dituturkan di Manam dan Kepulauan Boisa di dekatnya.[9][10] Pada tahun 2005, Pulau Manam memiliki penduduk sebanyak 10.677 dari 1.880 keluarga yang terdapat di 16 desa.[11] Desa-desa dengan penduduk terbanyak adalah Baliau (utara), Dugulaba dan Dukulawa (tenggara), dan Kuluguma (barat).[12]