Manajemen risiko keuangan adalah sebuah potensi kerugian akibat dari terjadinya suatu pristiwa tertentu, risiko dalam perbangkan akan menjadi suatu hal yang berpotensial baik yang bisa di perkirakan atau yang tidak dapat diperkirakan sama sekalipun dan ini memberikan dampak buruk terhadap pendapatan dan permodalan dalam suatu usaha bahkan bank sekali pun.
Tentunya dalam pelaksanaan dari manajemen risiko haruslah menbaca dan mengkaji dari setiap kegagalan atau indikasi dari kerugian. Tentunya dalam manajemen risiko ini, hal yang sudah dapat di perkirakan akan terjadi sebuah ke gagalan maka dilakukan persiapan atau membuat suatu anggaran untuk menutupu kerugian yang ditimbulkan dari setiap kegagalan ini. Namun tidak jarang sebuah masalah yang sudah diketahui akan muncul lalu di siapkan rencana penyelesaian dan anggarannya namun risiko yang di dapat ternyata lebih banyak kerugiannya dibandingkan yang telah diperkirakan (unexpected loss).
Jika melihat dalam artian risiko ini dapat dianggap sebagai kendala atau penghambat pengcapaian suatu tujuan. Sehingga risiko dapat juga di simpulkan dengan potensi yang dapat memberikan dampak negative kepada sasaran yang ingin dicapai.
Pada penerapan manajemen risiko ini tentunya setiap pelaku usaha, organisasi, dan bank. Harus dapat melakukan identifikasi risiko dan memahami setiap risiko yang akan melekat atau yang disebut inherent risks. Bahkan termasuk risiko dari anak-anak perusahan yang telah dikembangkan dan cabang dari perusahaan.
Ketidak mampuan perusahaan dalam meagani berbagai risiko yang akan dihadapi atau yang sedang dihadapi, akan memberikan dampak yang sangat buruk baru si pemiliki usaha atau lembaga sekali pun bahkan bisa sangat fatal bahkan sampai penutupan sekalipun atau bangkrut. Tidak edikit perusahaan yang akan gulung tikar atau tutup ketika sudah tidak mampu dalam mengelola dan menyelesaikan risiko yang sedang dihadapi maupun yang akan datang.
Pada perusahaan akan selalu ada risiko yang akan dihadapai namun jika seorang manager dapat menyelesaikan setiap masalah dan risiko yang dihadapi oleh perusahaannya, maka hal yang telah di cita-citakan dan yang menjadi tujian dari perusahaan akan dapat dicapai atau di dapat karena setiap risiko yang datang maupaun yang akan datang sudah dapat diantisipasi. Namun jika seorang manager tidak mampu dan tidak berani dalam mengambil risiko tentunya, tidak akan ada tantangan dalam menjalankan setiap usaha dan mencapai sebuah tujuan yang di inginkan oleh perusahaan kehidupan dan asset dari perusahaan tidak akan bertambah dengan cepat dan bahkan akan sangat sulit untuk menambah aset dan meningkatkan suatu ke untungan.